- Beranda
- Berita dan Politik
Mantap, Ini Penampakan Kapal Pencuri Ikan Terbesar Sepanjang Sejarah RI
...


TS
slamduunk
Mantap, Ini Penampakan Kapal Pencuri Ikan Terbesar Sepanjang Sejarah RI

Quote:
Jakarta -Hasil koordinasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan TNI AL berhasil menangkap kapal besar pencuri ikan di Laut Arafura bernama MV. Hai Fa berbobot 4.306 Gross Ton (GT).
Kapal berbendera Panama itu disebut-sebut sebagai kapal illegal fishing terbesar sepanjang sejarah yang pernah ditangkap pemerintah Indonesia. Biasanya rata-rata kapasitas kapal illegal fishing yang berhasil ditangkap hanya berkapasitas 200-500 GT.
"MV Hai Fa adalah kapal tangkapan terbesar dengan kapasitas paling besar yang pernah ditangkap dalam sejarah," kata Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Asep Burhanudin saat berdiskusi dengan media di Gedung Mina Bahari III, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (12/01/2015).

Asep menjelaskan kapal MV Hai Fa secara keseluruhan berbobot mati 4.306 GT. Kapal ini ditangkap saat merapat di Pelabuhan Wanam, Kabupaten Merauke, Sabtu (27/12/2014) lalu.
Kapal besar ini menurut Asep diduga telah berlayar tanpa Surat Layak Operasi (SLO) dan diawaki oleh 23 anak buah kapal, semuanya berkewarganegaraan Tiongkok.

Muatan kapal berupa ikan campuran dan udang diketahui sebanyak 900.702 kg terdiri dari ikan beku 800.658 kg dan udang beku 100.044 kg yang dimiliki PT Avona Mina Lestari dan rencananya akan diekspor ke Tiongkok.
Asep menambahkan sebelumnya MV. Hai Fa telah memiliki dokumen Hasil Pemeriksaan Kapal (HPK) Kedatangan dari Pengawas Perikanan di Satker PSDKP Avona, tanggal 18 Desember 2014 dan HPK Keberangkatan pada tanggal 19 Desember 2014, namun Pengawas Perikanan menyatakan bahwa kapal tersebut dinyatakan tidak layak operasi karena keseluruhan ABK berkewarganegaraan asing, sehingga tidak diterbitkan SLO.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, selain tidak memiliki SLO kapal tersebut juga tidak mengaktifkan transmitter Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (Vessel Monitoring System/VMS) selama pelayaran dari Avona ke Wanam, Papua.
Saat ini kapal MV. Hai Fa berada di Lantamal IX Ambon setelah ditarik dengan menggunakan KRI. John Li-358, yang tiba di Ambon tanggal 1 Januari 2015.

Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa MV. Hai Fa diduga kuat telah melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud Pasal 42 ayat (3), Pasal 43, Pasal 7 ayat (2) huruf d, dan Pasal 7 ayat (2) huruf e, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Pasal 42 ayat (3) menyatakan setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan ikan dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan.
Pasal 43 menyatakan setiap kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan wajib memiliki surat laik operasi kapal perikanan dari pengawas perikanan tanpa dikenai biaya. Selanjutnya Pasal 7 ayat (2) huruf d, menyebutkan setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pengelolaan perikanan wajib mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengenai persyaratan atau standar prosedur operasional penangkapan ikan.
Sedangkan Pasal 7 ayat (2) huruf e, menyebutkan setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pengelolaan perikanan wajib mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengenai sistem pemantauan kapal perikanan.
Untuk selanjutnya terhadap tersangka dan barang bukti berupa kapal dan ikan yang diangkut akan dilakukan proses hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Sekarang lagi diproses dan diverifikasi. Penenggelaman atau tidak itu ada di kewenangan TNI AL. Kapalnya besar sakali," jelas Asep.
Kapal berbendera Panama itu disebut-sebut sebagai kapal illegal fishing terbesar sepanjang sejarah yang pernah ditangkap pemerintah Indonesia. Biasanya rata-rata kapasitas kapal illegal fishing yang berhasil ditangkap hanya berkapasitas 200-500 GT.
"MV Hai Fa adalah kapal tangkapan terbesar dengan kapasitas paling besar yang pernah ditangkap dalam sejarah," kata Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Asep Burhanudin saat berdiskusi dengan media di Gedung Mina Bahari III, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (12/01/2015).

Asep menjelaskan kapal MV Hai Fa secara keseluruhan berbobot mati 4.306 GT. Kapal ini ditangkap saat merapat di Pelabuhan Wanam, Kabupaten Merauke, Sabtu (27/12/2014) lalu.
Kapal besar ini menurut Asep diduga telah berlayar tanpa Surat Layak Operasi (SLO) dan diawaki oleh 23 anak buah kapal, semuanya berkewarganegaraan Tiongkok.

Muatan kapal berupa ikan campuran dan udang diketahui sebanyak 900.702 kg terdiri dari ikan beku 800.658 kg dan udang beku 100.044 kg yang dimiliki PT Avona Mina Lestari dan rencananya akan diekspor ke Tiongkok.
Asep menambahkan sebelumnya MV. Hai Fa telah memiliki dokumen Hasil Pemeriksaan Kapal (HPK) Kedatangan dari Pengawas Perikanan di Satker PSDKP Avona, tanggal 18 Desember 2014 dan HPK Keberangkatan pada tanggal 19 Desember 2014, namun Pengawas Perikanan menyatakan bahwa kapal tersebut dinyatakan tidak layak operasi karena keseluruhan ABK berkewarganegaraan asing, sehingga tidak diterbitkan SLO.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, selain tidak memiliki SLO kapal tersebut juga tidak mengaktifkan transmitter Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (Vessel Monitoring System/VMS) selama pelayaran dari Avona ke Wanam, Papua.
Saat ini kapal MV. Hai Fa berada di Lantamal IX Ambon setelah ditarik dengan menggunakan KRI. John Li-358, yang tiba di Ambon tanggal 1 Januari 2015.

Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa MV. Hai Fa diduga kuat telah melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud Pasal 42 ayat (3), Pasal 43, Pasal 7 ayat (2) huruf d, dan Pasal 7 ayat (2) huruf e, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Pasal 42 ayat (3) menyatakan setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan ikan dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan.
Pasal 43 menyatakan setiap kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan wajib memiliki surat laik operasi kapal perikanan dari pengawas perikanan tanpa dikenai biaya. Selanjutnya Pasal 7 ayat (2) huruf d, menyebutkan setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pengelolaan perikanan wajib mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengenai persyaratan atau standar prosedur operasional penangkapan ikan.
Sedangkan Pasal 7 ayat (2) huruf e, menyebutkan setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pengelolaan perikanan wajib mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengenai sistem pemantauan kapal perikanan.
Untuk selanjutnya terhadap tersangka dan barang bukti berupa kapal dan ikan yang diangkut akan dilakukan proses hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Sekarang lagi diproses dan diverifikasi. Penenggelaman atau tidak itu ada di kewenangan TNI AL. Kapalnya besar sakali," jelas Asep.
http://finance.detik.com/read/2015/0...ah-ri?f9911013
Kalau kata panasbung,ini mah getek

Bantu rate gan,ada yang malah rate 1

UPDATE
66 Ton Hiu Langka Ditemukan di Kapal Maling Ikan Terbesar Dalam Sejarah RI
Quote:
Jakarta -Selain menangkap 900 ton ikan dan berbagai jenis udang, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menyita 66 ton ikan hiu langka dari kapal MV HAI FA berbendera Panama. Puluhan ton ikan hiu tersebut, rencananya bakal diselundupkan ke Tiongkok.
Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Asep Burhanudin mengungkapkan jenis ikan hiu yang ditangkap adalah martil dan koboi. Kedua jenis hiu tersebut masuk ke dalam hewan yang dilindungi dan dilarang ditangkap.
"Ilegal dan tidak boleh diperjual-belikan," ungkap Asep saat ditemui di Gedung Mina Bahari I, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (14/01/2015).
MV HAI FA adalah kapal tangkapan terbesar dengan kapasitas paling besar yang pernah ditangkap dalam sejarah.
Asep belum bisa menghitung berapa nilai ekonomis dari 66 ton ikan hiu tersebut. Pihaknya kesulitan menghitung nilai rupiah karena ikan hiu masuk CITES (Badan Perlindungan Satwa Liar) dan dilarang ditangkap.
"Kalau ini tidak ada jadi tidak bisa diprediksi," imbuhnya.
Sedangkan tangkapan lainnya berupa 900 ton ikan dan udang, Asep memprediksi nilai kerugian yang diderita negara lebih dari Rp 10 miliar. Pihaknya belum berani mengambil sikap, apakah 900 ton ikan dan udang tersebut bakal dilelang karena proses hukum sedang berjalan.
"Kita jangan sampai salah langkah. Ketelurusan ikan itu dari mana. yang hiu sudah jelas. Yang lain-lain itu sah atau tidak. Katakanlah sah dari bill of sale-nya dari tempat ini tetapi dihadapkan dengan diangkut kapal apa ikan yang tidak sah itu kategorinya apa. Ini sedang dipertimbangkan dan dipelajari dari sisi hukumnya," jelasnya.
(wij/dnl)
http://finance.detik.com/read/2015/0...ah-ri?f9911013
Diubah oleh slamduunk 14-01-2015 10:39

tien212700 memberi reputasi
2
29.8K
Kutip
402
Balasan


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Berita dan Politik
683.3KThread•50.2KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya