Jakarta, GATRAnews - Alokasi belanja langsung untuk gaji kurang lebih 72.000 pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 sebesar Rp 19 trilyun. Naik dari tahun 2014 sebesar yang hanya Rp 17 trilyun.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kenaikan alokasi belanja langsung pegawai karena ada remunerasi gaji pejabat eselon maupun staf biasa. Sehingga mempengaruhi jumlah alokasi anggaran untuk gaji pegawai.

"Totalnya di 2015 sebanyak Rp 19 trilyun. Naik sedikit dari tahun lalu sebesar Rp 17 trilyun," ucap Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (21/1) siang.

Paling besar, alokasi untuk membayar gaji pejabat eselon IV beserta tunjangan kinerja daerah (TKD). Tetapi Heru mengaku detailnya besaran gaji dan TKD berada di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.

"Rinciannya ada di BKD, saya sih kasih gelondongan saja. Rp 19 triliun itu untuk pegawai dan TKD-nya, terbanyak di eselon IV, sedangkan anggaran lainnya di APBD untuk infrastruktur dan lainnya," tukas mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini.

Seperti diketahui, Rancangan APBD 2015 sebesar Rp 73,8 trilyun atau naik 0,24 persen dari sebelumnya sebesar Rp 72,9 trilyun. Saat ini masih dilakukan pembahasan antara legislatif dan eksekutif, kemudian ditargetkan disahkan pada 23 Januari 2015.

Pada kesempatan terpisah, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, menyiapkan gaji bagi pegawai dan tunjungan sebesar Rp 75-80 juta bagi pegawai eselon II per bulannya. Kemudian eselon III bisa Rp 45-50 juta, lurah dan camat masing 33 juta asalkan memiliki kinerja yang baik.

Basuki menambahkan, bagi staf biasa dengan kinerja buruk saja bisa membawa pulang Rp 9 juta dan berprestasi Rp 13 juta. "Ada honerer teknis pajak, pengadaan barang, bisa 25 juta, jadi kalau masih maling, saya bilang memang keterlaluan," ucapnya.

sumber

lumayan ya gajinya