PANGKALAN BUN - Segala rintangan terus menghadang tim evakuasi pesawat AirAsia QZ 8501. Mulai dari cuaca, gelapnya area bawah laut, lumpur yang berada di dalamnya, hingga predator laut yang siap menerkam tim penyelam.
Besar kemungkinan, para predator itu berkeliaran di sekitar pencarian. Hal itu lantaran, kondisi jenazah yang mulai mengalami pembusukan karena sudah terlalu lama di dalam air laut akan mengeluarkan bau amis.
Quote:
Kewaspadaan para penyelam tentu harus ditingkatkan terhadap segala kemungkinan itu. Salah-salah mereka juga bisa jadi sasaran para predator itu.
"Ya pasti mengundang (predator laut) dengan kondisi jenazah yang sudah alami proses pembusukan," ujar Komandan Pangkalan TNI AL Banjarmasin, Kolonel Laut Pelaut Haris Bima saat berbincang-bincang dengan wartawan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun.
Sementara, Komandan Tim Penyelam TNI AL, Kapten Laut Pelaut Edi Tirtayasa mengatakan, sampai saat ini hewan buas laut seperti ikan Hiu, belum terlihat. Namun, dengan kondisi dasar laut yang penuh lumpur dan berkeruh, ada satu hewan laut lain yang juga paling ditakuti para penyelam, yakni ular laut.
Sebagian ular laut sangat berbisa, ketika ular yang mirip belut itu menggigit, tidak menimbulkan rasa sakit. Bahkan banyak penyelam yang tak sadar telah digigit ular laut, tapi jika sudah tergigit efeknya sangat luar biasa menyeramkan.
"Ular laut, sekali patok, tidak sampai satu menit kita mati," ujar Edi.
Sebab itulah, Edi selalu berpesan, agar sebelum berjibaku di dalam air, para penyelam TNI AL ini akan meminum serum atau anti bisa ular lebih dulu. Dengan begitu mereka tak perlu khawatir terkena gigitan ular laut.
"Tapi kalau minum air, justru bikin mengundang banyak ular laut mendekat. Karena tubuh kita mengeluarkan bau amis dari serum," ucap Edi.
Selain Ular Laut atau Hiu, ada lagi yang perlu diwaspadai para penyelam yakni Ikan Pari. Bukan rahasia lagi, buntut ikan Pari juga mematikan jika sabetannya mengenai tubuh manusia.
Sekedar diketahui, para penyelam itu terdiri dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Pengintai Amfibi (Taifib). Jumlahnya 66 orang.
Dengan tugas utama mencari, menemukan, lalu mengevakuasi black box atau kotak hitam Pesawat AirAsia QZ8501. Umumnya dan kebanyakan pada pesawat, kotak hitam itu ada di bagian ekor. Selain pasukan dari tanah air, penyelam dari negara sahabat seperti Rusia juga turut mencari pesawat AirAsia.
Pencarian dan evakuasi Pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-10. Sampai saat ini, 37 jenazah penumpang yang ditemukan dan dievakuasi Tim SAR Gabungan.
"Hati-hati juga sama buaya, ya pak!"
Quote:
Original Posted By indra wwe►daerah sana emang banyak uler lautnya
nelayan langganan gw baru balik ikut temannya di bagan apung
katanya sekali jaring naik..uler lautnya banyak banget.sampe dia takut akhirnya balik jakarta lagi