Pernahkah agan menonton film Mr.Bean? Pastinya sudah pernah ya. Film tipikal Mr.Bean selalu mampu membuat kita tertawa terpingkal-pingkal padahal nyaris tidak tanpa dialog. Film Mr.Bean mampu membuat kita tertawa walau hanya diiringi music dan gumaman suara Mr.Bean.
Kalau tidak ada dialog, lalu darimana film Mr.Bean menyampaikan hal-hal yang lucu kepada kita? Kalau anda tertawa berarti anda pun berhasil menerjemakan pesan dari film Mr.Bean lalu mengeluarkan reaksi berupa tawa. Fakta akhirnya membuktikan bahwa sebuah pesan bisa disampaikan tanpa kata-kata. Bahasa tubuh, mimik, ekspresi, gerakan badan seorang individu mampu mengomunikasikan suatu pesan kepada orang lain.
Bagi yang sudah ikut pelatihan Selling Skill with NLP bersama RICH Consulting, pasti pernah memahami soal teknik Verbal, Vocal, Visual. Teknik sederhana melipatgandakan kekuatan kata-kata dengan menggunakan 3 V sekaligus : Verbal (pilihan kata-kata yang tepat), Vocal (intonasi), dan Visual (bahasa tubuh).
Film Mr. Bean menunjukkan pada kita mengenai komponen Visual (bahasa tubuh), nah bagaimana dengan penggunaan komponen Vocal (intonasi) dalam penyampaian pesan?
BAHASA TUBUH DALAM PENJUALAN
Spoiler for bahasa tubuh:
Bagi seorang sales menjadi sangat penting untuk menguasai ilmu tentan bahasa tubuh. Karena ilmu tersebut mampu secara signifikan meningkatkan jumlah penjualan. Setidaknya ada dua kegunaan mempelajari bahasa tubuh :
Perbaiki bahasa tubuh kita selaku sales, agar lebih persuasif.
Amati bahasa tubuh calon customer untuk bisa membaca pikirannya.
Bahasa tubuh yang dipergunakan saat berbicara harus singkron dengan kata-kata yang digunakan. Misalnya, saat anda menjelaskan suatu produk, tangan anda bergerak-gerak tidak beraturan sama sekali. Jika gerakan anda sebagai sales terus-terusan tidak konsisten. Lambat laun pembeli akan cenderung mengabaikan gerakan tangan anda. Karena customer tidak melihat singkronisasi antara perkataan dan bahasa tubuh anda. Artinya anda tengah menyia-nyiakan kegunaan dari alat komunikasi yang dahsyat ini.
Salah satu teknik rahasia NLP ada yang disebut sebagai subtle pointing , artinya menunjuk secara tidak kentara. Arti lebih lanjut adalah pada saat kita bicara segala sesuatu yang baik, hebat, menarik, positif, dan seterusnya, maka gunakan salah satu jari tangan Anda untuk menunjuk objek yang dijual. Nah, cara menunjuknya harus terlihat seperti tidak sengaja (unintended) dan tidak terlalu kentara. Tekniknya dengan cara mata kita tidak melihat tangan kita yang sedang menunjuk, dan gerakan tangan seperti mengalir wajar saja.
Dengan teknik itu, pikiran bawah sadar calon pembeli akan melakukan asosiasi antara kata bagus, keren, dan lain-lain dengan produk kita. Komunikasi seperti ini disebut komunikasi bawah sadar. Customer anda dipersuasi untuk ‘ikut’ mengakui kehebatan produk tanpa harus berpikir secara sadar.
Jika sebaliknya, anda malah terang-terangan menunjuk dan memuji produk. Anda berarti mengajak customer untuk membagus-baguskan produk anda secara sadar. Customer malah akan berpikir sebaliknya. Ya jelas aja dia bilang bagus, wong dia yang jualan”. Tidak laku donk barang anda
INTONASI DALAM PENJUALAN
Spoiler for intonasi:
Pernahkah anda mengalami sebuah peristiwa yang rasa-rasanya sangat luar biasa dan mengesankan. Lalu anda ceritakan peristiwa mengesankan tersebut kepada orang lain. Ingat tidak bagaimana anda menceritakannya? Umumnya orang menceritakan hal yang mengesankan bagi dirinya dengan nada yang bersemangat, antusias, meledak-ledak penuh penekanan di sana-sini.
Jika anda memiliki sales promotion atau frontliner yang standby di tengah pasar swalayan. Coba lihat bagaimana cara dia menjelaskan suatu produk. Jika dia berkomunikasi kepada calon pembeli secara monoton, suara lemah dan datar. Entah ia sudah capek jualan, mungkin dia cuman karyawan yang bekerja terpaksa daripada nganggur. Yang jelas anda sedang membuang-buang kesempatan untuk mendapatkan penjualan yang signifikan. Atau anda adalah pemilik toko yang selalu ‘nyuekin’ pembeli yang datang. saya jadi ingat pepatah China kuno Jika nggak bisa senyum jangan buka toko. Masih syukur kalau masih ada yang beli.
Saat seorang pembeli minta informasi produk pada sales promotion atau frontliner, dan dijawab dengan datar, lemah, monoton, maka pembeli akan menangkap pesan bahwa penjual sendiri juga punya perasaan datar, bosan dan tidak tertarik pada produk itu. Padahal kita harus ingat ini, We go first! , Artinya kita lakukan lebih dulu, baru orang lain akan mengikuti. Jika kita ingin pelanggan semangat dan antusias pada produk, tunjukkan bahwa kita antusias pada produk.
Tentu saja intonasi yang kita gunakan dalam mempromosikan suatu produk harus mencerminkan kalau produk kita itu bagus, dan anda harus segera memilikinya! Tanpa kita bicara seperti itu, walau hanya dengan intonasi kita mampu membuat customer merasa seperti itu. Proyeksikan kesan itu dalam intonasi suara anda. Berlatih mengenali seperti apa intonasi suara yang akan membuat pendengar Anda berpikir kata-kata itu penting, intonasi yang membuat pelanggan lebih percaya dan seterusnya. Barrack Obama dan Bung Karno adalah dua tokoh kharismatis dan diangggap memiliki bakat berbicara, ternyata mereka memiliki kesamaan yang sama. Mereka sama-sama seringkali berlatih berpidato di depan cermin sejak muda. Jadi tidak ada orang dilahirkan langsung bisa menjual, rajin berlatih akan menjadikan kita mendekati kesempurnaan.
Temukan Informasi lebih lengkap di training Persuasive Selling Skill bersama RICH Consulting
0
5.3K
Kutip
31
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!