Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

frankmicAvatar border
TS
frankmic
Aktifis: Beraliran Neolib, Sudirman Said Pantas Dicopot
Quote:
^_^


Aktifis: Beraliran Neolib, Sudirman Said Pantas Dicopot


Aktifis: Beraliran Neolib, Sudirman Said Pantas Dicopot


Menteri ESDM Sudirman Said tersebut dituding sebagian masyarakat beraliran neolib. Hal itu disampaikan Ketua Umum Fortas MPM Teddy Syamsuri, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (5/1).

Menteri ESDM Sudirman Said tersebut dituding sebagian masyarakat beraliran neolib. Hal itu disampaikan Ketua Umum Fortas MPM Teddy Syamsuri, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (5/1).

Dia menegaskan jika paham neolib itu individualistik kapitalistik, bukan kekeluargaan untuk kemakmuran bersama.

“Bagi bangsa dan negara Indonesia yang tercinta ini, kendati ikut dalam AFTA dan MEAA, bukan berarti harus patuh pada aturan yang berlawanan dengan ekonomi kerakyatan yang berdasarkan amanat Pasal 33 UUD 1945” katanya.

Teddy juga menyatakan tudingannya terhadap Menteri ESDM Sudirman Said itu bukan tidak ada argumentasinya.

“Saya berani tanggungjawab akan tudingan ini, sebab apapun dalil dia tapi yang namanya mengikuti mekanisme pasar bebas itu, jelas aliran neo liberalisme. Jangan karena Sudirman jadi menteri lalu mengatasnamakan Pemerintah sesuka-sukanya dengan menghalalkan apa yang sudah menjadi Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Perkara No. 002/PUU-I/2003 tentang uji materi UU Migas No. 22 Tahun 2001, khususnya di Pasal 28 yang bertentangan dengan UUD 1945,” ucapnya.

Diketahui, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andianof Chaniago pada 22 Desember 2014 lalu, mengakui wacana penghapusan BBM bersubsidi jenis Premium tidak masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dalam RPJMN hanya tercantum pengalihan subsidi ke kelompok yang lebih tepat. Subsidi BBM yang tidak tepat tersebut yang diberikan selama ini ke kelompok menengah ke atas itu dikurangi, dihilangkan, dialihkan dalam bentuk subsidi lain yang sasarannya adalah masyarakat yang menengah ke bawah.

Dari sini saja, lanjut Teddy, Sudirman Said tidak mau melakukan koordinasi lebih dulu, sebagai sesama pembantu presiden dengan Menteri PPN Andrianof. Dia justru cepat tanggap dalam merespon rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang para anggotanya juga penggiat neolib.

“Termasuk tidak mencabut dulu Keputusan Direktur Jenderal Migas Nomor 933.K/10/DJM.S/2013 tertanggal 19 November 2013 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin 88 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri. SK Dirjen ini mengacu pada Perpres No. 55 Tahun 2005 tentang Harga Jual Eceran BBM Dalam Negeri. Kenapa demikian arogannya Sudirman Said dalam kekuasaan yang menjadi otoritasnya itu. Ini tidak boleh kita biarkan”, keluhnya.

Dengan demikian, Presiden Joko Widodo dalam 100 hari kinerjanya meminta Menteri ESDM di reshuffle, Fortas MPM sangat setuju.

Alasan lainnya yakni Sudirman Said itu mantan Senior Vice President Intregated Supply Chain (ISC) Pertamina saat Ari Soemarno menjabat Dirut Pertamina. Tapi pada 20 Maret 2009 Sudirman dicopot oleh Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

"Suatu saat ada kawan tanya sama Faisal Basri soal pencoptan Sudirman Said, dan jawaban Faisal bukan dicopot tapi dipanggil menteri. Ini kan menjadi jelas, hanya mereka mereka saja yang mau kuasai tata kelola migas. Bagaimana program Nawa Cita dan Tri Sakti Bung Karno yang diimpikan Jokowi, bakal tak terpenuhi. Tentu, saya sebagai mantan pekerja di Pertamina, tidak akan menerima suasana yang sedemikian kontroversial ini”, pungkas Teddy.

source
Diubah oleh frankmic 08-01-2015 07:49
0
4.3K
78
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.