Sejarah pembangunan candi Prambanan lekat dengan kisah cinta Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang yang berasal dari dua kerajaan saling bermusuhan. Mengetahui gelagat itu, Jonggrang meminta dibuatkan 1.000 candi dalam waktu semalam sebagai syarat menjadi istri Bondowoso. Bondowoso mengerahkan bala tentara jin dan membuat Jonggrang cemas karena bangunan candi hampir selesai kala 1/3 malam.

Jonggrang pun membuat ayam terbangun sehingga menipu para jin yang langsung pergi sebelum 1.000 candi selesai. Hal itu membuat Bondowoso murka dan mengutuk Jonggrang menjadi arca candi ke-1.000 yang konon adalah patung Durga di candi Prambanan. Semenjak itu masyarakat percaya bahwa candi Prambanan memang dibangun oleh jin-jin Bondowoso dalam semalam. Kalau agan, percaya gak?

Kejadian heboh terjadi di Madura pada awal Januari 2013 kemarin. Bagaimana tidak heboh, tiba-tiba pulau Karang sepanjang 50 meter muncul begitu saja di pesisir pantai desa Labuhan, kecamatan Sepuluh, Bangkalan, Madura hanya dalam waktu semalam saja. Kemunculan gundukan karang setinggi sekitar tiga meter ini pun dipercaya sebagai pertanda bencana.

Awalnya masyarakat lokal mengira pulau itu hanyalah sekumpulan pasir di tengah laut yang terdorong oleh ombak besar tetapi lama-lama justru membesar dan seperti kapal raksasa yang terdampar. Kendati sempat bingung, warga justru senang karena pulau Karang malah jadi tujuan wisata.

unung Padang adalah sebuah situs Megalithikum yang berada di desa Karyamukti sekitar 40 kilometer barat daya Cianjur. Gunung Padang menutupi seluruh bukit bertingkat-tingkat dan dilengkapi dengan tangga yang terbuat dari batu andesit pejal sepanjang 400 meter dan tinggi 95 meter. Situs bersejarah yang menjadi lokasi Megalithikum terbesar di Asia Tenggara itu ditemukan pada tahun 1914 silam.

Dipercaya situs Gunung Padang sudah dibangun semenjak tahun 5000 SM dan mungkin jauh lebih tua lagi karena diduga situs ini adalah bekas piramida purba peninggalan nenek moyang penduduk Indonesia yang membuat situs Gunung Padang bisa saja jauh lebih tua daripada piramida Giza di Mesir sana. Namun kepercayaan orang Sunda menyebutkan kalau Gunung Padang adalah tempat suci di mana Raja Siliwangi mencoba membangun istana dalam waktu semalam dan dibantu oleh jin.

Tahun 1489, salah satu Wali Songo yakni Sunan Kalijaga membangun masjid Agung Sang Cipta Rasa yang terletak di Cirebon. Sebagai peninggalan wisata religi, masjid yang dikenal dengan nama Masjid Agung Cirebon ini begitu favorit dikunjungi oleh para wisatawan.

Dipercaya, masjid Agung Sang Cipta Rasa ini dibangun hanya dalam waktu semalam. Yakni Sunan Kalijaga sang arsitek meminta bantuan jin untuk membangun masjid mulai dari Maghrib sampai menjelang Subuh. Legenda itu konon ada benarnya karena terungkap jika struktur masjid Agung Sang Cipta Rasa terbuat dari kayu knock down yang mudah dirakit.

Pernah mendengar kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi? Kisah cinta antara ibu dan anak kandung itulah yang menjadi latar terbentuknya gunung Tangkuban Perahu. Dikisahkan, Sangkuriang berpisah dengan ibunya sangat lama dan saat berjumpa kembali, dia sudah menjadi pemuda tampan dan sang ibu masih cantik jelita sehingga tanpa sadar dia jatuh cinta pada ibu kandungnya.

Dayang pun memberikan syarat dibuatkan danau dan perahu besar dalam waktu satu malam saja sebagai syarat dia bersedia menikah dengan Sangkuriang. Sang anak rupanya meminta bantuan jin dan karena hampir selesai, Dayang pun membuat ayam berkokok sehingga para jin pergi karena mengira hari sudah pagi. Mengetahui perahu belum selesai, Sangkuriang menendangnya sehingga perahu itu terbalik dan malah membentuk gunung Tangkuban Perahu.

Di Jawa Timur ada sebuah masjid peninggalan Sunan Ampel yang kono katanya cibangun hanya dalam waktu semalam. Bernama masjid Rahmat, kini bangunan agama Islam ini sudah berdiri begitu megah. Namun dulunya bangunan ini hanyalah sebuah pondok kecil yang merupakan mushala terbuat dari bambu.

Dulunya di sekitar bangunan mushala itu hanyalah segerombolan tumbuhan yakni bunga berwarna kuning. Namun ketika keesokan harinya, masyarakat sangat terkejut karena sudah menjadi bangunan mushala. Sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai Langgar Tiban (Mushala Bunga Kuning).