Selamat sore agan2 semua yang ada disini,
ane mau tanya nih, bukan untuk membandingkan kedua hal tersebut pada judul, tapi lebih pada pilihan mana yang sebaiknya saya pilih. Dimata saya, logika saya, saham membutuhkan modal yang lumayan besar, sedangkan forex sebaliknya (walaupun dengan modal besar bisa bermain lebih aman).
saya seorang yg udah kerja, yang ingin memiliki penghasilan tambahan, 2 tahun lalu saya pernah bermain forex, meskipun menggunakan demo. Dan saat itu saya sadar, forex tak semudah yang dibayangkan, kemudian saya off. Saat ini saya tertarik untuk bermain saham, namun kendalanya soal modal, nah apakah rencana mencari modal dengan forex dengan selanjutnya setelah terkumpul modal kemudian berlanjut bermain saham itu baik?
Tetapi saya berfikir, dulu saya pernah baca,butuh waktu 2 tahun untuk menjadi trader sejati di dunia forex, apalagi high risk juga. mohon pencerahan
Salah Satu informasi dari agan marzuki2011
Quote:
Original Posted By marzuki2011►
untuk pergerakan saham tergantung perusahaannya gan.
saya copa dari grup line saham:
Apakah bisa untung main saham tanpa mengandalkan analisa teknikal ataupun analisa fundamental?
Ternyata BISA!
Seorang trader sukses, Joseph Dedona, dalam wawancara yang dimuat dalam buku: Electronic Trading Masters Secret from the Pros, membuka rahasia suksesnya:
Q: Do you use moving averages or indicators like that?
No. The most important chart I watch in addition to the stock I'm watching, is the S&P 500 futures chart. That is like God on my screen. It is very accurate in signaling the direction of the market.
Dia juga tidak pernah menyimpan saham semalaman. Beli hari itu, jual juga di hari itu:
I would worry that half my portfolio could be wiped out overnight. There's no better feeling than going home at the end of the day without holding stocks, since nothing is going to hurt me.
Untuk itu dia melakukan trading dengan sangat cepat: I'm usually in a trade less than a minute. Thirty seconds. Ten seconds. Five seconds. I'm just trying to catch short-term volatility of the market and then get out.
Untuk itu dia tidak pernah serakah dalam mengejar cuan: Yesterday I bought CMGI at 179 and offered it at 180. When I saw that the price was not moving up, I immediately hit a bid for 1791â„8. So I only made an eighth on it
Sehingga ketika dia ditanya:
So you're not greedy?
Dia dengan enteng menjawab:
I'll usually leave something on the table in profit potential. The funny thing is that some guys are much slower typers than I am, so while I've already bought and sold a stock, they're still typing their orders to sell and sometimes they will even make more money on a trade than I will if there is a really strong move. Of course, sometimes they'll get burnt because they're just slower than I am in getting out.
Semoga berguna pengalaman salah seorang master trading di atas.
klo pembagian deviden sih itu tergantung laporan keuangannya sama hasil dari RUPS.
contohnua aja kmaren AISA membagikan deviden 8,5 rupiah/lembar.
Quote:
Original Posted By marzuki2011►klo mw belajar saham, saya copas dari grup analisa dan buku" referensi saham.
1.Analisa Fundamental ·Analisa kondisi ekonomi secara makro ·Analisa sector industry perusahaan ·Analisa perusahaan itu sendiri Alat yang digunakan adalah rasio-rasio: ·EPS (Earning Per Share) ·PER (Price Earning Ratio) ·PBV (Price Book Value) ·ROE (Return On Equity) ·DER (Debt Equity Ratio) ·Dividen Yield
2.Analisa Teknikal ·Western Trading System seperti MACD, Moving Average, RSI, Bollinger Band, Elliott Wave, Chart Pattern, dll ·Japanese Candlesttick System seperti Marubozo, Engulfing ·Profitunity System dari Bill Williams, system trading yang terpadu, hasil gabungan kedua system di atas plus indicator-indikator baru.
3.Analisa Nilai Wajar (Value Investing) ·PER rendah ·Utang sedikit atau DER<1 ·Pertumbuhan EPS minimal >7% per tahun selama 10 tahun ·Total harta lancar minimal 2 kali dari utang lancer ·Dividen Yield minimal 2/3 dari return obligasi pemerintah untuk amannya ·Warren Buffet adalah investor paling kaya sejagad menggunakan pendekatan ini dalam memilih saham.
4.Analisa Pertumbuhan (Growth Investing) ·Punya pertumbuhan laba yang cepat ·Pertumbuhan laba lebih tinggi dari para pesaingnya (industry)
5.GARP (Growth At Reasonable Price) ·Kombinasi analisa nilai wajar dan analisa pertumbuhan. ·Mencari saham dengan pertumbuhan cepat tapi harganya murah ·Alat yang digunakan PEG (Price Earning Growth) ·Semakin kecil PEG semakin baik
6.Dividen Investing ·Mencari saham yang rajin membagikan dividen, minimal ssetahun sekali ·Dividen yield minimal 3%
7.Random Walk Investing ·Memilih saham berdasarkan besar kecil resiko saham tersebut
8.Buy And Hold Investing ·Beli saham dan simpan dalam jangka panjang, pasti akan naik.
Siapa tahu setelah membaca buku yang direkomendasikan oleh Warren Buffet, kita bisa ikut-ikutan jadi miliarder, atau
minimal engga rugi melulu pas main saham
Berikut buku-bukunya :
1. “The Intelligent Investor” karya Benjamin Graham
2. “Security Analysis” karya Benjamin Graham
3. “Common Stocks and Uncommon Profits” karya dari Philip Fisher
4. “Bussiness Adventures : Twelve Classic Tales from the World of Wall Street” karya John Brooks
5. “The Clash of the Cultures” karya John Bogle,
6. “The Outsiders” karya William Thorndike Jr.,
7. “Jack: Straight From The Gut” karya Jack Welch,
8. “The Essays of Warren Buffett” karya Warren Buffett dan
9. “Stress Test: Reflections on Financial Crises” karya Tim Geithner.