TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain menegaskan lembaganya tetap mengusut kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka. "Untuk menyelesaikan tugas ke depan termasuk kasus BG kami bertekad mempercepat," ujar Zulkarnain di kantornya, Jumat, 23 Januari 2015. (Baca: Pelapor Bambang KPK Pernah Potong Jari Aktivis)

Dia meminta seluruh saksi-saksi untuk Budi Gunawan memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa. Sebab, awal pekan lalu banyak jenderal yang mangkir dari pemeriksaan ini. "Saksi-saksi di lingkungan kepolisian mudah-mudahan bisa hadir dan memberikan keterangan secara benar," kata Zulkarnain. (Baca: Abraham Menangis Ingat Firasat Bambang Widjojanto)

Zulkarnain merasa penangkapan Bambang oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polro merupakan serangan kepada KPK. Dengan kondisi pimpinan komisi antirasuah yang tinggal empat orang, kata Zulkarnain, penangkapan terhadap Bambang merupakan pukulan telak.

"Menurut UU KPK, BW harus diberhentikan sementara sehingga kami tinggal bertiga," ujarnya. Artinya, kata dia, pemberantasan korupsi dilemahkan dengan cara sepert ini. "Kejadian ini sungguh menyedihkan." (Baca: Putri Bambang KPK: Ayah Keren Banget Ummi!)

Bambang ditangkap Bareskrim Polri saat mengantar anaknya ke sekolah di Depok Jumat pagi. Pihak Mabes Polri menyebutkan penangkapan Bambang karena telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemberian keterangan palsu saat sidang di Mahkamah Konstitusi. Penangkapan Bambang ini sepekan setelah KPK mengumumkan calon Kapolri tunggal pilihan Jokowi, Budi Gunawan, sebagai tersangka kasus dugaan suap dan penerimaan gratifikasi.





Hajar terus buaye buncit sampe di karangkeng