Selamat sore KASKUSer!
Setelah kemaren heboh karena berita tentang
KPK Tetapkan Calon Kapolri Sebagai Tersangkaane hari ini balik lagi dengan berita yang enggak kalah serunya.
Sejujurnya ane (agak) kaget denger berita yang satu ini. Gimana enggak? Dengan status tersangka Budi Gunawan yang ditetapkan KPK,
DPR III memutuskan menerima Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri untuk menggantikan Jenderal (Pol) Sutarman. Budi adalah calon tunggal kepala Polri yang diajukan Presiden Joko Widodo untuk diuji kelayakan dan kepatutan oleh DPR.
Kaget gak, Gan?

Daripada bingung kita simak ulasan beritanya berikut ini yok.
Quote:
Sudah Disetujui DPR, Pencalonan Budi Gunawan Tak Bisa Begitu Saja Dibatalkan Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III DPR memutuskan menerima Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri untuk menggantikan Jenderal (Pol) Sutarman. Budi adalah calon tunggal kepala Polri yang diajukan Presiden Joko Widodo untuk diuji kelayakan dan kepatutan oleh DPR.
Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin mengatakan, dengan terpilihnya Budi sebagai kepala Polri, tugas Komisi III sudah selesai. Selanjutnya, Jokowi memiliki wewenang untuk melantik Budi pada waktu yang tepat.
"Kalau Presiden melantik atau tidak melantik, saya tunggu (keputusan) Presiden," kata Aziz, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Aziz mengatakan, Komisi III DPR tetap menjalankan proses uji kelayakan dan kepatutan Budi karena menjunjung asas praduga tak bersalah. Sebelumnya, pada Selasa (13/1/2015) kemarin, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Aziz, Presiden Jokowi harus melalui serangkaian tahapan jika nantinya membatalkan pelantikan Budi karena mempertimbangkan status tersangka KPK. Jokowi, kata Aziz, wajib memberikan surat resmi kepada DPR dan harus disetujui dalam rapat paripurna, sebelum dibahas di Badan Musyawarah dan rapat pleno Komisi III DPR.
"Ada tahapannya, tidak bisa langsung diproses tanpa mekanisme yang ada di DPR," ujarnya.
Setujui Budi jadi kepala Polri
Sebelumnya, setelah melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan, Komisi III DPR menyetujui Budi Gunawan menjadi kepala Polri. Keputusan itu diambil secara aklamasi.
"Menyetujui surat Presiden dan secara aklamasi mengangkat Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri dan memberhentikan Jenderal (Pol) Sutarman," ujar Aziz.
Aziz mengatakan, keputusan tersebut akan dibawa dalam sidang paripurna yang rencananya akan digelar pada Kamis (15/1/2015) besok, pukul 09.00 WIB.
Atas keputusan tersebut, Budi mengucapkan terima kasih kepada Komisi III. Dia mengatakan, hal tersebut merupakan amanah yang cukup besar dan berat. Dia berjanji akan bekerja secara amanah dan optimal sebagai kepala Polri.
"Melalui forum ini, kami akan bertekad memegang amanah ini sebaik-baiknya dan tentu mengabdikan pada bangsa dan negara," kata Budi.
Sumber
Quote:
DPR Luluskan Budi Gunawan Jadi Kapolri

JAKARTA - Komisi III DPR meluluskan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman yang akan memasuki pensiun pada Oktober 2015.
"Setelah mendengar pandangan fraksi dari sembilan (fraksi) yang hadir, menyetujui surat dari Presiden (Joko Widodo) dengan musyawarah-mufakat setuju secara aklamasi mengangkat Komjen Pol sebagai Kapolri," ujar Ketua Komisi III DPR, Aziz Syamsuddin, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Maka, sambung dia, secara otomatis posisi Sutarman selaku Kapolri akan digantikan oleh Budi Gunawan. Rencananya, hasil pleno komisi III ini akan dibawa ke sidang paripurna DPR secepatnya.
"Sekaligus memberhentikan (Sutarman) dan amanat dari forum pleno akan kami bawa ke paripurna terdekat, besok atau secepat-cepatnya," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Komjen Pol Budi Gunawan saat ini menjabat sebagai Kalemdikpol Mabes Polri. Dia diajukan sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Kapolri Jenderal Sutarman yang akan memasuki masa pensiun pada Oktober 2015.
Sumber
Quote:
Komjen Budi Gunawan Lolos Jadi Kapolri, Sutarman Dipanggil Jokowi ke Istana

Jakarta - Jenderal Sutarman dipanggil Presiden Jokowi ke Istana. Pemanggilan itu tak lama setelah Budi Gunawan lolos fit and proper test sebagai Kapolri di DPR.
Sebelum bertemu Presiden di kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (14/1/2015), Sutarman ditanya beberapa hal oleh wartawan salah satunya apakah benar dirinya meminta Jokowi untuk tidak mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Atas hal ini, Sutarman menepisnya.
"Tidak pernah," kata Sutarman.
Sutarman menyatakan, dia tidak pernah diajak konsultasi oleh Presiden terkait pengajuan nama Kapolri. Dia dipanggil Jokowi setelah nama Budi diajukan ke DPR.
Saat ditanya atas status Budi Gunawan yang telah menjadi tersangka KPK dan kini lolos fit and proper test DPR, Sutarman belum bersedia menjawab.
"Nanti dulu, nanti dulu," elak Sutarman.
Komisi III DPR telah meloloskan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Namun Presiden Jokowi akan membuat sebuah keputusan terkait dengan status Budi sebagai tersangka kasus korupsi di KPK.
Sumber
Oiya Gan, dari hingar bingar berita tersebut ada berita yang mencuat juga di media.
Quote:
Beredar Foto Mesra Mirip Abraham Samad

JAKARTA - Beredar foto-foto panas yang diduga Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dengan model cantik.
Foto yang berjumlah tujuh buah tersebut tampak sosok yang diduga bernama Abraham Samad sedang berciuman, berpelukan, dan bermesraan dengan seorang wanita cantik, Rabu (13/1/2015).
Dalam foto tersebut sosok yang diduga Abraham Samad tidak tampak canggung saat mengumbarkan kemesraannya. Foto-foto tersebut kini beredar luas melalui jejaring sosial.
Salah satunya yang diposting oleh @CahayaReformasi1. Di dalam kicauannya, wanita tersebut diduga salah satu pemenang kontes kecantikan.
Sampai berita ini diturunkan, redaksi berusaha mengonfirmasi kebenaran terkait foto-foto yang beredar luas tersebut ke Abraham Samad.
Dari ane gan, hmm.. ane udah bingung mau komentar apa Gan. Hahahahha
Terlalu banyak rahasia dari rahasia yang enggak ane tau. Ane cuma bisa berdoa dan berharap agar Indonesia lebih baik lagi kedepannya.
:'). 

Kalau dari Agan sendiri gimana soal berita-berita ini?