- Beranda
- The Lounge
Inilah 10 Obat yang Bukan Steroid, Namun Termasuk Dalam Doping
...
TS
brampratowo
Inilah 10 Obat yang Bukan Steroid, Namun Termasuk Dalam Doping
Kembali lagi sama ane gan... (sok kenal)
Ane mau share ilmu aja gan, tentang masalah dopin dalam olahraga. Ini penting gan, jadi kalo agan-agan pengen jadi atlet, hati-hati sama obat2 ini gan. Sapa tau enggak sengaja keminum, gak taunya karir atlet agan bakal "Innalillahi"
Sebelumnya, ane cek dulu sapa tau repost.. dan ternyata
Ada 3, tapi emang beda bahasan gan
SUMBER: Inilah 10 Obat yang Bukan Steroid, Namun Termasuk Dalam Doping
Kalo berkenan bagi
jangan lupa di ya gan
Ane mau share ilmu aja gan, tentang masalah dopin dalam olahraga. Ini penting gan, jadi kalo agan-agan pengen jadi atlet, hati-hati sama obat2 ini gan. Sapa tau enggak sengaja keminum, gak taunya karir atlet agan bakal "Innalillahi"
Sebelumnya, ane cek dulu sapa tau repost.. dan ternyata
Spoiler for Belum ada:
Ada 3, tapi emang beda bahasan gan
Quote:
Lance Armstrong, Jose Canseco, Rashard Lewis, Shawne Merriman, mereka adalah atlet olahraga terkenal yang dituduh (atau mungkin mengakui) bahwa mereka menggunakan doping untuk meningkatkan kinerja. Doping tidak terjadi hanya pada olahraga angkat besi atau bersepeda, namun juga terjadi pada olahraga renang, sepakbola, dan basket. Pun, juga terjadi tidak hanya pada atlet pria, namun juga pada atlet wanita.
Doping menggunakan steroid merupakan obat yang paling populer untuk meningkatkan kinerja atlet. Steroid merupakan sejenis hormon sintetis yang dibuat menyerupai hormon testosteron. Doping jenis ini akan meningkatkan massa otot, sehingga atlet akan mendapatkan kekuatan ekstra. Namun melalui tes sederhana, atlet yang menggunakan doping jenis ini dapat diketahui dengan mudah.
Kemudian, pada akhir tahun 90-an, banyak bermunculan alternatif-alternatif doping selain steroid, yang membuat badan-badan anti doping dunia kesulitan untuk mendeteksinya. Efeknya cukup beragam, antara lain adalah obat tersebut hanya menguntungkan atlet tertentu dalam olahraga tertentu.
Mari kita lihat, obat non steroid yang dapat meningkatkan kinerja atlet, dan juga efek sampingnya:
Doping menggunakan steroid merupakan obat yang paling populer untuk meningkatkan kinerja atlet. Steroid merupakan sejenis hormon sintetis yang dibuat menyerupai hormon testosteron. Doping jenis ini akan meningkatkan massa otot, sehingga atlet akan mendapatkan kekuatan ekstra. Namun melalui tes sederhana, atlet yang menggunakan doping jenis ini dapat diketahui dengan mudah.
Kemudian, pada akhir tahun 90-an, banyak bermunculan alternatif-alternatif doping selain steroid, yang membuat badan-badan anti doping dunia kesulitan untuk mendeteksinya. Efeknya cukup beragam, antara lain adalah obat tersebut hanya menguntungkan atlet tertentu dalam olahraga tertentu.
Mari kita lihat, obat non steroid yang dapat meningkatkan kinerja atlet, dan juga efek sampingnya:
Spoiler for Erythropoietin:
1. Erythropoietin
Fungsi sel darah merah adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga logis bahwa jika jumlah sel darah merah meningkat, maka akan memberikan asupan oksigen yang cukup banyak pada otot, dan atlet akan tampil dengan performa yang lebih tinggi. Obat doping jenis ini diperkenalkan pada tahun 1985, oleh perusahaan bioteknologi Amgen. Namun, bagaimanapun, kelebihan sel darah merah akan memberikan efek samping yang cukup signifikan seperti stroke, serangan jantung, dan edema (pembengkakan) paru-paru.
Pada tahun 2007, lembaga anti dopin dunia memperkenalkan paspor biologis, yaitu catatan zat-zat yang ditemukan dalam keadaan normal yang diambil dari daran dan urin dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan hasil tes tepat sebelum memulai pertandingan, petugas anti doping dapat menentukan apakah seseorang menggunakan obat jenis ini atau tidak.
Fungsi sel darah merah adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga logis bahwa jika jumlah sel darah merah meningkat, maka akan memberikan asupan oksigen yang cukup banyak pada otot, dan atlet akan tampil dengan performa yang lebih tinggi. Obat doping jenis ini diperkenalkan pada tahun 1985, oleh perusahaan bioteknologi Amgen. Namun, bagaimanapun, kelebihan sel darah merah akan memberikan efek samping yang cukup signifikan seperti stroke, serangan jantung, dan edema (pembengkakan) paru-paru.
Pada tahun 2007, lembaga anti dopin dunia memperkenalkan paspor biologis, yaitu catatan zat-zat yang ditemukan dalam keadaan normal yang diambil dari daran dan urin dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan hasil tes tepat sebelum memulai pertandingan, petugas anti doping dapat menentukan apakah seseorang menggunakan obat jenis ini atau tidak.
Spoiler for Human Growth Hormon (HGH):
2. Human Growth Hormon (HGH)
Hormon pertumbuhan manusia, HGH, merupakan hormon yang secara alami terdapat dalam tubuh manusia. Pad anak-anak, HGH dihasilkan oleh kelenjar dalam otak untuk merangsang pertumbuhan, dan pada remaja untuk meningkatkan massa otot. Pada tahun 1985, HGH sintetis disetujui penggunaannya untuk mengobati penyakit-penyakit yang menghambat pertumbuhan atau kerusakan otot.
Sebenarnya, penggunaan doping dengan HGH masih kontroversial, mengingat tidak ada bukti ilmiah yang menguatkan akan meningkatnya kinerja atlet. Efek samping dari HGH adalah nyeri sendi, retensi cairan, carpal tunnel syndrome, dan hiperlipidemia.
Hormon pertumbuhan manusia, HGH, merupakan hormon yang secara alami terdapat dalam tubuh manusia. Pad anak-anak, HGH dihasilkan oleh kelenjar dalam otak untuk merangsang pertumbuhan, dan pada remaja untuk meningkatkan massa otot. Pada tahun 1985, HGH sintetis disetujui penggunaannya untuk mengobati penyakit-penyakit yang menghambat pertumbuhan atau kerusakan otot.
Sebenarnya, penggunaan doping dengan HGH masih kontroversial, mengingat tidak ada bukti ilmiah yang menguatkan akan meningkatnya kinerja atlet. Efek samping dari HGH adalah nyeri sendi, retensi cairan, carpal tunnel syndrome, dan hiperlipidemia.
Spoiler for Bromantan:
3. Bromantan
Bromantan merupakan sejenis stimulan yang biasanya digunakan oleh tentara maupun astronot Rusia, agar mereka merasa lebih waspada dan melawan kelelahan. Pada olimpiade 1996, komite olimpiade internasional (IOC) tidak memasukkan obat ini dalam kategori doping. Namun, setelah beberapa atlet Rusia dinyatakan positif menggunakan obat ini, dan mengetahui efeknya, IOC kemudian mendiskualifikasi atlet tersebut dan melepaskan dua medali. Bromantan kemudian masuk dalam daftar hitam karena efek dari kinerjanya.
Bromantan merupakan sejenis stimulan yang biasanya digunakan oleh tentara maupun astronot Rusia, agar mereka merasa lebih waspada dan melawan kelelahan. Pada olimpiade 1996, komite olimpiade internasional (IOC) tidak memasukkan obat ini dalam kategori doping. Namun, setelah beberapa atlet Rusia dinyatakan positif menggunakan obat ini, dan mengetahui efeknya, IOC kemudian mendiskualifikasi atlet tersebut dan melepaskan dua medali. Bromantan kemudian masuk dalam daftar hitam karena efek dari kinerjanya.
Spoiler for Ephedrine:
4. Ephedrine
Pada mulanya, ephedrine merupakan sejenis obat dekongestan (pelega hidung tersumbat), dan digunakan pada penderita asma maupun flu. Saat ini penggunaan ephedrine maupun psuedoephedrine dilarang digunakan sebagai komponen obat flu, karena aspek keamanan dari sisi medis dan rentan disalahgunakan. Alasannya adalah, karena penggunaa ephedrine dapat meningkatkan pelepasa hormon dopamin dan serotonin, yang masing-masing memiliki efek meningkatkan “mood”, rasa senang dan suasana hati. Ephedrine juga dapat memberikan efek kewaspadaan dan meningkatkan kinerja, sehingga dimasukkna kedalam kategori doping.
Pada mulanya, ephedrine merupakan sejenis obat dekongestan (pelega hidung tersumbat), dan digunakan pada penderita asma maupun flu. Saat ini penggunaan ephedrine maupun psuedoephedrine dilarang digunakan sebagai komponen obat flu, karena aspek keamanan dari sisi medis dan rentan disalahgunakan. Alasannya adalah, karena penggunaa ephedrine dapat meningkatkan pelepasa hormon dopamin dan serotonin, yang masing-masing memiliki efek meningkatkan “mood”, rasa senang dan suasana hati. Ephedrine juga dapat memberikan efek kewaspadaan dan meningkatkan kinerja, sehingga dimasukkna kedalam kategori doping.
Spoiler for Diuretik:
5. Diuretik
Diuretik merupakan obat yang mempengaruhi fungsi ginjal, yaitu dengan meningkatkan volume output dari urin. Akibatnya adalah air akan lebih banyak keluar dari tubuh. Pasien dengan kondisi tertentu seperti penyakit jantung, melakukan terapi diuretik agar dapat mengontrol tekanan darahnya.
Pada atlet, penggunaan diuretik berfungsi untuk menurunkan berat badan, sehingga pada atlet, misal inju maupun angkat besi dapat bersaing pada kategori dengan berat badan yang lebih rendah. Kemudia sebelum pertandingan, mereka berhenti mengkonsumsi diuretik, sehingga dapat bertarung dengan kondisi berat badan yang normal. Efek dari obat ini adalah pengguna dapat mengalami dehidrasi, dan penurunan tekanan darah.
Diuretik merupakan obat yang mempengaruhi fungsi ginjal, yaitu dengan meningkatkan volume output dari urin. Akibatnya adalah air akan lebih banyak keluar dari tubuh. Pasien dengan kondisi tertentu seperti penyakit jantung, melakukan terapi diuretik agar dapat mengontrol tekanan darahnya.
Pada atlet, penggunaan diuretik berfungsi untuk menurunkan berat badan, sehingga pada atlet, misal inju maupun angkat besi dapat bersaing pada kategori dengan berat badan yang lebih rendah. Kemudia sebelum pertandingan, mereka berhenti mengkonsumsi diuretik, sehingga dapat bertarung dengan kondisi berat badan yang normal. Efek dari obat ini adalah pengguna dapat mengalami dehidrasi, dan penurunan tekanan darah.
Spoiler for Albuterol:
6. Albuterol
Albuterol merupakan obat asma yang biasa digunakan oleh para atlet atletik. Obat ini berkerja dengan cara merelaksasi otot-otot yang melapisi saluran pernafasan, dan memungkinkan udara lebih banyak mengalir ke paru-paru. Atlet dengan asma, umumny amenggunakan inhalasi (alat bantu pernafasan) albuterol untuk mengobati gejala mereka, yang memungkinkan bersaing tanpa sesak nafas.
Namun, bagaimana dengan atlet tanpa asma? Penelitian menunjukkan, bahwa atlet tanpa asma yang menggunakan albuterol tidak memiliki efek apapun dalam peningkatan aktifitas paru-paru. Namun, yang menjadi perhatian adalah, jika albuterol diinjeksi melalui suntikan, ditemukan sifat anabolik seperti steroid, yaitu meningkatnya massa otot.
Albuterol merupakan obat asma yang biasa digunakan oleh para atlet atletik. Obat ini berkerja dengan cara merelaksasi otot-otot yang melapisi saluran pernafasan, dan memungkinkan udara lebih banyak mengalir ke paru-paru. Atlet dengan asma, umumny amenggunakan inhalasi (alat bantu pernafasan) albuterol untuk mengobati gejala mereka, yang memungkinkan bersaing tanpa sesak nafas.
Namun, bagaimana dengan atlet tanpa asma? Penelitian menunjukkan, bahwa atlet tanpa asma yang menggunakan albuterol tidak memiliki efek apapun dalam peningkatan aktifitas paru-paru. Namun, yang menjadi perhatian adalah, jika albuterol diinjeksi melalui suntikan, ditemukan sifat anabolik seperti steroid, yaitu meningkatnya massa otot.
Spoiler for COX-2 Inhibitor:
7. COX-2 Inhibitor
Jika anda mengalami demam, nyeri, maupun peradangan, maka anda akan membutuhkan obat anti-inflamasi non steroid, disebut NSAID. NSAID bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin, bahan kimia yang mengakibatkan peradangan dengan melebarkan pembuluh darah dan membiarkan darah mengalir ke jaringan tubuh. Ibuprofen merupakan salah satu jenis NSAID dengan struktur kimia cyclooxygenase-2 (COX-2).
Disinilah yang menarik. Atlet menggunakan ibuprofen selama bertahun-tahun untuk memulihkan cidera. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ibuprofen dalam waktu yang sangat lama justru dapat memberikan efek meningkatkan kinerja atlet. Tim peneliti dari Ball State University menemukan bahwa pria dan wanita yang menggunakan dosis harian ibuprofen mampu membangun otot secara substansial. Oleh karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah apakah ibuprofen akan menambahkan lebih banyak protein pada otot, hanya hanya sekedar mengurangi rasa sakit akibat latihan. Meskipun begitu, penggunaa ibuprofen untuk meningkatkan kinerja dapat beresiko, karena dapat merusak lapisan pencernaan.
Jika anda mengalami demam, nyeri, maupun peradangan, maka anda akan membutuhkan obat anti-inflamasi non steroid, disebut NSAID. NSAID bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin, bahan kimia yang mengakibatkan peradangan dengan melebarkan pembuluh darah dan membiarkan darah mengalir ke jaringan tubuh. Ibuprofen merupakan salah satu jenis NSAID dengan struktur kimia cyclooxygenase-2 (COX-2).
Disinilah yang menarik. Atlet menggunakan ibuprofen selama bertahun-tahun untuk memulihkan cidera. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ibuprofen dalam waktu yang sangat lama justru dapat memberikan efek meningkatkan kinerja atlet. Tim peneliti dari Ball State University menemukan bahwa pria dan wanita yang menggunakan dosis harian ibuprofen mampu membangun otot secara substansial. Oleh karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah apakah ibuprofen akan menambahkan lebih banyak protein pada otot, hanya hanya sekedar mengurangi rasa sakit akibat latihan. Meskipun begitu, penggunaa ibuprofen untuk meningkatkan kinerja dapat beresiko, karena dapat merusak lapisan pencernaan.
Spoiler for Beta Blocker:
8. Beta Blocker
lahraga seperti sepakbola, tinju, renang, maupun baseball membutuhkan obat-obatan untuk keunggulan kompetitif: meningkatkan masa otot, kewaspadaan, dan daya tahan tinggi. Namun, bagaimana dengan olahraga menembak ataupun memanah, yang membutuhkan ketenangan, mata yang tajam, dan konsentrasi tinggi?
Propranolol adalah jawabannya. Propranolol termasuk dalam obat yang dikenal sebagai beta blocker, yaitu untuk menghalangi efek epinephrine, sejenis hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal yang meningkatkan sirkulasi darah. Orang yang mengkonsumsi propanolol akan memiliki detak jantung yang lebih rendah, sirkulasi darah yang lebih santai. Efek sekunder yang menarik adalah mereka dapat menutupi kecemasan dengan mengurangi keringat dan gemetar. Jika mereka memiliki tangan yang mantap, maka akan dapat bersaing dengan lebih baik dalam kompetisi. Selain propranolol,yang termasuk beta blockers adalah atenolol, acebutolol, alprenolol, bisoprolol dan metoprolol, yang semuanya dilarang dalam olahraga menembak dan memanah.
lahraga seperti sepakbola, tinju, renang, maupun baseball membutuhkan obat-obatan untuk keunggulan kompetitif: meningkatkan masa otot, kewaspadaan, dan daya tahan tinggi. Namun, bagaimana dengan olahraga menembak ataupun memanah, yang membutuhkan ketenangan, mata yang tajam, dan konsentrasi tinggi?
Propranolol adalah jawabannya. Propranolol termasuk dalam obat yang dikenal sebagai beta blocker, yaitu untuk menghalangi efek epinephrine, sejenis hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal yang meningkatkan sirkulasi darah. Orang yang mengkonsumsi propanolol akan memiliki detak jantung yang lebih rendah, sirkulasi darah yang lebih santai. Efek sekunder yang menarik adalah mereka dapat menutupi kecemasan dengan mengurangi keringat dan gemetar. Jika mereka memiliki tangan yang mantap, maka akan dapat bersaing dengan lebih baik dalam kompetisi. Selain propranolol,yang termasuk beta blockers adalah atenolol, acebutolol, alprenolol, bisoprolol dan metoprolol, yang semuanya dilarang dalam olahraga menembak dan memanah.
Spoiler for Tamoxifen:
9. Tamoxifen
Tamoxifen sebenarnya adalah obat untuk melawan kanker payudara. Namun, mengapa Marlon Byrd menghadapi suspensi 50-pertandingan setelah dites positif untuk tamoxifen, obat yang dilarang oleh Major Lugue Baseball? Inilah jawabannya.
Payudar awanita memiliki reseptor estrogen, yaitu sejenis hormon perkembangan dan pemeliharaan karakteristik tubuh wanita. Ketika estrogen masuk ke dalam reseptor ini, maka sel-sel kanker menjadi aktif. Tamoxifen akan memblok reseptor ini, dan menganggu kemampuan kanker untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karen aitu, tamoxifen disebut juga sebagai anti-estrogenik.
Sementara pada atlet, untuk memperbesar otot, maka membutuhkan steroid, berupa testosteron sintetis. Dosis besar hormon laki-laki tersebut membuat tubuh memproduksi estrogen, sehingga payudara atlet membesar – salah satu indikasi penggunaan steroid. Oleh karena itu, tamoxifen berfungsi untuk menutupi/menyamarkan membesarnya payudara.
Tamoxifen sebenarnya adalah obat untuk melawan kanker payudara. Namun, mengapa Marlon Byrd menghadapi suspensi 50-pertandingan setelah dites positif untuk tamoxifen, obat yang dilarang oleh Major Lugue Baseball? Inilah jawabannya.
Payudar awanita memiliki reseptor estrogen, yaitu sejenis hormon perkembangan dan pemeliharaan karakteristik tubuh wanita. Ketika estrogen masuk ke dalam reseptor ini, maka sel-sel kanker menjadi aktif. Tamoxifen akan memblok reseptor ini, dan menganggu kemampuan kanker untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karen aitu, tamoxifen disebut juga sebagai anti-estrogenik.
Sementara pada atlet, untuk memperbesar otot, maka membutuhkan steroid, berupa testosteron sintetis. Dosis besar hormon laki-laki tersebut membuat tubuh memproduksi estrogen, sehingga payudara atlet membesar – salah satu indikasi penggunaan steroid. Oleh karena itu, tamoxifen berfungsi untuk menutupi/menyamarkan membesarnya payudara.
Spoiler for Creatine:
10. Creatine
Pada dasarnya, tubuh manusia memproduksi creatine, baik oleh hati, ginjal, maupun pankreas. Oleh karen itu, Komite Olimpiade tidak memasukkan creatine dalam obat doping. FDA Amerika Serikat pun memasukkan creatine dalam suplemen makanan, dan sama sekali bukan termasuk dalam kategori obat.
Creatine merupakan energi bagi kinerja otot, karena akan meningkatkan kadar adenin trifosfat (ATP) dalam jaringan otot. ATP akan meningkatkan otot berkontraksi, dan inilah yang diinginkan oleh atlet. Namun, hal ini terbatas dalam jangka pendek, karena semburan energi dalam otot tidak dalam jangka waktu yang lama.
Pada dasarnya, tubuh manusia memproduksi creatine, baik oleh hati, ginjal, maupun pankreas. Oleh karen itu, Komite Olimpiade tidak memasukkan creatine dalam obat doping. FDA Amerika Serikat pun memasukkan creatine dalam suplemen makanan, dan sama sekali bukan termasuk dalam kategori obat.
Creatine merupakan energi bagi kinerja otot, karena akan meningkatkan kadar adenin trifosfat (ATP) dalam jaringan otot. ATP akan meningkatkan otot berkontraksi, dan inilah yang diinginkan oleh atlet. Namun, hal ini terbatas dalam jangka pendek, karena semburan energi dalam otot tidak dalam jangka waktu yang lama.
SUMBER: Inilah 10 Obat yang Bukan Steroid, Namun Termasuk Dalam Doping
Kalo berkenan bagi
jangan lupa di ya gan
0
15.4K
Kutip
20
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya