Siapa yang tidak tahu dekatnya hubungan SBY-HR. Kedua tokoh politik yang sempat menjadi sentral pemberitaan media soal perkembangan politik saat ini memang selalu menarik untuk diikuti. Sudah rahasia umum hubungan besan antara SBY-HR sangat kuat.

Fakta pertama terlihat pada ajang Pilpres 2014 lalu. Ketika Hatta Rajasa memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai RI-2 mendampingi Prabowo, SBY dan Partai Demokrat tidak permasalahkan. Seolah hubungan besan antara SBY-HR ini sangat harmonis, hubungan keluarga tidak intervensi pekerjaan masing-masing dalam dunia politik. Tapi tidak semuanya seperti kelihatannya, meskipun SBY yang saat itu dipayungi Partai Demokrat, Hatta Rajasa dipayungi oleh PAN, dan Prabowo dipayungi Partai Gerindra, bukan SBY intervensi keputusan Hatta Rajasa untuk merapat ke Prabowo, rupanya restu SBY itu juga merupakan salah satu langkah politik SBY. Bahwa dikemudian hari SBY dukung serratus persen pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta. Didasari oleh hubungan besan Hatta Rajasa dengan SBY, kedua tokoh tersebut cenderung selalu satu suara. Pada ajang Pilpres 2014 lalu meskipun SBY selalu menegaskan bahwa dirinya netral, tetapi fakta dari hitung-hitungan hasil suara menunjukan SBY arahkan pemilih Partai Demokrat untuk mendukung Prabowo.

Fakta kedua terlihat dari kisruh Kapolri yang sejak dua minggu belakangan selalu mewarnai pemberitaan media massa. Disebutkan bahwa pengaruh SBY ada dibalik keputusan KPK tersangkakan Budi Gunawan. SBY melalui KPK coba untuk gagalkan Budi Gunawan ambil alih kursi Sutarman sebagai Kapolri. Sutarman adalah orang kepercayaan SBY dalam tubuh Polri. Kita tentu masih ingat kasus Chapelle Corby yang dihukum 20 tahun penjara dan kemudian mendapat pembebasan bersyarat. Pembebasan bersyarat itu tidak gratis ternyata. Sebulan sebelumnya ibas, putra pertama SBY tertangkap mengkonsumsi narkoba di Australia. Untuk membebaskan Ibas dilakukan lah negosiasi dengan pihak Australian Federal Police. Negosiasi ini sangatlah tertutup dan bahkan hanya segelintir pihak di mabes polri yang mengetahui informasi ini. Besar kemungkinan kasus keterlibatan Ibas dengan narkoba dan juga kasus2 lain yang melibatkan Ibas akan mencuat ke permukaan jika BG berhasil terpilih menjadi Kapolri. Pada sidang paripurna DPR pekan lalu juga keharmonisan hubungan SBY-HR kembali mereka tunjukan. Hasil keputusan fraksi-fraksi di DPR sahkan BG sebagai Kapolri baru tidak didukung oleh Partai Demokrat dan PAN. Ya, hanya PD dan PAN yang menolak sahkan Budi Gunawan sebagai Kapolri.

PAN dibawah Hatta Rajasa cenderung satu suara dengan kepentingan SBY, dan dapat dibilang bahwa Hatta Rajasa adalah proxy SBY di dalam PAN. Dengan kata lain Hatta Rajasa adalah Ketua Umum Partai Demokrat cabang DPP PAN.

Sumber :
1. [url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2170420/demokrat-pan-kompak-tunda-pengesahan-kapolri[/url]
2. http://www.tempo.co/read/news/2011/1...atta-pada-2014