Ane baru baca data international tourist dari salah satu hot trit. Dsitu jumlah tourist yg datang ke malaysia nyaris tiga kali lipat tourist ke negara kita, yaitu 25,7 juta berbanding 8,8 juta (data 2013). Ini sangat mencengangkan bila dlihat dari perbandingan jumlah destinasi yang dimiliki kedua negara.

Dulu saat jero wacik jadi mentri pariwisata ane pernah nonton wawancara beliau di salah satu TV swasta. Ketika ditanya tentang fenomena ini beliau menjawab bahwa hal itu dikarenakan malaysia menyediakan tempt judi sedangkan di negara kita itu dilarang.

Klo menurut ane jawaban pak jero itu terlalu menggampangkan masalah dan terkesan hanya mencari kambing hitam. Klopun memang ada turist yang sengaja datang ke malaysia untuk berjudi mnurut logika ane jumlahnya akan jauh dari separo.
Coba saja amati tmn2 dan kerabat kita yang pernah ke malaysia, berapa org diantara mereka yang ke sana untuk berjudi? Pastilah jumlahnya sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Itulah kebiasaan buruk pejabat kita yg suka mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangan sendiri. Ini juga terjadi saat dulu perusahaan blackberry lebih memilih malaysia untuk berinvestasi. Bukannya instrospeksi dan mencari dimana kelemahan indonesia dibandingkan malaysia, mentri perindustrian dan keuangan saat itu justru menyalahkan blackberry. Menurut ane ini sangat aneh. Inilah yang disebut “buruk rupa cermin dibelah”. Muka buruk karena tidak dirawat tp cermin yang disalahkan.

Klo cara mentrinya seperti ini kapan indonesia mau ada perbaikan.
Semoga mentri kita yang sekarang tidak punya mental sperti yg kmrn2..

Kalau mnurut agan sendiri, knp pariwisata kita bisa tertinggal jauh dgn malaysia?