Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daimond25Avatar border
TS
daimond25
Pecinta Alam tolak proyek jalan Beton
TEMPO.CO , Mojokerto - Ribuan pendaki dan pecinta alam se-Jawa Timur menolak rencana proyek akses
jalan beton dan paving menuju puncak Gunung Penanggungan di Kabupaten Mojokerto. Melalui gerakan Save Pawitra atau nama lain dari Penanggungan, para pendaki dan pecinta alam membubuhkan tanda tangan dukungan penolakan proyek jalan tersebut. (Baca: Januari, Semeru Ditutup untuk Pendakian )

"Sudah terkumpul sekitar 2.000 tanda tangan kawan-kawan pecinta alam se-Jawa Timur," kata Koordinator Save Pawitra, Yahya Setianto, Rabu, 28 Januari 2015. Menurut Yahya, para pecinta alam mengkhawatirkan proyek jalan tersebut akan merusak ekosistem hutan dan situs-situs yang sudah ditemukan maupun yang masih banyak terpendam di Penanggungan.

"Ekosistem hutan dan situs-situs yang belum tergali bisa rusak. Padahal Gunung Penanggungan sudah ditetapkan gubernur sebagai cagar budaya tingkat provinsi," ujar Yahya. Selain itu, menurut para pendaki. akses jalan yang akan dibangun bisa mengurangi tantangan dan sensasi pendakian.




Yahya menambahkan tanda tangan diatas kain sebagai bukti penolakan itu rencananya akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Mojokerto. "Kami akan membuat petisi dan bukti tanda tangan akan kami serahkan,""kata Yahya.

Sementara itu, menanggapi penolakan dari kalangan pecinta alam ini, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa mempertanyakan dasar penolakan. "Apa dasar mereka menolak, belum tahu tujuannya kok sudah menolak," kata dia. (Baca: Konser Jazz Ijen Diprotes Aktivis Lingkungan )


Mustofa membantah proyek akses jalan menuju Gunung Penanggunan itu akan merusak ekosistem dan situs.

"Kami ini ingin membenahi, bukan merusak," katanya. Apalagi menurutnya, selama ini para pendaki melalui jalan air.

"Kami hanya membuatkan jalan supaya para pendaki tidak lewat jalannya air, kalau lewat jalannya air makin lama makin rusak jalannya," ujar pejabat yang berlatar belakang pengusaha tambang batu ini. (Baca: Taman Nasional Meru Betiri Terancam Tambang Emas)

Ia meminta orang-orang yang menolak tersebut bertanya dulu ke Pemkab Mojokerto mengenai maksud dan
tujuan pembuatan akses jalan tersebut. "Silakan datang ke kami dan akan kami jelaskan. Belum tahu maksud dan tujuannya kok dikatakan merusak," kata dia.

Tahun 2015 ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga mengalokasikan dana Rp 7 milyar untuk membangun akses jalan menuju Penanggungan di Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas. Anggaran itu juga akan digunakan untuk membangun anak tangga dari paving berpondasi beton mulai dari titik awal pendakian hingga ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut (dpl) dari ketinggian puncak gunung 1.653 meter dpl.

Anak tangga ini dibangun untuk memudahkan wisatawan yang akan mendaki maupun wisatawan yang bukan pendaki. Gunung Penanggungan merupakan gunung suci peninggalan masyarakat Hindu Majapahit. Disana terdapat ratusan situs berupa candi kecil hingga terakota. (Baca: Ahok Kaji Kegiatan Ekskul Pencinta Alam )

http://m.tempo.co/read/news/2015/01/28/108638227/Pecinta-Alam-Tolak-Proyek-Jalan-Beton

tidak semua tempat harus di buat jalan buat kendaraan ber motor baik mobil atau sepeda motor.
Diubah oleh daimond25 28-01-2015 06:03
0
1.5K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.