Quote:
TEMPO.CO, Depok - Komunitas Wayang Universitas Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Wayang Nasional kepada pemerintah. Usul itu rencananya disampaikan pada hari terakhir pagelaran Wayang Goes to Campus (WGTC) UI, Sabtu, 27 September 2014. "Tapi tanggal untuk Hari Wayang Nasional ini belum ditentukan," kata Ketua Panitia WGTC, Raymond Michael Menot, dalam acara yang digelar di Balairung UI, Depok, Selasa, 23 September 2014.
Menurut Raymond, usul tentang Hari Wayang Nasional itu sebenarnya pernah disampaikan pada 2010. Namun pemerintah belum memberikan tanggapan sampai saat ini. Padahal wayang adalah kebudayaan asli Indonesia yang harus dilestarikan.
Raymond menilai, sama halnya dengan batik, pewayangan juga lahir dari budaya asli Indonesia. Namun, tanggapan pemerintah terhadap wayang tidak secepat tanggapan pemerintah terhadap batik. "Padahal wayang kulit juga sudah diakui oleh UNESCO," katanya.
WGTC 2014 mengusung tema "Wayang dan Kepemimpinan" dan diselenggarakan selama 4 hari, yakni 23-27 September 2014, di Balairung UI, Depok. Berbagai jenis pergelaran wayang disajikan dalam kegiatan ini, di antaranya, wayang kulit, golek, potehi, dan tavip. Ada juga acara sarasehan, pameran, workshop, dan bazar.
Pada acara sarasehan, Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menjadi pembicara utama dengan tema "Wayang dalam Konteks Keindonesiaan". Selain itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi akan menyampaikan materi tentang wayang dan ketahanan nasional.
Sumber