Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tukang.jonruAvatar border
TS
tukang.jonru
Memainkan Jurus “Public Transcript” dan “Hidden Transcript”; Jokowi Tak Blunder Sama
Memainkan Jurus “Public Transcript” dan “Hidden Transcript”; Jokowi Tak Blunder Sama Sekali!



Dua artikel terakhir saya mengenai kecerdikan politik Jokowi, mengusung ide dasar bahwa penerimaan yang disusul dengan penangguhan pelantikan Budi Gunawan (BG) mengandung pesan moral implisit bagi sejumlah pihak. Awalnya, banyak pihak mencela Jokowi karena menetapkan BG sebagai calon tunggal Kapolri, namun kemudian terkatup karena langkah cerdik Jokowi yang menangguhkan pelantikan tersebut.

Bagi saya, jebakan betmen serta kecerdikan Jokowi di sini merupakan cerminan dari sebuah teori yang pernah digagas oleh James M. Scott, seorang sosiolog dan antropolog di Yale University. Pada tahun 1990, Scott mempublikasikan sebuah buku berjudul: Domination and the Arts of Resistance: Hidden Transcripts.

Buku di atas berisi hasil riset Scott terhadap sikap para petani miskin dan kaum agrarian di wilayah yang berbeda terhadap kekuasaan politis. Ia menemukan adanya ketaatan yang artifisial (pura-pura) demi agenda terselubung dari pihak yang didominasi oleh para penguasa kolonial yang tak jarang berkiprah lalim. Riset ini menstimulasi Scott menelorkan dua kategori sikap politis yang ia sebut sebagaipublic transcript dan hidden transcript.

Public transcript adalah sikap publik yang kelihatannya saja taat terhadap para penguasa, padahal sebenarnya mereka sedang memendam rasa memberontak terhadap para penguasa tersebut (hidden transcript). Menurut Scott, sikap artifisial (public transcript) dan perasaan memberontak itu (hidden transcript) berjalan seiring. Bahkan, sikap politis yang sesungguhnya adalah hidden transcript itu sendiri!

Entah Jokowi pernah membaca riset Scott atau tidak, saya melihat paralel menarik antara riset tersebut dengan kecerdikan politik Jokowi di sini.

Para lawan politik Jokowi tampaknya mempersiapkan hidden transcript yakni jika Jokowi melantiknya, Jokowi berhadapan dengan impeachment. Jika Jokowi tak melantiknya, Jokowi dianggap tidak menghargai parlemen. Hidden transcript itu kemudian dibalut dengan public transcript yakni dengan suara bulat mereka menyetujui pencalonan BG bahkan ngotot tetap menjalankan fit and proper test.

Di sisi lain, para “investor politik” semisal PDIP yang mengusung Jokowi menjadi capres, pun tidak ketinggalan memainkan dua jurus politik di atas. Hak prerogatif Jokowi sebagai presiden tampaknya dihargai (public transcript), namun agenda terselubungnya adalah “balas jasa”. Di sini, hak prerogatif itu dikendarai demi meloloskan agenda terselubung tersebut.

Dalam himpitan public transcript dan hidden transcript baik dari pihak lawan maupun investor politik tersebut, Jokowi pun memainkan kedua jurus ini dengan brilian. Ia dengan santun tak menampik sodoran para investor politik maupun hak parlamen yang dengan suara bulat meloloskan BG (public transcript), namun ia menggunakankartu as politiknya dengan mengacu kepada KPK yang telah menetapkan BG sebagai tersangka, guna tidak memanut hidden transcript dari para investor politiknya maupun para lawan politiknya.

Semua pihak kini melihat bahwa baik para lawan maupun investor politiknya tak mendapat sedikit pun peluang untuk mencapai agenda terselubung mereka. Yang terang benderang sekarang adalah hidden transcript Jokowi yang memang merupakan representasi atau keinginan yang sesungguhnya dari seluruh rakyat Indonesia!

Dalam kerangka seperti ini, saya tidak melihat Jokowi melakukan blunder sama sekali, bahkan pada langkah pertama ketika nama BG diusung. Sebagai seorang politikus cerdas ala wong ndeso, Jokowi tak frontal menyingkap hidden transcriptdari para lawan maupun para investor politiknya. Mereka tak harus tersakiti. Ia tahu bagaimana menghargai mereka. Tetapi menghargai, tak sama dengan harus menuruti sepenuhnya!

Rakyat yang sudah sangat muak serta mutlak menolak seorang tersangka menduduki jabatan kepemimpinan, diakomodasi oleh Jokowi secara bijak. Ketika segenap relawan Salam Dua Jari berteriak, Jokowi terdiam untuk beberapa saat. Terdiamnya Jokowi merupakan momen di mana ia sedang mempersiapkan hidden transcript yang mewakili teriakan tersebut. Dan lihatlah, bukankah Jokowi keluar dari himpitan itu sambil menenteng kehendak rakyat di pundaknya?

Last but not least, kemarin saya menduga BG tak akan dilantik, dan benar! Sekarang saya menduga, BG TAK AKAN PERNAH dilantik menjadi Kapolri; semoga benar!

Apa pun itu, sejauh ini saya ingin bersorak: Gotcha for Jokowi! Selamat berlibur danrock on!

sumber

Jokowi tidak blunder. Ingat itu! emoticon-I Love Indonesia (S)
0
11.5K
213
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.