JAKARTA, KOMPAS.com- Massa yang berkumpul di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyalahkan Presiden Joko Widodo atas penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal Polri.

Mereka menilai, kisruh yang terjadi antara dua institusi penegak hukum ini tidak terlepas dari kesalahan Jokowi yang memilih Komjen (Pol) Budi Gunanan sebagai calon Kapolri.

Saat KPK telah menetapkan Budi sebagai tersangka, Jokowi dianggap tidak mengambil langkah tegas dengan membatalkan pelantikan Budi. Jokowi justru hanya menunda pelantikan Jendral bintang tiga itu.

"Kita tidak boleh terpaku mendukung satu tokoh. Kalau Jokowi memang salah, kita kritik Jokowi. Kita tidak boleh terus membela Jokowi atas segala kesalahannya," kata orator Bekah Kumulya yang langsung disambut dengan sorakan "setuju" oleh puluhan massa yang berkumpul.

Sebaliknya, massa mendukung KPK untuk terus melakukan pengusutan terhadap kasus rekening gendut Budi Gunawan. KPK diminta tidak terpengaruh dengan penangkapan Bambang, yang ditengarai sebagai upaya perlawanan Polri.

"Ini bukan lagi cicak vs buaya, tapi cicak vs kebun binatang. Karena Budi Gunawan ini jendral yang bisa mengumpulkan semua kekuatan untuk menyerang KPK. Kita harus mendukung terus KPK," ujar Berkah.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie membenarkan bahwa Badan Reserse dan Kriminal Polri menangkap Bambang Widjojanto, pada pukul 07.30, pagi tadi.
Ronny menyebutkan, penangkapan Bambang dalam rangka pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan menyuruh memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa pilkada Kota Waringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada tahun 2010.

Ihsanuddin Kistyarini



THIS!