ASLI BUKAN BULLY, untuk memenuhi pembangunan sekolah almamaternya politisi PDIP.

RMOLJakarta. Di sela hujan deras yang menerpa ibukota hari ini, Selasa (20/1), Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat berkunjung ke sejumlah sekolah yang ada di kawasan Jakarta Timur.

Salah satu sekolah yang dikunjungi Djarot adalah SMP 97 Utan Kayu, Jakarta Timur. Mengenakan kemeja berwarna putih, jaket hitam dan topi berwarna merah, Djarot langsung memantau pembangunan gedung penunjang sekolah tersebut. Tak lupa dalam kesempatan itu Djarot didampingi oleh Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo.

Kepada Djarot, Rio memamerkan gedung sekolah yang belum selesai tersebut. Politisi PDIP ini 'curhat' mengenai pembangunan sekolah yang merupakan merupakan almamaternya, terhambat karena kekurangan dana.

"Sekolah ini dibangun sejak tahun 2014 awal. Tapi sampai sekarang belum selesai," keluh Rio.

Rio juga mengungkapkan bila dana Rp8,1 miliar yang digelontorkan melalui APBD DKI 2013 lalu ternyata tidak cukup.

"Ya, (dengan biaya Rp8,1 miliar) hanya ini saja yang ada sekarang bangunannya," kata Rio sembari menunjukkan gedung lantai 3 yang hanya ada berupa rangka bangunan saja.

Disela pembicaraan Rio dan Djarot, tiba-tiba Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menanggapi obrolan Rio bila dana Rp8,1 miliar itu hanya pembangunan infrastruktur sekolah itu saja.

"Rp8,1 miliar itu untuk pembangunan infrastruktur gedung saja loh. Misalnya pondasi dan tiang dan kerangka saja," katanya.

Kata Rio, agar pembangunan SMP 97 segera selesai, ia telah mengajukan biaya sebesar Rp10,2 miliar dalam RAPBD DKI 2015.

"Untuk tahun ini sudah ajukan anggaran di RAPBD 2015 sebanyak Rp10,1 miliar," ungkap Rio.

Dengan demikian, bila anggaran pembangunan yang diajukan Dwi Rio Sambodo disetujui sebesar Rp10,2 miliar untuk pembangunan SMP 97 tahun 2015 ini disetujui, maka total biaya pembangunan gedung ini Rp18,3 miliar. [sim/jkt/arp]

http://jakartabagus.rmol.co/read/201...lah,-Kok-Bisa-

Sebentar lagi pendukung pdip akan menuduh dan mencaci partai lain dengan tuduhan macam-macam karena gak terima isi berita ini. Dan menganggapnya fitnah, rekayasa, konspirasi dll.
Kalo gak percaya, tunggu aja...