TS
bimobesil
Kurikulum 2013 dihentikan? Balik KTSP? Bagaimana jika dibandingkan KBK?
Perkenalkan dulu gan.
Ane Mahasiswa Prodi Kependidikan di salah satu universitas negeri
Walaupun ane gak pinter2 amat dan hingga sekarang gak lulus2
Skip, Ane kuliah mempelajari spesifik hingga 3 kurikulum berbeda.
Yap, semenjak KBK, KTSP dan Kurikulum 2013.
Latar Belakang
Apa salahnya sih?
HAHAHA... Gak gitu lah, becanda...
Pada dasarnya sama. Iya sama saja.
Yang dibawa dari perubahan kurikulum itu:
(1) Jumlah dan susunan kompetensi, ini ngefeknya ke-->
(2) Isi buku, selanjutnya ngefek ke --->
(3) Cara ngajar guru di kelas dan ujungnya --->
(4) Cara dan hasil evaluasi kompetensi siswa.
OK, step by step
1. Jumlah dan urutan KOMPETENSI.
2. Buku
3. Cara ngajar.
4. Evaluasi
Saran ane sih, gak usah mempermasalahkan NAMA KURIKULUM. Iya nama kurikulum. Daritadi kan yang dibandingin kan tulisan KBK, KTSP dan K13 kan? Toh di UU Sistem Pendidikan Nasional gak ada tuh KBK, KTSP apa Kurikulum 2013...
Langkahnya simpel kok gan.
1. Tetep berpikir positif.
Yap! Berpikir positif dengan pemerintahan kita, lembaga dimana agan mercayakan keluarga agan dalam sekolah. Toh sebagai warga negara kita dijamin kok haknya dalam membangun pendidikan kita. Ada kok di UU No 23 Tahun 2003. Caranya ikut komite sekolah, sharing sama guru sekolah kan bisa. Sekarang ada twitter kan? Mention aja Pak Menteri
Tentunya tetep jaga kesopanan ya 
2. Berikan bekal cukup untuk keluarga yang berangkat sekolah. Badan yang bersih, pakaian yang bersih, sarapan yang sehat, bekali dengan snack sehat dan air putih. Gak mahal kan? Gak susah kan?
3. Kalo udah pulang ajak istirahat dulu, capek kali belajar. Setelah dia bangun, seger..ajak mandi atau olahraga dulu. Selesai itu, ajak kilas balik apa yang telah dipelajari di sekolah tadi. Dampingi mengerjakan PR. Dampingi menyiapkan persiapan buat sekolah esok harinya. Jangan lupa, tanyakan permasalahan2nya
Oke, ane rasa cukup.
Ane ga ada maksud nyeramahin ato ngasih kuliah gan. Ini murni pandangan ane.
Sumbernya tulisan ini banyak gan.
UU dan PP sampe Permendiknas. Googling beberapa berita dari berbagai laman berita nasional juga.
Ane Mahasiswa Prodi Kependidikan di salah satu universitas negeri
Walaupun ane gak pinter2 amat dan hingga sekarang gak lulus2
Skip, Ane kuliah mempelajari spesifik hingga 3 kurikulum berbeda.
Yap, semenjak KBK, KTSP dan Kurikulum 2013.
Latar Belakang
Spoiler for Latar Belakang:
Kurikulum 2013
Apa salahnya sih?
Quote:
Gak jadi sama Kurikulum 2013? Milih balikan sama Kurikulum lama? OK, fine...
HAHAHA... Gak gitu lah, becanda...
Pada dasarnya sama. Iya sama saja.
Yang dibawa dari perubahan kurikulum itu:
(1) Jumlah dan susunan kompetensi, ini ngefeknya ke-->
(2) Isi buku, selanjutnya ngefek ke --->
(3) Cara ngajar guru di kelas dan ujungnya --->
(4) Cara dan hasil evaluasi kompetensi siswa.
OK, step by step
1. Jumlah dan urutan KOMPETENSI.
Quote:
Kompetensi adalah seperangkat sikap,pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. (PP No 32 Tahun 2013)
Yang namanya kompetensi ini (katanya) diturunkan dari keadaan global. Tuntutan global itu seperti apa kemudian dirumuskan menjadi Kompetensi. Kompetensi selanjutnya dijadikan materi yang dipelajari siswa.
Dalam hal kompetensi ini, mari kita bandingkan ketiga kurikulum yang kita miliki.
Masalahnya adalah ketika KBK dan K13 dilaksanakan kompetensi yang dituntut sama identik harus sesuai dengan apa yang tertulis di kerangka dasar dan struktur kurikulum mau sekolah tengah kota apa tengah hutan. Berbeda dengan KTSP, KTSP demokratis dan disesuaikan dengan potensi dan keadaan daerah. Akan tetapi muncul berbagai interpretasi yang berbeda. yahhh..gitu lah.. Jadi, dari sisi kompetensi menang mana nih?
Yang bebas menyesuaikan daerah? atau yang terperinci dan diseragamkan senusantara? Jawabannya, jangan dinilai dari sisi ini saja
Oke, lanjut.
Yang namanya kompetensi ini (katanya) diturunkan dari keadaan global. Tuntutan global itu seperti apa kemudian dirumuskan menjadi Kompetensi. Kompetensi selanjutnya dijadikan materi yang dipelajari siswa.
Dalam hal kompetensi ini, mari kita bandingkan ketiga kurikulum yang kita miliki.
Masalahnya adalah ketika KBK dan K13 dilaksanakan kompetensi yang dituntut sama identik harus sesuai dengan apa yang tertulis di kerangka dasar dan struktur kurikulum mau sekolah tengah kota apa tengah hutan. Berbeda dengan KTSP, KTSP demokratis dan disesuaikan dengan potensi dan keadaan daerah. Akan tetapi muncul berbagai interpretasi yang berbeda. yahhh..gitu lah.. Jadi, dari sisi kompetensi menang mana nih?
Yang bebas menyesuaikan daerah? atau yang terperinci dan diseragamkan senusantara? Jawabannya, jangan dinilai dari sisi ini saja
Oke, lanjut.
2. Buku
Quote:
Nah ini kebanyakan yang jadi masalah. Ganti kurikulum, ganti buku akhirnya kudu banyak2 doku.. 
Kita kembaliin ke awal tadi gan, pada dasarnya materi gak terlalu berubah. Hanya beberapa pengembangan dan kebanyakan perubahan urutan penyampaian.
Mari kita bandingkan lagi.
Penjelasannya gini gan..
Pada masa KBK dan KTSP berlaku, buku yang digunakan itu bebas sebebasnya. Pemerintah masih menyediakan buku pegangan yang biasa disebut buku paket. Munculnya kebebasan ini menjadi polemik. Banyak muncul perdebatan, ada beberapa yang mengeluhkan buku yang digunakan mahal2 ada juga yang mengeluhkan diwajibkan membeli LKS yang harganya belasan ribu untuk tiap matapelajarannya. (Ini ane alamin dulu) Berbeda dengan itu, K13 berinovasi dengan adanya pemerintah sebagai penerbit buku. Yap, pemerintah bersama beberapa ahli menyusun buku siswa dan buku guru kemudian melalui sistem lelang per daerah mencetaknya. Buku ini gratis karena dibiayai APBN dan APBD.
Jadi, gimana lagi nih? Bukunya yang dibebasin beli dimana pun, atau yang gratis pake anggaran?
Kita lanjut dulu lah mbahasnya..
Kita kembaliin ke awal tadi gan, pada dasarnya materi gak terlalu berubah. Hanya beberapa pengembangan dan kebanyakan perubahan urutan penyampaian.
Mari kita bandingkan lagi.
Penjelasannya gini gan..
Pada masa KBK dan KTSP berlaku, buku yang digunakan itu bebas sebebasnya. Pemerintah masih menyediakan buku pegangan yang biasa disebut buku paket. Munculnya kebebasan ini menjadi polemik. Banyak muncul perdebatan, ada beberapa yang mengeluhkan buku yang digunakan mahal2 ada juga yang mengeluhkan diwajibkan membeli LKS yang harganya belasan ribu untuk tiap matapelajarannya. (Ini ane alamin dulu) Berbeda dengan itu, K13 berinovasi dengan adanya pemerintah sebagai penerbit buku. Yap, pemerintah bersama beberapa ahli menyusun buku siswa dan buku guru kemudian melalui sistem lelang per daerah mencetaknya. Buku ini gratis karena dibiayai APBN dan APBD.
Jadi, gimana lagi nih? Bukunya yang dibebasin beli dimana pun, atau yang gratis pake anggaran?
Kita lanjut dulu lah mbahasnya..
Spoiler for Opini ane nih:
3. Cara ngajar.
Quote:
Ini yang lucu gan. okelah KBK tidak menuntut bagaimana proses pembelajaran berlangsung makanya kebanyakan ambil singkatnya aja, yaitu metode ceramah apalagi metode fotokopi buku atau tulis di papan ----> Ini lebih dikenal dengan Teacher Centered Learning (Berpusat pada guru, guru sebagai pusat sumber belajar)
Cara ngajar KTSP dan K13 itu dianjurkan yang namanya Student Centered Learning (Berpusat pada siswa, siswa belajar "sendiri". bukan berarti guru lepas stang gan. Guru perannya adalah mirip moderator plus-plus gitu lah... Guru mbuka kelas, moderasi penyampaian dan pertukaran ilmu masing2 siswa, konfirmasi, menambahi yang belum ada, evaluasi, nutup)
Yang jadi masalah adalah style ngajar guru kan beda2, agan sendiri ngrasain kan pas sekolah? Nah, semua harus berpusat pada siswa. Banyak yang mengambil jalan praktis, hasilnya guru cuman nugasin buat PPT buat siswa dan disekolah suruh presentasi mulu. Ini banyak terjadi. Harusnya sih gak gini.
Lanjut..
Cara ngajar yang gimana harusnya gan? biarin aja sesuai style guru? Disuruh berpusat pada siswa? apa disuruh gurunya aja yang ngomong?
hehehe, yuk lanjut satu sudut pandang lagi..
----> Ini lebih dikenal dengan Teacher Centered Learning (Berpusat pada guru, guru sebagai pusat sumber belajar)Cara ngajar KTSP dan K13 itu dianjurkan yang namanya Student Centered Learning (Berpusat pada siswa, siswa belajar "sendiri". bukan berarti guru lepas stang gan. Guru perannya adalah mirip moderator plus-plus gitu lah... Guru mbuka kelas, moderasi penyampaian dan pertukaran ilmu masing2 siswa, konfirmasi, menambahi yang belum ada, evaluasi, nutup)
Yang jadi masalah adalah style ngajar guru kan beda2, agan sendiri ngrasain kan pas sekolah? Nah, semua harus berpusat pada siswa. Banyak yang mengambil jalan praktis, hasilnya guru cuman nugasin buat PPT buat siswa dan disekolah suruh presentasi mulu. Ini banyak terjadi. Harusnya sih gak gini.
Lanjut..
Cara ngajar yang gimana harusnya gan? biarin aja sesuai style guru? Disuruh berpusat pada siswa? apa disuruh gurunya aja yang ngomong?
hehehe, yuk lanjut satu sudut pandang lagi..
4. Evaluasi
Quote:
Mari kita langsung liat perbandingannya..
Ini masalahnya, dari yang biasanya pake angka 0-100 dikonversi menuju 4 skala. Selanjutnya, adanya deskripsi masing2 siswa pada masing2 mata pelajaran.
Coba kita ambil Contoh Ibu Anisa S.Pd adalah Guru Biologi di SMA Kaskus. Beliau mengajar 8 kelas yang tiap kelasnya ada 32 siswa. Berarti Ibu Anisa ngajar 256 siswa dan harus mendeskripsikan ketercapaian belajar siswa dari 9 BAB yang dipelajarinya. SEE??
Ini masalahnya sama dengan yang dialami Ibu Guru di laman berikut:
http://www.merdeka.com/peristiwa/ini...mata-guru.html
Ini masalahnya, dari yang biasanya pake angka 0-100 dikonversi menuju 4 skala. Selanjutnya, adanya deskripsi masing2 siswa pada masing2 mata pelajaran.
Coba kita ambil Contoh Ibu Anisa S.Pd adalah Guru Biologi di SMA Kaskus. Beliau mengajar 8 kelas yang tiap kelasnya ada 32 siswa. Berarti Ibu Anisa ngajar 256 siswa dan harus mendeskripsikan ketercapaian belajar siswa dari 9 BAB yang dipelajarinya. SEE??
Ini masalahnya sama dengan yang dialami Ibu Guru di laman berikut:
http://www.merdeka.com/peristiwa/ini...mata-guru.html
Jadi, Mau Kurikulum mana yang PAS untuk Indonesia tercinta?
Saran ane sih, gak usah mempermasalahkan NAMA KURIKULUM. Iya nama kurikulum. Daritadi kan yang dibandingin kan tulisan KBK, KTSP dan K13 kan? Toh di UU Sistem Pendidikan Nasional gak ada tuh KBK, KTSP apa Kurikulum 2013...
Oke, terus kudunya gimana?
Langkahnya simpel kok gan.
1. Tetep berpikir positif.
Yap! Berpikir positif dengan pemerintahan kita, lembaga dimana agan mercayakan keluarga agan dalam sekolah. Toh sebagai warga negara kita dijamin kok haknya dalam membangun pendidikan kita. Ada kok di UU No 23 Tahun 2003. Caranya ikut komite sekolah, sharing sama guru sekolah kan bisa. Sekarang ada twitter kan? Mention aja Pak Menteri
Tentunya tetep jaga kesopanan ya 2. Berikan bekal cukup untuk keluarga yang berangkat sekolah. Badan yang bersih, pakaian yang bersih, sarapan yang sehat, bekali dengan snack sehat dan air putih. Gak mahal kan? Gak susah kan?
3. Kalo udah pulang ajak istirahat dulu, capek kali belajar. Setelah dia bangun, seger..ajak mandi atau olahraga dulu. Selesai itu, ajak kilas balik apa yang telah dipelajari di sekolah tadi. Dampingi mengerjakan PR. Dampingi menyiapkan persiapan buat sekolah esok harinya. Jangan lupa, tanyakan permasalahan2nya
Oke, ane rasa cukup.
Ane ga ada maksud nyeramahin ato ngasih kuliah gan. Ini murni pandangan ane.
Sumbernya tulisan ini banyak gan.
UU dan PP sampe Permendiknas. Googling beberapa berita dari berbagai laman berita nasional juga.
Mari bangun Indonesia bersama, mari bangun generasi muda kita bersama. Sekolah bahkan dengan tambahan Bimbel pun tak kan berarti jika kita sebagai keluarga perannya kurang.
Salam.
Salam.
0
12.3K
98
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
22.5KThread•13.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru