Penyelam TNI AL yang berada di KN Jadayat telah berhasil menemukan peralatan yang sangat penting yaitu Black Box Pesawat AirAsia QZ8501.

"Black box ditemukan pada posisi 03.37.21 S / 109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 s/d 32 meter," ujar Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Marine Command Center Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono dalam siaran pers, Minggu (11/1/2015).

Tonny menjelaskan, Black Box berada pada himpitan serpihan badan pesawat. "Keadaan ini sangat menyulitkan tim penyelam dalam proses pengambilanya," jelas dia.

Lantaran itu, kata dia, proses pengambilan Black Box akan dilaksanakan Senin (12/1/2015) pagi. Pengambilan, kata dia, akan dilakukan dengan mengeser berlahan-lahan serpihan badan pesawat.

"Namun apabila rencana pengeseran ini mengalami kegagalan maka tim akan melaksanakan dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat tersebut dengan menggunakan teknik balon seperti yang dilakukan pada ekor pesawat," papar dia.
TII

Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam AirAsia sudah berhasil ditemukan dan diangkat. Kotak hitam akan mengungkap misteri jatuhnya AirAsia QZ8501.

FDR ditemukan tim penyelam dari Kapal Negara (KN) Jadayat pada Minggu (11/1) kemarin. Awalnya KN Jadayat menangkap sinyal ping dari objek diduga black box. Lalu tim penyelam memastikan keberadaan alat tersebut di dasar laut.

Setelah dicek penyelam, ternyata objek tersebut FDR yang terlempar di bawah serpihan sayap pesawat. Penyelam tak bisa mengangkat FDR hari itu juga dan hanya ditandai karena alasan kondisi arus. Akhirnya, alat berwarna oranye itu diangkat tim penyelam TNI AL Senin (12/1) pukul 07.11 WIB pagi tadi.

Basarnas telah menyerahkan FDR bernomor seri Pn-2100-4043-02 dn Sn-000556583 itu ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kemudian dibaca.