Weekend dan Thank God Is Friday adalah dua hal yang tidak terlalu istimewa bagi Anda. Saat para pekerja kantoran semangat menanti libur di hari Sabtu, kemungkinan besar Anda masih harus bekerja keesokan harinya.

"Masuk siang? Enak, ya?" Itu adalah kalimat yang paling sering Anda dengar dari teman atau tetangga ketika melihat Anda berangkat bekerja di siang hari.

Kebanyakan orang beranggapan kerja shift itu ringan. Saat orang lain bangun di pagi buta untuk pergi bekerja, Anda mungkin masih bergelung di balik selimut. Tetapi saat mereka sudah terlelap di malam hari, Anda justru masih berkutat dengan pekerjaan.

Para pekerja shift memiliki jam kerja yang terus berganti. Dan ini membuat tubuh tidak kunjung terbiasa dengan rutinitas. Akibatnya stres dan lesu. Kondisi tubuh pun ikut kacau.

Untuk mencegah hal ini, tak jarang para pekerja shift beralih pada kafein, rokok, atau suplemen sebagai doping.

Bekerja dengan pengaturan waktu yang berbeda membuat Anda memiliki gaya hidup yang berbeda pula.

Rutinitas yang Anda lakukan berbeda dari orang lain. Mulai dari aktivitas di pagi hari hingga jam tidur Anda pun sudah berbeda.

Jam kerja yang selalu berputar membuat waktu istirahat Anda berubah-ubah. Gara-gara hal ini Anda jadi menderita gangguan tidur. Entah itu sulit memejamkan mata atau justru tidur berlebihan.

Perbedaan rutinitas yang disebabkan oleh perbedaan jam kerja membuat Anda kesulitan meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan keluarga, pasangan, atau sahabat. Pasalnya saat Anda ada di rumah, mereka justru sudah mulai beraktivitas di luar rumah. Sementara saat mereka sudah ada di rumah lagi, Anda justru masih ada di kantor.