Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ARYABERKARYAAvatar border
TS
ARYABERKARYA
Ekspedisi KON-TIKI ( ketika semua dunia menertawakannya, dia bisa membuktikannya )
Selamat Pagi Kaskuser, dimanapun anda berada....

Pagi yang cerah dibulan oktober, musim yang cerah juga secarah hatiku...
Ditemani emoticon-coffee non kalori ( maklum lagi coba OCD ), ane mau share tentang, kisah inspiratif, heroik, spiritual, imposible mission and The most wonderful thing that had ever done.

Thread ini ane share, habis liat film KON-TIKI semalem, sambil nungguin Champion League. Sebuah film yang dibuat berdasarkan kisah nyata, tentang ekpedisi yang mustahil dilakukan oleh orang pada jaman itu. Ekspedisi untuk membalikkan anggapan dunia ilmiah tentang teori dan keyakinan yang dianut oleh seorang anak manusia dengan diamini 5 rekannya,

Mungkin sebagian, agan-agan kaskuser sudah pernah yang lihat ini film, atau bahkan juga sudah pernah dibahas di kaskus, atau media lainnya. Akan tetapi ane berharap thread ini bisa memberikan motivasi atau inspirasi agan-agan semua, bahwasanya apa yang diyakini, dan dianut seseorang bisa dibuktikan dengan hal yang nyata, dan membuktikan bahwa yang dianut dan diyakini itu benar adanya, walau orang orang disekelilingnya menganggap mustahil.

Oke, langsung saja ya gan, monggo disimak ceritanya:

KON-TIKI , PETUALANGAN MENGUAK SEJARAH


Cerita ini bermula dari Thor Heyerdahl (Pål Sverre Valheim Hagen), yang bersama dengan istrinya, Liv (Agnes Kittelsen), selama lebih dari sepuluh tahun melakukan penelitian mengenai struktur masayarakat di Amerika Selatan dan Polinesia. Berdasarkan kesamaan yang dimiliki oleh struktur masyarakat di dua wilayah yang saling berjauhan tersebut, serta kepercayaan masyarakat asli Polinesia bahwa nenek moyang mereka – yang disebut dengan Tiki – berasal dari wilayah Timur, Thor lalu menyimpulkan bahwa masyarakat asli Polinesia berasal dari wilayah Amerika Selatan yang kemudian melakukan perjalanan laut sebelum akhirnya tiba di kepulauan tersebut – sebuah teori yang bertentangan dengan anggapan banyak peneliti yang memperkirakan bahwa nenek moyang masyarakat Polinesia berasal dari sebuah kepulauan di Asia.

Dalam kisahnya , Heyerdahl adalah Ilmuan Norwegian yang ingin membuktikan hal tersebut di depan para ilmuan lain yang beranggapan pasti bahwa penduduk Polynesia adalah masyarakat asli pribumi Asia yang dipecah keberadaannya dari benua utama asia oleh pergeseran lempeng atau perecahan benua-benua. Dalam hal ini , thesis sang ilmuan benar-benar ditentang pada saat itu oleh para pakar Antropolog dan ilmuan Geografi yang ada pada jamannya dikarenakan anggapan faktor lingkungan samudera pasifik yang cukup ganas bagi pelayaran menggunakan kapal atau rakit sederhana oleh para masyarakat asli amerika yang masih cukup primitif dan belum mempunyai teknologi nautika yang canggih . Disaat itulah Heyerdahl benar-benar ingin membuktikan pernyataannya berdasarkan data-data yang pernah ia kumpulkan saat meneliti di suatu pulau di Samudera Pasifik bersama istrinya yang juga membantunya meneliti., bahwa dengan rakit sederhana masyarakat asli Amerika dapat menjelajahi ganasnya samuder pasifik dan mencapai kepulauan Polynesia dan idenya ini membawanya dalam sebuah ekspedisi terkenal yang bernama ekspedisi Kon-Tiki.



Ekspedisi Kon-Tiki ini diawali dari Peru, atau sebuah negara di Amerika selatan dimana Heyerdahl beranggapan asal penduduk mula mula dari daerah tersebut. Ekspedisi ini memakai dana pribadi dan sumbangan pemerintah Amerika Serikat dan bantuan perlatan dari milter Angkatan darat Peru serta fasilitas galangan kapal pemerintah Peru. Dalam pengerjaan kapal atau rakitnya,Heyerdahl dibantu oleh lima temannya yaitu Erik Hesselberg, Bengt Danielsson, Knut Haugland, Torstein Raaby, dan Herman Watzinger. Semuanya Norwegia kecuali Bengt Danielsson, orang Swedia.
Erik Hesselberg (1914-1972) adalah navigator dan seniman. Dia melukis sosok atau wujud Kon-Tiki besar pada layar rakit itu.Bengt Danielsson (1921-1997) sebagai yang bertanggung jawab atas pasokan dan konsumsi harian. Danielsson adalah seorang sosiolog Swedia tertarik pada teori migrasi manusia. Dia juga menjabat sebagai penerjemah, karena ia adalah satu-satunya anggota kru yang berbicara bahasa Spanyol. Dia juga seorang kutu buku, kotak perlengkapannya berisi banyak buku bacaan. Knut Haugland (1917-2009) adalah seorang ahli radio, yang berpengalaman pada masa Perang Dunia II . Torstein Raaby (1918-1964) juga bertanggung jawab atas transmisi radio. Dia memperoleh pengalaman radio saat bersembunyi di garis belakang Jerman selama Perang Dunia II, memata-matai Tirpitz kapal perang Jerman.Radio transmisi rahasianya membantu memberi panduan pembom sekutu untuk menenggelamkan kapal. Herman Watzinger (1910-1986) adalah seorang insinyur yang bidang keahliannya adalah dalam pengukuran teknis. Dia adalah orang pertama yang bergabung Heyerdahl untuk berekspedisi. Dia mengumpulkan dan mencatat segala macam data pada pelayaran.Rakit dibuat menggunakan kayu balsa dengan satu layar biasa yang dibentuk sebuah rakit yang sangat seerhana Setelah rakit tersebut jadi, rakit tersebut diberi nama KON-TIKI .

Spoiler for pelakunya gan:



Perjalanan ekspedisi Kon-Tiki yang beranggotakan enam kru dan berbekal perlatan radio transmisi perang,kamera perekam sederhana, grafik, sketsan dan kompas, dan bahan pangan sederhana dilepas oleh masyarakat Peru pada tanggal 27 April 1947 sore hari di Callao dan ditarik oleh kapal menuju laut lepas oleh kapal pemerintah Peru untuk menghindari lalu lintas pantai. Heyerdahl memperkirakan ekspedisi ini akan memakan waktu 97 hari hingga mencapai pulau Angatau sejauh kurang lebih 5000 mil , sebuah pulau di samudera pasifik.Dalam perjalanannya melalui ganasnya lautan pasifik, Heyerdahl dan rekan-rekannya melalui banyak rintangan dan pengalaman di tengah laut diantaranya, badai pasifik yang kejam sehingga merusakkan hampir 30% rakit dan perlengkapannya, "kehujanan" ikan terbang , di ikuti oleh Hiu Paus yang sangat besar dan hampir membalikkan rakit karena salah satu rekannya sempat mengusiknya, lalu dikerumuni gerombolan Hiu Putih yang ganas dan seorang kru yang sempat jatuh diantara kerumunan hiu namun berhasil diselamatkan, kehabisan bahan pangan , kerusakan Radio transmisi, kehilangan balon cuaca dan transmisi, kehilangan burung beo bernama Lorita yang di makan hiu dan menangkap hiu tersebut, memburu ikan pedang dan lain-lain.

Spoiler for rute 5000 mile:


Spoiler for penampakan rakitnya gan:


Spoiler for ilustrasi rakitnya gan:


Setelah 101 hari berlayar akhirnya pada tanggal 7 Agustus, pelayaran berakhir ketika rakit menabrak karang dan akhirnya terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni dari atol Raroia dalam kelompok Tuamotu. Tim telah melakukan perjalanan jarak sekitar 3.770 mil laut (6.980 km c. (4.340 mil)) , dengan kecepatan rata-rata 1,5 knot.

Spoiler for atol Raroia:



Spoiler for ilustrasi:


Setelah menghabiskan beberapa hari sendirian di pulau kecil, kru disambut oleh orang-orang dari sebuah desa di pulau terdekat yang tiba dengan kano. Para kru dibawa kembali ke desa asli, di mana mereka dipestakan dengan tarian tradisional dan perayaan lainnya. Akhirnya awak diambil dari Raroia ke Tahiti dengan menggunakan Schooner Prancis 'Tamara', dengan Kon-Tiki yang diselamatkan di belakangnya.Walaupun tidak tepat pada waktu yang diperkirakan Heyerdahl , namun tim berhasil membuktikan bahwa dengan teknologi pelayaran yang sangat sederhana mereka mampu mengarungi lautan pasifik yang ganas.


HASIL EKSPEDISI KON-TIKI

Dengan hasil tersebut,Heyerdahl dan kru berhasil membuktikan thesis nya yang beranggapan bahwa penduduk asli Polinesia di Samudera Pasifik adalah orang asli Amerika selatan yang dapat bermigrasi ke kepulauan Polinesia menggunakan teknologi rakit sederhana. Juga dengan teorinya yang beranggapan bahwa penduduk asli Pulau Paskah adalah pendatang dari Peru. Dia berargumen bahwa patung-patung monumental yang dikenal sebagai Moai mirip patung yang lebih khas pra-Columbus Peru daripada desain Polinesia. Dia percaya bahwa mitos Pulau Paskah berasal dari perebutan kekuasaan antara dua masyarakat yang disebut epe Hanau dan Hanau Momoko adalah konflik antara penduduk asli pulau dan kemudian gelombang penduduk asli Amerika dari pantai barat laut, akhirnya mengarah ke pemusnahan epe Hanau dan kehancuran budaya pulau itu. Walaupun sampai sekarang teorinya masih banyak diperdebatkan oleh kalangan ilmuan Antropolog dan Sejarawan .

Spoiler for polynesia:


Spoiler for fatu hiva:


Dilain pihak , catatan pelayaran Kon-Tiki seperti cuaca, gelombang laut, dan habitat dan ekosistem mamalia laut yang dicatat pada pelayaran tersebut sangat berguna bagi pelayaran pada laut pasifik pada masa tersebut.

Ekspedisi Kon-Tiki sendiri dicatat oleh Heyerdahl dan dibukukan dalam buku yang berjudul "The Kon-Tiki Expedition: By Raft Across the South Seas" diterbitkan pada tahun 1948 dan menjadi bestseller serta memenangkan banyak pengahargaan , dan pada tahun 2012 film yang berjudul sama "Kon Tiki" dirilis dan memperoleh nominasi untuk Academy award for Best Foreign Language film, dan memenangakan Academy award documentary film.

SUMBER

KISAH NYATANYA DI TUANGKAN DALAM SEBUAH FILM

Quote:


Quote:


SUMBER

credit

Thor Heyerdahl


Herman Watzinger


Torstein Raaby


Knut Haugland


Erik Hesselberg


SUMBER

Quote:


Keren juga ya gan, mungkin jaman pelaut-pelaut kita juga gagah, cuman sayangnya ga ada catatan perjalanannya, mungkin kalau ada yang mendokumentasikan, kali aja sekarang dah diangkat ke layar Bolywood..

Diubah oleh ARYABERKARYA 04-10-2013 04:32
tata604
nona212
nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
22.3K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Outdoor Adventure & Nature Clubs
Outdoor Adventure & Nature ClubsKASKUS Official
2.9KThread4.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.