Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alanreihanAvatar border
TS
alanreihan
Politik Para Jenderal
Ada apa dengan BG?

Di balik kisruh pencalonan tunggal Jendral BG oleh Jokowi, menimbulkan banyak pertanyaan bagi para pendukung jokowi yang merasa kecewa dan di khianati

Kenapa BG? Bukannya dia jenderal yang baru beberapa tahun lalu terkenal dengan rekening gendut nya?
Kenapa justru di lembaga kepolisian yang merupakan salah satu lembaga utama yang harus dibersihkan, Jokowi malah memilih jenderal rekening gendut sebagai calon kapolri

Politik Para Jenderal

Pada tahun 2010, tempo menerbitkan artikel soal rekening gendut para jenderal. Informasi tersebut diperoleh tempo dari sumber di perwira tinggi di kepolisian.

PPATK meminta daftar kekayaan dan daftar rekening yang dimliki oleh anggota POLRI dan PPATK menemukan 21 transaksi yang mecurigakan, Sebenarnya laporan PPATK ini juga sudah dikirimkan ke mabes polri, akan tetapi tidak ada tindak lanjut berarti dari pihak mabes polri atas daftar nama jenderal2 dengan transaksi tidak wajar ini. Hal ini sepertinya karena daftar nama tersebut mencakup berbagai jenderal dalam posisi2 yang sangat strategis di dalam Polri.

Disinyalir daftar lengkap dari PPATK sebenarnya dipegang oleh Jenderal Susno Djuadi (Cicak vs Buaya) dan dijadikan sebagai alat negosiasi untuk promosi jabatannya di polri pada waktu itu.

Informasi daftar rekening jenderal2 polisi yang mencurigakan ini kemudian sampai ke Tempo dan yang menjadi fokus pemberitaan adalah jenderal Budi Gunawan walaupun sebenarnya jenderal2 lain di daftar tersebut memiliki posisi lebih tinggi dan melibatkan jumlah transaksi yang jauh lebih besar.

Setelah kasus ini meledak di media, pihak mabes polri kemudian menindaklanjuti dengan mengadakan penyelidikan internal yang kemudian mengeluarkan surat yang ditandatangani oleh Arief Sulistyanto yang menyimpulkan bahwa transaksi tersebut wajar. Proses penyelidikan internal ini masih menjadi pertanyaan sampai sekarang.

SBY vs BG

Sudah menjadi rahasia umum bahwa SBY berseberangan dengan megawati dan di masa pemerintahannya SBY secara sistematis menutup semua jalur politik yang memungkinkan pengaruh Megawati di semua lini.

BG merupakan mantan ajudan megawati dan dikenal sangat dekat dengan Megawati. Selama masa pemerintahan SBY, karier jelas sangat BG terhambat. Dari pencoretan nama BG sebagai calon irwasum sehari sebelum pemilihan sampai pencoretan nama nya dari calon Kepala BNN.

Ketika PDI P menang dalam pemilu, sudah ada tanda2 bahwa BG akan diajukan sebagai calon kapolri. Ini tentunya menjadi kecemasan bagi pihak SBY dan Partai Demokrat karena besar kemungkinan BG akan balik membuka semua pelanggaran2 pidana yang dilakukan SBY, keluarga dan afiliasi nya sebagai pembalasan atas pencekalan karier nya.

SBY dan Kapolri Sutarman

Perjalanan Sutarman menuju ‘Kursi Trunojoyo-1’ amat sangat kental akan kesan politisasi. Salah satu dugaan tersebut adalah untuk mengamankan posisi SBY, kroni-kroninya, beserta ‘anak-anaknya’ baik di internal Partai Demokrat maupun di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dari berbagai jeratan hukum yang tengah menanti. Dan dan ada kepentingan SBY untuk menjaga kepentingannya pada waktu Pemilu 2014.
Sutarman sendiri sudah mengantongi nama untuk diajukan menjadi calon pengganti nya ketika nanti ia pensiun.
Sekitar 7 sampai 8 bulan yang lalu Abraham Samad menyatakan di depan beberapa wartawan bahwa BG tidak pantas menjadi Kapolri dan yang pantas Kapolri adalah Suhardi Alius. Dari hasil penelusuran ternyata mertua dari Abraham Samad berdomisili di Bandung dan sangat dekat dengan Suhardi Alius di masa Suhardi Alius menjadi Kapolda Jabar. Keputusan KPK tiba2 menjadikan BG sebagai tersangka memang cukup mengejutkan banyak pihak.

Ibas dan Chapelle Corby.

Kita tentu masih ingat kasus Chapelle Corby yang dihukum 20 tahun penjara dan kemudian mendapat pembebasan bersyarat. Pembebasan bersyarat itu tidak gratis ternyata. Sebulan sebelumnya ibas, putra pertama SBY tertangkap mengkonsumsi narkoba di Australia. Untuk membebaskan Ibas dilakukan lah negosiasi dengan pihak Australian Federal Police. Negosiasi ini sangatlah tertutup dan bahkan hanya segelintir pihak di mabes polri yang mengetahui informasi ini.

Besar kemungkinan kasus keterlibatan Ibas dengan narkoba dan juga kasus2 lain yang melibatkan Ibas akan mencuat ke permukaan jika BG berhasil terpilih menjadi Kapolri.

Jokowi dan BG

Sampai sekarang masih menjadi pertanyaan di banyak orang kenapa Jokowi memilih BG sebagai calon tunggal kapolri? Apakah semata2 karena negosiasi politik dengan Megawati atau ada alasan lain?
Atau ini merupakan bagian dari rencana Jokowi untuk membuka penyelidikan atas pelanggaran2 Partai Demokrat yang terjadi di masa SBY dan secara bersamaan menyingkirkan serangan2 yang dilakukan Partai Demokrat atas kebijakan2 politik nya.
Kenyataannya, dari seluruh fraksi di DPR hanya Demokrat yang secara tegas masih menentang pencalonan BG.
0
1.7K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.