- Beranda
- Berita dan Politik
Jokowi: Kami Tak Akan Kompromi dengan Pengedar Narkoba
...
TS
mubarak.zimah
Jokowi: Kami Tak Akan Kompromi dengan Pengedar Narkoba
Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan wawancara dengan presenter CNN Christiane Amanpour di sela kesibukannya. Presiden pun membahas tentang hukuman mati untuk para tersangka kasus narkoba.
Hukuman mati yang dilakukan terhadap pelaku kasus narkotika sudah dilakukan terhadap enam orang beberapa waktu lalu. Lima warga asing termasuk menjadi tersangka yang dieksekusi.
Brasil, Belanda, dan Nigeria, memanggil duta besar mereka di Jakarta untuk melakukan konsultasi. Namun Presiden Jokowi memiliki jawaban sendiri yang diutarakannya kepada Amanpour.
"Bayangkan setiap harinya 50 orang tewas karena narkotika, karena obat-obatan terlarang. Dalam satu tahun sama saja 18 ribu orang tewas karena narkotik," ujar Presiden kepada Christiane Amanpour, seperti dikutip dari CNN, Selasa (27/1/2015).
"Kami tak akan kompromi dengan pengedar narkoba. Tidak ada kompromi. Tidak ada kompromi," ulang Presiden.
"Keputusan eksekusi mati ada di pengadilan. Tetapi mereka bisa meminta amnesti kepada Presiden. Namun saya tegaskan kepada Anda, tidak akan ada amnesti untuk pengedar narkoba," tegas Presiden Jokowi.
Pada Desember lalu, Presiden mengumumkan dirinya akan menolak pengampunan kepada 64 tahanan yang menerima vonis mati. Dua warga Australia juga tengah menanti eksekusi mati, meski belum tahu kapan waktunya.
Ketika ditanya kembali oleh Amanpour mengenai pengampunan, bahkan untuk warga Australia?
Presiden hanya menjawab 'tidak' dan menggelengkan kepalanya.
"18 ribu orang tewas tiap tahunnya (akibat narkoba). Saya tanya Anda, bukankah itu lebih berbahaya lagi?"
http://internasional.metrotvnews.com...ngedar-narkoba
Hukuman mati yang dilakukan terhadap pelaku kasus narkotika sudah dilakukan terhadap enam orang beberapa waktu lalu. Lima warga asing termasuk menjadi tersangka yang dieksekusi.
Brasil, Belanda, dan Nigeria, memanggil duta besar mereka di Jakarta untuk melakukan konsultasi. Namun Presiden Jokowi memiliki jawaban sendiri yang diutarakannya kepada Amanpour.
"Bayangkan setiap harinya 50 orang tewas karena narkotika, karena obat-obatan terlarang. Dalam satu tahun sama saja 18 ribu orang tewas karena narkotik," ujar Presiden kepada Christiane Amanpour, seperti dikutip dari CNN, Selasa (27/1/2015).
"Kami tak akan kompromi dengan pengedar narkoba. Tidak ada kompromi. Tidak ada kompromi," ulang Presiden.
"Keputusan eksekusi mati ada di pengadilan. Tetapi mereka bisa meminta amnesti kepada Presiden. Namun saya tegaskan kepada Anda, tidak akan ada amnesti untuk pengedar narkoba," tegas Presiden Jokowi.
Pada Desember lalu, Presiden mengumumkan dirinya akan menolak pengampunan kepada 64 tahanan yang menerima vonis mati. Dua warga Australia juga tengah menanti eksekusi mati, meski belum tahu kapan waktunya.
Ketika ditanya kembali oleh Amanpour mengenai pengampunan, bahkan untuk warga Australia?
Presiden hanya menjawab 'tidak' dan menggelengkan kepalanya.
"18 ribu orang tewas tiap tahunnya (akibat narkoba). Saya tanya Anda, bukankah itu lebih berbahaya lagi?"
http://internasional.metrotvnews.com...ngedar-narkoba
0
709
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.1KThread•41KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru