salam sejahtera kaskuser semuanya...

kalau salah kamar mohon maaf sebelumnya..
cuman mau sharing.. keapesan (**musibah) yang barusan saya rasakan...
saya tuliskan sederhana saja.. lebih kearah curhat

2 tahun yang lalu saya menikah
dan 1 tahun yang lalu saya dikaruniai seorang jagoan
nah.. sebagai pasangan yang baru berkeluarga kecil.. wajar dong pengen punya "Rumah" sendiri...
disini nih... pokok permasalahannya..

saya berminat pada 1 rumah... dimana lokasi harga serta bangunan cukup menarik perhatian.. dikarenakan belum punya duit cash... maka mengajukan KPR (dari sini masih biasa saja prosesnya).. karena pembelian secara KPR sudah disepakati oleh kedua belah pihak
pengajuan KPR sudah berjalan dengan baik.. pihak bank sudah bertindak dengan cukup cepat... maka..
1. sebagai pembeli yang bertanggung jawab... saya mentransfer tanda jadi (untuk mengikat harga dan menunjukkan keseriusan dalam pembelian rumah tsb) **besarnya seperseratus dari harga rumah
2. pihak penjual mulai bercerita aneh" (yang bukan urusan saya).. dikejar" hutang pribadi... terkena pinalti karena terlalu lama pencairan KPR.. minta tambahan tanda jadi / uang muka... dannn.. bercerita bahwa rumahnya ada yang menawar lebih tinggi dari harga saya (pembayaran CASH)... plus bumbu manis.. karena sudah konsekuensi kepada saya yang lebih dahulu berminat dan mengikat dengan tanda jadi... sehingga sementara menolak / mempending tawaran pihak yang mau membeli rumah cash tsb.
3. saya tidak keberatan untuk mengikuti tantangan penjual (kebetulan akal sehat masih jalan) jika memang minta penambahan uang muka... (yang nilainya hampir 1/3 harga rumah) tapi saya tantang untuk meninggalkan sertifikat rumah.. (saya berencana melakukan ppjb atau apalah itu namanya... di notaris.. tetapi pihak penjual keberatan karena beda kota **jaraknya tidak lebih dari 80KM)
4. akhirnya karena ini itu (hubungan menjadi tidak enak lagi) setelah "-/+ 2 minggu" dari transfer tanda jadi... muncul SMS.. jika 2 minggu dari SMS ini terkirim... dan KPR belum ada pencariran.. maka tanda jadi hangus...
5. saya keberatan... dan mencoba tanya kepada pihak bank.. dan dijawab "diusahakan"
6. karena proses KPR yang lmyn belibet (pajak jual beli.. pajak rumah... dll) saya merasa ga keburu sepertinya untuk pelunasan yang sudah di deadline sepihak.. maka saya mundur untuk pembelian rumah tsb... (berharap tanda jadi bisa dikembalikan)..
7. dan ternyata... pihak penjual dengan santainya "oke batal gpp" dan uang tanda jadi tidak bisa kembali.. dengan alasan karena sudah rugi menolak tawaran pembeli cash yang menawar lebih tinggi dari harga saya
8. karena jawaban tersebut,.. saya mencoba membujuk.. klo begitu minta perpanjangan waktu.. (KPR masih berjalan) ... dann lagi" dijawab waktu sudah habis..
9. saya mencoba dengan berbicara baik" bagaimana klo diambil jalan tengah dengan pengembalian tanda jadi nya 50% saja.. ga dikasi juga...
10. berartii... kesimpulan saya.. ini adalah bisnis legal yang enak empuk dan sangat banyak peminatnya (korban) karena adanya "bug" transaksi jual beli di Indonesia (kebanyakan) jika terjadi pembatalan transaksi jual beli... maka tanda jadi tidak dapat ditarik kembali (rumah; mobil; apartemen; dll)

sekian dan terima kasih... thread ini cuman sekedar informasi saja (lebih kearah curhat) jika ada masukan dari agan dan aganwati silahkan.. karena saya sendiri juga belum punya pengalaman dalam transaksi jual beli rumah... (klo info dari pihak bank.. proses KPR biasanya minimal 1 bulan) entah benar atau tidaknya saya juga kurang tahu...