JAKARTA - Seorang pelanggan sebuah restoran sate ternama di bilangan Jakarta Selatan, Teuku Mochtar Djohansyah, melapor ke Polres Jaksel, Senin (5/1).

Djohan melapor karena ketika makan di hidangan ikan gurami yang dipesannya terdapat belatung. Namun, ia merahasiakan nama restoran yang dimaksud.

"Restoran sate. Ternyata ada belatung di gurami," ungkap Djohan usai melapor, Senin (5/1).

Dijelaskan Djohan, laporan itu dilayangkan atas dugaan pelanggaran Undang-undang Pangan dan Perlindungan Konsumen setelah tidak terjadi penyelesaian melalui musyawarah.

Pria yang berprofesi advokat itu menjelaskan, ketika itu dia sedang makan bersama tiga rekannya. Nah, di makanan yang dipesan itu terdapat ulat.

"Begitu lihat ternyata ulat," tegasnya.

Dia mengaku saat itu tak ingin ribut-ribut. Dia sempat memanggil pelayan. Kemudian, meminta pelayan memanggil pimpinan atau petinggi di restoran itu.

Lantas, kata Teuku, manager in charge rumah makan itu menemuinya dan membenarkan bahwa benar ulat berada di piring ikan gurame.

Setelah itu, Djohan meminta manajer itu menyampaikan agar direksi rumah makan tersebut menghubunginya dalam dua hari untuk menyelesaikan perkara.

"Direksi mereka ada hubungi saya dan temui saya," katanya.

Menurutnya, pada pertemuan kedua ditawarkan makan lima hingga tujuh kali dengan voucher gratis.

"Tapi saya bilang, 'kamu suruh saya makan sampai tujuh kali lagi dan masih membayangkan ada ulat di piring itu," ungkapnya.

Djohan yang mengaku sebagai korban melaporkan itu bukan atas nama kliennya tapi atas namanya sendiri serta demi kemaslahatan orang banyak.

"Kalau ulat warna hijau masih ulat daun, masih ulat buah dan kita masih okelah. Tapi kalau ulat warna putih yang saya takut adalah apakah itu belatung. Di dalam gurami ada belatung," pungkasnya.

http://www.jpnn.com/read/2015/01/05/...-Restoran-Sate

yang ngerti masalah hukum dan ulat2an monggo koment terutama tentang ulat hijau, ulat daun dan ulat buah dan belatung, ane kagak paham....