Kabar Duka, Verrys Yamarno Pemeran Mahar Laskar Pelangi Meninggal Dunia
TS
beibykyu
Kabar Duka, Verrys Yamarno Pemeran Mahar Laskar Pelangi Meninggal Dunia
Seorang mahasiswa bernama Verrys Yamarno (18) ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Kramat V, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015). Ia merupakan pemeran Mahar di film layar lebar "Laskar Pelangi".
"Kejadiannya sekitar pukul 14.30, ditemukan oleh temannya," ujar Kapolsek Senen Kompol Kasmono saat dihubungi Senin sore.
Kasmono menjelaskan, menurut kesaksian temannya, Zulfani Fasa, pemuda asal Belitung Timur tersebut awalnya mengeluh sakit kepala sejak dua hari yang lalu. Namun ketika ditawari untuk dibawa ke rumah sakit, ia menolak.
"Sekitar pukul 08.00 hari ini, korban muntah-muntah. Karena tetap tidak mau dibawa ke rumah sakit, korban pun ditinggalkan saksi untuk pergi kuliah," jelas Kasmono.
Kemudian, sekitar pukul 14.30, Zulfani kembali ke kamar kos dan mendapati Verrys yang sudah tidak bernyawa dalam posisi telentang. "Saksi sempat meraba dada korban, namun dia sudah tidak benapas," kata Kasmono.
Kemudian, Zulfani yang juga asal Belitung itu pun melapor kepada pihak kepolisian di Polsek Senen. Jenazah Verrys yang merupakan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta semester tiga telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.
"Sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban," tutur Kasmono.
Postingan Terakhir Verrys Yamarno di Facebook Dua Bulan Sebelum Meninggal
"Aku bagaikan berjalan di atas angin melangkah tanpa berpijak tapi satu hal yang membuatku untuk terus melangkah. Ibu"
Itulah postingan terakhir Verrys Yamarno yang dibuatnya tanggal 13 November 2014 lalu. Kini, Verrys tak lagi bisa memposting facebooknya. Pemeran tokoh Mahar dalam Film Laskar Pelangi itu mengembuskan nafas terakhirnya, Senin (12/1/2015).
Kabar meninggalnya Verrys pertama kali disampaikan Zulfanny, pemeran Ikal yang juga rekan Verrys yang menghubungi orangtuanya di Belitung. Ia meminta agar segera meneruskan kabar itu ke orangtua Verrys di Desa Gantung, Belitung Timur.
Mendapat kabar duka itu, orangtua Zulfany mengontak Abdul Firman, ayah Yogi Nugraha pemeran Kucai sekitar pukul 15.30 WIB.
"Kami terkejut dapat kabar itu," kata Abdul Firman atau yang disapa Pele itu kepada Pos Belitung (Tribunnews.com Network), kemarin.
Zulfanny dan Verrys Yamarno merupakan teman satu kos. Keduanya mengenyam pendidikan tinggi di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selama mendapatkan beasiswa setelah membintangi film Laskar Pelangi.
Kabar meninggalnya Verrys cukup mengagetkan penulis Novel Laskar Pelangi Andrea Hirata. Ia mengaku terkejut saat mendapat kabar dari manajernya tentang meninggalnya Verrys, Senin siang. Ia menerima kabar tersebut sore hari, sewaktu masih diwawancarai salah satu televisi swasta.
Andrea kemudian mengontak pengurus Museum Kata Andrea Hirata di Beltim untuk memastikan kabar tersebut ke pihak keluarga Verrys. Setelah terkonfirmasi, Andrea langsung bertolak ke RSCM untuk menjenguk jenazah Verrys.
"Ini duka yang mendalam bagi saya dan juga bagi Belitong, karena Verrys adalah salah satu anak berbakat yang ikut berjasa mengenalkan Belitong lewat film Laskar Pelangi," kata Andrea melalui telepon sekitar pukul 19.00 WIB.
Andrea mengaku dekat dengan sosok Verrys. Terakhir, Verrys masih sempat berkunjung ke Museum Kata dan menunjukkan keahlian terbarunya dalam bermusik.
"Ia menunjukkan pada saya keahliannya bermain beatbox yakni aransemen musik lewat mulut. Saya juga masih ingat dulu bagaimana dia minta masukan soal kuliah dan saya sarankan dia masuk IKJ," kata Andrea.
Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan masyarakat Belitong ikut mendoakan almarhum. Ia juga mengapresiasi langkah cepat Pemkab Beltim dalam menanggapi kabar meninggalnya Verrys. (m3/kk1)
Mengenang Verrys "Mahar Laskar Pelangi" Yamarno, Calon Ustaz yang Jago Main Drum
Verrys Yamarno telah tiada. Namun, kenangannya di film Laskar Pelangi begitu melekat dalam ingatan bagi siapapun yang pernah menyaksikan kebolehan aktingnya. Di film itu, almarhum memerankan karakter Mahar dalam layar lebar yang diadaptasi dari novel laris karya penulis Andrea Hirata.
Berikut sebuah kisah yang pernah ditulis tabloidnova.com mengenai cita-cita dan liku-liku kehidupan Verrys Yamarno.
Dengan radio yang selalu menggantung di lehernya, tokoh Mahar selalu terdepan untuk urusan seni. Ia pun senantiasa digambarkan ceria. Nah, karakter dan pembawaan itu tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki Verrys. Namun, ada pula perbedaan antara Verrys saat ini dengan Verrys ketika menjadi Mahar.
Tiga kali berkunjung ke Jakarta, tubuh Verrys terlihat lebih gemuk. Maklum, Verys selalu melahap apa saja yang dihidangkan. Apalagi jika sedang berada di Jakarta, jauh dari pengawasan ibunya. Padahal, selama shooting berlangsung, Verrys harus rela menahan napsu makannya agar tubuhnya tak melebar.
"Waktu shooting, makananku memang dibatasi. Itu perintah langsung dari Mas Riri Riza, karena perannya, kan, jadi anak orang miskin. Masa anak orang miskin gemuk?" katanya sambil tertawa geli suatu ketika kepada tabloidnova.com.
Dalam kesehariannya, bungsu dari dua bersaudara ini tak pernah lepas dari musik. Bahkan honor pertamanya dari LP, sebagian digunakan untuk membeli MP 4 Player dan seperangkat drum mainan. Maklum saja, Verrys sangat menggilai alat musik gebuk itu.
"Maunya beli drum asli, yang sungguhan, tapi tak ada duit. Mahal nian," ujarnya dengan dialek Belitung yang khas.
Saat berusia tujuh tahun, orangtua Verrys, Normala-M Yamin bercerai. Sejak itu, ia tinggal bersama kakak dan ibunya di Desa Gantung, Belitung Timur. Namun, meski besar di keluarga yang tidak utuh, Verrys tumbuh sehat jasmani dan rohani. Yang jelas, ibunya mendidiknya cukup keras.
Kehidupan mereka pun jauh dari mewah. Rumah kayu yang ditempati, belum dilengkapi saluran listrik. Malam hari, mereka mengandalkan lampu minyak sebagai penerangan.
"Mau beli genset tapi tak ada duit. Mending ditabung untuk sekolah. Kalau malam, aku sering ngungsi ke rumah Nenek. Di sana suka nonton TV dan dengar musik," katanya.
Siapa sangka, dalam kesederhanaan, Verrys justru bisa tumbuh menjadi anak yang sangat berbakat. Termasuk untuk urusan musik. "Aku suka lagu-lagu Chrisye, Ebiet G. Ade, dan Koes Plus. Aku juga suka Siti Nurhaliza. Semua lagu mereka indah," ungkap Verrys.
Sesekali, jika ada uang saku berlebih, bersama beberapa teman di kampungnya, ia patungan berlatih band di sebuah studio musik di kampung tetangga. Lalu, apa cita-cita Verrys?
"Aku mau jadi ustaz!" jawabnya lantang.
Mau main film lagi?
"Aku, sih, tergantung Uma (ibu dalam bahasa Belitung, Red.) Kalau main film bisa bantu Uma mencari nafkah, ya, aku mau-mau saja. Yang penting Uma senang dan bahagia."
Namun, sayang, kini cita-cita Verrys tinggal kenangan setelah ia ditemukan tak bernyawa di usianya yang ke-18, di kamar kosnya di Jalan Kramat V, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).
Original Posted By hakimamir►Gan, nambahin, ane kenal sama orangnya gan.
Buat ngelurusin aja gosip-gosipnya dia OD (Over Dosis) karna meninggal di kamar kost, itu salah banget gan!. Verrys yang gue kenal emang rada selengean orangnya. Gokil gitu. Ga malu untuk melakukan hal yg biasa. Extraordinary lah. Persis kaya karakternya Mahar, yang diperankan di Laskar Pelangi.
Spoiler for Foto Ane Sama Verrys:
Nih gan foto ane terahir sama verrys, waktu dia main ke rumah ane. Sesekali dia nginep kalo ke lagi main rumah ane, ane sekeluarga udah nganggep dia kaya keluarga sendiri. Maklumlah, jarang gan orang belitong di Jakarta.
Gokil gan dia orangnya, ane ajak foto, eh dia piss gitu gan, nunjukin jarinya yang ilang satu ruas gara-gara dulu masuk rante motor. Buat lucu-lucuan kata dia, ane ikutin aje gan. Kocak dah emang orangnya.
Tapi, dia emang ANTIsama yang namanya obat-obatan terlarang gan. Ngerokok aja engga.
Walaupun dia artis, tapi dia ga hidup mewah-mewahan gan. Sederhana aja orangnya. Dia kuliahnya di IKJ, itupun dari beasiswa dari hasil main film LASKAR PELANGI itu.
Emang udah berapa hari terakhir dia emang sakit, tapi gitu.. Orangnya selengean, ga mau ngerepotin orang. Udah diajakin ke rumah sakit, tapi dianya kaga mau. Ah "paling demam doang" kata dia. Kaga punya duit dan kaga mau ngerepotin orang. Minjem duit dulu aja kaga mau dia gan. Akhirnya ya gitu gan, dia di kamar kosan aja. Ane belum ketemu dia gan, tapi kata temennya yang satu kosan sama dia, dia sakit tipes. Tapi kaga mau dibawa ke rumah sakit. Dan udah berapa hari dia di kosan aja kaga keluar. Pas terakhir diliat almarhum udah meninggal gan.
Tuh gan, ane lurusin ya gan, kalo ada yg mempertanyakan dia meninggal karna OD (Over Dosis) Narkoba? jawabannya adalah, TIDAK.
Makasih gan. Ane sekeluarga juga turut berduka atas kepergian almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT.
Taro page one gan kalo berkenan..
Makasih
Semoga amal ibadahnya di terima disisi-Nya,
dan semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.. Aamiin..
Diubah oleh beibykyu 14-01-2015 03:21
0
96.8K
Kutip
890
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!