Quote:
Jakarta - Presiden Joko Widodo Jumat (16/1/2015) kemarin resmi memberhentikan dengan hormat Jenderal Sutarman dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian RI. Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Badrodin Haiti kemudian diangkat sebagai pelaksana tugas Kapolri.
Tak disebutkan alasan Presiden memberhentikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri. Padahal Sutarman baru memasuki masa pensiun pada Oktober 2015 nanti. Lalu apa alasan Presiden memberhentikan sang Jenderal?
Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran Bandung Muradi mengatakan, ada kemungkinan Sutarman dicopot karena tak ada gebrakan menonjol hingga menjelang 100 hari kepemimpinan Presiden Jokowi pada 22 Januari nanti.
"Di lembaga lain misalnya ada Menteri Susi Pudjiastuti dengan pemberantasan illegal fishing, atau Menteri Ignasius Jonan yang berusaha memperbaiki dunia penerbangan," kata Muradi saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (17/1/2015).
Sebaliknya menurut Muradi program Sutarman dalam membenahi kepolisian justru tertinggal hingga saat ini. "Ada delapan quick wins Polri hingga menjelang 100 hari kepemimpinan Jokowi-JK, Polri cenderung tertinggal," kata dia.
Beberapa quick wins Polri antara lain; konsolidasi internal, penertiban kelompok radikal dan fundamental, penangkapan gembong terorisme, pemberantasan korupsi, dan pemberantasan narkoba.
"Ini semua tidak dilakukan (Sutarman), Gembong teroris Santoso tidak ditangkap, pemberantasan narkoba tak dilakukan," papar Muradi.
Makanya contoh anaknya mbokde dong, dalam 100 hari program kerjanya minum jamu bareng bareng
program jenius
Setelah minum jamu dijamin rakyat Indonesia makin sehat dan sejahtera+kurs dolar Rp 1 = $1
Sutarman cuma mampu nangkep gembong narkoba doang yang cuma beratnya 800Kg senilai 1.6Triliun, bukan prestasi itu namanya
sumur :