• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • mereka yang menyesal pilih jokowi.. (baca dengan hati bukan dengan nafsu )

dasuspectAvatar border
TS
dasuspect
mereka yang menyesal pilih jokowi.. (baca dengan hati bukan dengan nafsu )
Tahun lalu, jauh sebelum Indonesia memasuki masa pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, saya sudah menulis di Kompasiana bahwa orang-orang yang memberikan dukungan kepada Jokowi dengan asumsi bahwa Jokowi adalah politisi bersih yang anti korupsi dan mendukung penegakan hak asasi manusia pasti akan menyesal karena masa depan Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi tidaklah sulit ditebak bila kita memperhatikan siapa-siapa saja anggota tim inti Jokowi, ada para pelanggar HAM seperti AM Hendropriyono, Luhut Panjaitan, dll; dan status PDIP sebagai partai paling banyak melakukan korupsi (http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/58049/pdip-dan-golkar-partai-kader-terkorup). Dengan rekam jejak pendukung seperti ini, bagaimana mungkin Jokowi akan anti korupsi dan pro penegakan HAM? Sama saja seperti kita mencoba menegakan benang basah. Mustahil dan mimpi.

Tidak perlu waktu lama untuk membuktikan kebenaran prediksi saya, sebab hanya beberapa saat setelah diumumkan sebagai pemenang pilpres, Jokowi segera menunjukan wajah sebenarnya yang tidak terlalu peduli dengan HAM, dan demokrasi dengan penunjukan AM Hendropriyono, orang yang diduga kuat sebagai dalang pembunuhan aktivis Munir di era Megawati sebagai penasehat tim transisi. Langkah ini segera mendapat kecaman keras dari Fitri Nganthi Wani, anak Wiji Thukul (http://www.merdeka.com/politik/anak-wiji-thukul-kritik-jokowi-tunjuk-hendropriyono.html) yang selama pilpres ayahnya dijadikan salah satu bahan kampanye oleh Jokowi untuk menunjukan bahwa dirinya adalah calon presiden yang menaruh perhatian kepada penegakan HAM dan demokrasi di Indonesia (http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/11/jokowi-wiji-thukul-harus-ditemukan-hidup-atau-mati). Kecaman kedua juga datang dari Suciwati Munir, istri Munir yang diduga keras dibunuh atas perintah AM Hendropriyono (http://www.tempo.co/read/news/2014/08/17/078600148/Istri-Munir-Jokowi-Lakukan-Kesalahan-Pertama). Kecaman berikut dari Suciwati Munir datang setelah Jokowi melalui kementrian hukum dan hak asasi manusia membebaskan terpidana pembunuh suaminya, Polycarpus hanya sebulan setelah pelantikan Jokowi dan JK sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 (http://www.tempo.co/read/news/2014/11/29/078625267/Istri-Munir-Jokowi-Jangan-Jualan-Janji).

Bila penunjukan Hendropriyono sebagai penasehat tim transisi membuat Suciwati Munir dan Fitri Nganthi Wani kecewa karena kepercayaan mereka kepada Jokowi disalahgunakan, maka penunjukan menantu Hendropriyono, Mayjend Andika Perkasa sebagai Komandan Paspampres serta kemungkinan Hendropriyono sendiri ditunjuk sebagai Dewan Pertimbangan Presiden/Wantimpres pasti akan semakin mematahkan hati keduanya dan semua aktivis HAM, terutama yang berdiam di KontraS (http://news.okezone.com/read/2014/10/16/337/1052972/profil-menantu-hendropriyono-danpaspampres-pilihan-jokowi) seperti yang pernah mereka ungkap melalui Haris Azhar, koordinator KontraS menanggapi keputusan Jokowi memilih Hendropriyono sebagai penasehat tim transisi (http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140814_hendropriyono).

Tidak lama kemudian, Frans Magnis Suseno, salah satu penggiat HAM yang paling gigih mendorong pencalonan Jokowi sebagai presiden sampai mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kerusuhan yang penuh kekerasan dan berdarah apabila Jokowi tidak dicalonkan sebagai presiden Republik Indonesia pada pilpres tahun 2014 (http://nasional.kompas.com/read/2014/03/04/1841440/Franz.Magnis.Khawatir.Kekerasan.Muncul.Jika.Jokowi-Prabowo.Tak.Nyapres); dan melakukan kampanye hitam di Gereja Katedral bersama Alwi Shihab demi mendukung Jokowi (http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/23/269587274/Timses-Jokowi-Sebut-Ada-Kelompok-Islam-Beringas), membuat sebuah surat terbuka di harian berbahasa Inggris, the Jakarta Post yang mengutarakan kekecewaan dirinya dan dengan sinis menyatakan bahwa kepercayaan para pendukung bahwa Jokowi memiliki kredibilitas dan peduli HAM adalah sebuah kesalahan besar sebab hanya butuh waktu dua bulan bagi Jokowi untuk menunjukan bahwa dia adalah politisi biasa yang rakus kekuasaan:"....

The same is true regarding the murder of Munir (and others, such as Marsinah). The assumption of the “Jokowi-volunteers” that their idol had some special moral credibility has — sad to say — proved misplaced. It took the new President less than two months in office to show that he was just another power-politician. Maybe this return to realism could even have its advantages. "http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/23/your-letters-jokowi-does-not-need-go-papua.html

Sekedar mengingatkan, berikut ini adalah beberapa janji Jokowi pada masa kampanye pilpres sebagaimana dicatat oleh Budi Setyarso, seorang editor dari Tempo, majalah nasional yang mendukung Jokowi habis-habisan pada pilpres lalu (https://twitter.com/BudiSetyarso/status/553843022920568832).

Serupa dengan penyesalan yang dirasakan oleh para aktivis HAM, demikian pula aktivis anti korupsi sekarang mengalami mimpi buruk karena Jokowi memilih jenderal polisi yang nyata-nyata tidak bersih sebab terbukti ymemiliki kasus rekening gendut sebagai calon tunggal menduduki jabatan Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman  yang baru menjabat sebagai Kapolri selama 1 tahun 3 bulan, tanpa meminta pertimbangan terlebih dahulu kepada KPK maupun PPATK. (http://www.tempo.co/read/news/2015/01/10/078633889/Jokowi-Sodorkan-Budi-Gunawan-Ini-Mimpi-Buruk). Tidak kurang dari Budi Setyarso, editor Majalah Tempo, yang mana Gunawan Muhamad sebagai pemilik adalah pendukung utama yang mendorong pencalonan Jokowi sebagai presiden sejak masih walikota Solo, menumpahkan uneg-unegnya di akun Facebook sebagai berikut:"Ketika terbit pada Juli 2010, majalah ini diborong polisi pada pagi subuh. Kantor Tempo juga dilempar bom molotov.Tak lama kemudian, aktivis antikorupsi Tama Satrya Langkun yang juga menyorot lalu lintas janggal keuangan di rekening Budi Gunawan dibacok di jalan.Kini, Presiden Jokowi mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Sebagai pemilih, saya berhak kecewa."Tapi kalau mau jujur, sebenarnya para pendukung Jokowi, seperti akun @PartaiSocmed di Twitter tidak perlu kecewa dengan pemilihan Jenderal Budi Gunawan (http://chirpstory.com/li/246651) sebagai calon Kapolri sebab Tempo sudah sejak masa pilpres menurunkan berita bahwa Jusuf Kalla dalam usahanya menjadi cawapres Jokowi mendekati Jenderal Budi Gunawan, mantan ajudan Megawati yang sampai sekarang masih dekat dengan Megawati dan keluarganya (http://www.tempo.co/read/news/2014/05/26/078580347/Kalla-Gunakan-Jenderal-Rekening-Gendut-Dekati-Mega). Lalu, tidak lama setelah Tempo menurunkan berita bahwa Jenderal Budi Gunawan berpolitik, yang merupakan dosa tidak terampuni bagi seorang TNI/Polri aktif, dia tertangkap basah bertemu dengan Trimedya Panjaitan, timses Jokowi-JK dan Hadar Nafis Gumay, komisioner KPU di Restoran Sate Khas Senayan (http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/09/269583624/Bertemu-Trimedya-Budi-Gunawan-Diserang-Kubu-Prabowo).

Berbanding terbalik dengan sikap PDIP dan Budi Gunawan selama pilpres yang membantah keras bahwa Budi Gunawan adalah timses, di acara ultah PDIP hari Sabtu, 10 Januari 2015, Trimedya Panjaitan akhirnya mengaku bahwa Budi Gunawan adalah individu yang memiliki keterikatan dengan PDIP, dan membantu penyusunan visi misi dalam hankam:"Jokowi pasti kenal karena dalam aktivitas partai, misalnya ultah Bu Mega, Lebaran ini. Dia [Budi Gunawan] secara emosional ada keterikatan, termasuk waktu susun visi misi dalam hankam, beliau dilibatkan."http://www.tribunnews.com/nasional/2015/01/10/trimedya-budi-gunawan-ikut-susun-visi-misi-kampanye-jokowi-jk Apa artinya? Jenderal Polisi Budi Gunawan adalah bagian dari tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla ketika pilpres! Luar biasa sekali bukan? Karena itu sudahlah tepat apa yang dilakukan oleh Arif Zulfikli, Pemred Tempo dengan mengutip visi-misi Jokowi-JK di twitter yang berbunyi: "Kami [Jokowi-JK] akan memilih Jaksa Agung dan KAPOLRI yang bersih, kompeten, anti korupsi, dan komit pada penegakan hukum."

Dalam hal ini  kita bisa mengatakan bahwa janji tersebut tidak ditepati dengan penunjukan Budi Gunawan, polisi rekening gendut sebagai Kapolri dan sebelumnya menunjuk HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung yang berasal dari politisi Partai NasDem, anggota koalisi pendukung Jokowi-JK. Beberapa pernyataan netizen terhadap pelanggaran janji tersebut antara lain adalah:@BiLLYKOMPAS: 
"Makin yakin Jokowi gak punya agenda pemberantasan korupsi yang jelas...apalagi setelah dia milih Budi Gunawan jadi calon Kapolri"@immeliciouss: "sblmnya Jaksa Agung, skrg Kapolri. tuh kan komitmen pemberantasan korupsi-nya kagak jelas"@rahung: "Jokowi mulai jadi pemulung sampah. Mending sampah organik. Ini sampah beracun. Hati-hati sekarat bro!" @lyndaibrahim: "@BiLLYKOMPAS @wahyususilo @PDI_Perjuangan Apakabar yg jualan Jkw punya komitmen pemberantasan korupsi?""Terkait pemilihan Budi Gunawan, hari ini, Sabtu 10 Januari 2015, masyarakat sipil anti korupsi hadir di KPK untuk meminta penjelasan sikap KPK terkait pemilihan seorang yang terindikasi korupsi menjadi Kapolri" @BiLLYKOMPASSikap Jokowi yang kerap berbohong seperti kasus "koalisi tanpa syarat" padahal sekarang bagi-bagi kursi kekuasaan, anti pemberantasan korupsi dan tidak pro penegakan HAM ditambah berbagai kebijakannya yang mencekik rakyat seperti menghilangkan subsidi BBM; menghilangkan subsidi listrik; menaikan harga elpiji, menghilangkan subsidi tiket kereta api dan kebijakan berbasis proyek pro kroni menyebabkan semakin lama semakin banyak rakyat Indonesia mengentalkan hasrat mereka untuk memakzulkan atau menurunkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla sebab menurut mereka keduanya sudah tidak layak lagi memimpin negara ini, sebagaimana terbukti dari jawaban netizen atas pertanyaan:

Apakah Jokowi masih layak jadi presiden?

@piitoscaa: Bukan masih, tapi memang Tidak !!@TaufiqRamdhan09: SANGAT tdk layak@udanaufal: TIDAK!! Kalau bisa ganti ukuran font, udah 40pt bold ini.@anto_angsa: tidakkkkkk kapan turunnya sih@hasmi_bakhtiar: Logikanya, jadi presiden partai moncong aja dianggap gak layak, terus jd presiden Indo?@ardanardiansyah: Sama Sekali TIDAK RT @TaufiqRamdhan09: SANGAT tdk layak@ghozai87: sejauh ini belom layak,belum ada janji yg di wujudkan,semua harga naik@osmandeva: TIDAK LAYAK@arifrahmansati: yg bilang layak sapa??@OnyaAza: sejujurnya , dari awal pun sdh tak layak..@bobbysyahfani: Jkw presiden? Ga terasa adanya emoticon-Big Grin@ardanardiansyah: SECEPAT NYA Aamiin YRA RT @anto_angsa: tidakkkkkk kapan turunnya sih@hidahidaan: Palingan d respon "baru 3 bulan kok udh dikritik!" #ngok@emptyiskosong: Dude r u kidding me ? Heck no !@Dedidjawa: Kagak... kagak dan kagak@amelputri558: SANGADT TIDAK LAYAK SAMA SEKALI RT @osmandeva: TIDAK LAYAK@HarryAzet: Ora babar blas@ahdanhamdani: Masih.... Masih layak diturunkan@Nurkholisaja: Sampun cekap semantenke mawon!!!@dsubhan79: Br kl ini liat tv ada berita Jokowi tp bner2 ga ngerasa pnya Presiden@MemangPolitik: Tul! RT @HarryAzet: Ora babar blas@pramaduana: LAYAK!! jadi pengusaha kayu@Arl_inc: Tentu masih layak sampai dgn triwulan ke 2 thn 2015 emoticon-Smilie@Ifanfirdaus_: Layak jadi tukang mebel aja@ucoxmuthahari: Emang pernah layak?@rianaksari: LAYAK turun bulan Agustus 2015@Joko_Widodo267: ora babar pisan@vinacorvi:  layak untuk segera dilengserkan... #surveitwitter@EfieyTya: Layak Turun emoticon-Stick Out Tongue@ghozai87: lama banget, bulan depan aja emoticon-Big Grin RT@rianaksari LAYAK turun bulan Agustus 2015@ad_dhoif: Saya NO@ArmonRomeo007: Aduh neh si om bcanda,,,g usah dtnya om,,GA LAYAK PAKE BANGETTTTZZ@uutrahmat: Layak atau gak layak,dia tetap dipilih lebih 50% rakyat indonesia.. Saya tdk memilih dia,namun subjektif utk menilai layak/tdk@arikunc: LAYAK kembali ke Solo@nurkhafidh:  boro2 layak saya gak merasa punya presiden.@fairigowang:  yoh tak jwb LAYAK,,,, layak turun tapi :-D@khldsaiv: Ngga,kalo pendapat saya min@ensfillah2: Baru sj 2 bulan, kasih ksmpatan utk menunaikan visinya"@sugianto1447@_krifpik: layak.... layak turun@suhartono99: Ndak layak tolong segera secepatnya diganti@habibmemet: Sori yaa..ampe detik ini gw gak pernah ngerasa punya presiden@ucoxmuthahari@tyas_zhrh11: Tdk krn dari awal sdh bnyk Dusta,dan berkelit2@Aam_basrie: Ngga layak bgt, bo'ong mulu sih, munafik lg@totti_mom: Saestu "@Nurkholisaja: Sampun cekap semantenke mawon!!!@Taufanez: Layak?? GAAAK!!"@wongfeihunk: jadi gubernur sj tidak layak, apalagi jd presiden RI. Msh mentah dn ga kompeten. Kebijakan amburadul, bikin rakyat bingung.@azka0512: Masih sampe tahun ini aja ya@tirtarm: Apa pernah layak@hansaoo:  layak,kalau beliau mau berubah@addinadina: Gakk!!! Turun ae pak,gk duwe wibawa babarblass..Stevanus Budianto: Segera interpelasi... dan lengserkan dgn tdk hormat. Itu yg pantas untuknya.Daffa Atq: INGET kata2 IWAN FALS : "Ngurus JALAN aja GAK BECUS, APALAGI NGURUS NEGARA......"Zakaria Zak: Ga ada wibawanya...., ga siddiq, ga amanah, ga tabligh dan ga fathonah..., ga punya syarat sbg pemimpin. Dipilih krn populeritas ajah..., maklum republik sinetron ....Rina Ikasari: Buat pendukungnya mungkin layak....Tapi Buat saya Pribadi TIDAK LAYAK. Kenapa????????Dolar naik....bahan/kain utk di jahit naik,benang naik, listrik naik ongkos produksi naik, karyawan pd minta naik gaji krn kt mrk "kasihan kami donk bu .... Biaya sebelumnya bisa dua hari, skarang sehari habis bu... tolonglah bu" mk byk rekan seprofesi bangkrut krn mrk pengusaha kecil yg makan2 bener2 dr situ...yg ada kemakan modal. Mk tutuplah usaha. Pengangguran bertambah setiap waktu.Mbak saya (asisten rmh tangga) baru pulang dari lampung jemput anaknya...dia Cerita" bu saya kira cuma saya bu yg kejakarta...ternyata hampir semua perempuan yg dulu nya temen saya nderes(ambil) karet, skarang pd kejakarta bu. Krn upahnya murah,tinggal separohnya bu (rp750/kg) krn juragan yg pny pohon karet bilang harga karet jatuh. Biasanya 8rb/kg skarang cuma 4rb .Artinya buat saya ....kemiskinan bertambah dimana mana. Kalo mau jujur layakkah pemimpin seperti ini??? Tanya lah pd lubuk hati kita yg paling dalam. Ini bukan masala IRI. Tp masalah hati...

sumber: http://m.kompasiana.com/post/read/71...ih-jokowi.html
Diubah oleh dasuspect 11-01-2015 14:38
0
24.3K
312
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.