Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xenovalkryiumAvatar border
TS
xenovalkryium
Mengenal KRI Banda Aceh, Pusat Komando Pencarian Korban AirAsia QZ 8501
Mengenal KRI Banda Aceh, Pusat Komando Pencarian Korban AirAsia QZ 8501
Masjid Baiturahman Banda Aceh

Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh menjadi pusat komando Tim SAR dalam mencari dan mengevakuasi korban jatuhnnya pesawat AirAsia QZ 8501. Kapal ini dijadikan pusat komando karena kecanggihan peralatan dan kekuatannya.

Namun yang paling membanggakan adalah KRI Banda Aceh diproduksi PT PAL Indonesia yang menyerahkan kapal berjenis Landing Platform Dock (LPD) 125 meter pada hari Senin, 21 Maret 2011. Kapal ini dipesan TNI AL untuk dioperasikan dengan nama KRI Banda Aceh -593.

Sebelum diserahkan kapal telah menjalani sea trial (uji coba layar) dimana kapal diuji kemampuannya dengan berlayar mulai dari pengujian stabilitas kapal, kecepatan kapal dan semua system yang ada di kapal dilaksanakan pengujian, setelah itu kapal di laksanakan commodore inspection yaitu kapal di uji coba layar lagi yang langsung di saksikan oleh tim penerima kapal dari TNI-AL dan Kemhan.

Hasil dari uji coba layar sangat memuaskan, yaitu semua pengujian memenuhi target yang sudah ditetapkan dalam kontrak bahkan ada beberapa yang melampaui target misalnya tentang kecepatan kapal di kontrak ditetapkan 15,0 knots namun pada saat kapal uji coba layar kecepatan kapal mencapai 15,2 knots. Hal ini membuktikan bahwa kapal produksi PAL INDONESIA sangat membanggakan.

Menurut website PT PAL Indonesia, Kapal LPD 125 meter nomor lambung W000240 ini merupakan kapal kedua dari dua kapal yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan & Daewoo kepada PAL Indonesia, dimana kapal pertama LPD dengan nomor lambung W000239 sudah diserahkan oleh PAL Indonesia pada tahun lalu. Adapun total kapal LPD 125 m yang dipesan oleh Kemhan adalah 4 kapal, dimana 2 kapal di bangun di Korea dan 2 kapal dibangun di PAL Indonesia.

Kapal Landing Platform Dock 125 M kapal ke 4 ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal combatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helicopter.

Kapal ini dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom). Untuk memudahkan manouver kapal ini dilengkapi dengan bow thruster yang berfungsi untuk memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal ini mesin dapat di operasikan dari ruang control dan bisa langsung dari ruang mesin serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa di fungsikan untuk pertolongan pertama.

Kapal LPD 125 meter ini didesain untuk memenuhi tugas operasi TNI-AL, diantaranya untuk Landing Craft Carrier (Landing Craft Unit 23 m, untuk pendaratan pasukan, operasi ampibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, dan tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personil termasuk troop carrier 354 troop, crew, guest, dan officer), operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta dapat mengangkut 5 unit helicopter jenis MI-2 atau BELL 412, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus menerus.
Mengenal KRI Banda Aceh, Pusat Komando Pencarian Korban AirAsia QZ 8501
http://www.mediabanten.com/content/m...irasia-qz-8501
0
2.8K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.