detikTravel Community -

Wisata ke Pangkalpinang tidak melulu pantai. Di kota yang berada di Kepulauan Bangka Belitung ini ada pemakaman Tionghoa yang berdiri sejak 1935. Pemakaman Tionghoa ini merupakan yang terluas di Pangkalpinang. Berani?

Bila datang ke Pulau Bangka via kapal di pelabuhan atau pesawat di bandara, jangan heran bila untuk yang pertama kalinya Anda menemukan banyak sekali klenteng di pulau ini.

Setiap sudut, utamanya di Kota Pangkalpinang misalnya, selalu ada saja bangunan yang menjadi tempat ibadah penganut Kong Hu Cu ini. Maklum, Pulau Bangka memang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan pendatang dari Tiongkok masa silam.

Selain klenteng, banyak pula ditemukan makam-makam orang Tionghoa yang tersebar di berbagai tempat di Pulau Bangka, salah satu yang terkenal dan paling luas adalah Pemakaman Sentosa di Pangkalpinang.

Biasanya, makam-makan orang Tionghoa dibangun dalam bentuk dan arsitektur yang unik dan menarik, dihiasi dengan tulisan aksara Tiongkok. Di samping indah, tulisan-tulisan ini sekaligus menunjukkan status sosial ekonomi orang yang dimakamkan.

Pada umumnya, orang Tionghoa membuat pemakaman di daerah yang agak tinggi seperti perbukitan, sebagai lambang penghargaan dan penghormatan orang-orang Tionghoa terhadap leluhur dan nenek moyang mereka.

Hal yang sama juga bisa kita saksikan di Pemakanan Sentosa yang terletak persis di tepi jalan utama menuju pusat Kota Pangkalpinang. Letak Pemakaman Sentosa memang cukup strategis.

Berada di tepi Jalan Soekarno-Hatta, salah satu jalan utama yang menghubungkan pusat Kota Pangkalpinang dengan Bandar Udara Depati Amir, pun sejumlah kota lain seperti Koba di Bangka Tengah dan Toboali di Bangka Selatan.

Di tengah-tengah komplek pemakanan ini ada ruas jalan yang membelah komplek pemakaman, menghubungkan kelurahan yang satu dengan kelurahan yang lain di Pangkalpinang. Sehingga dengan mudahnya pula kita bisa menyaksikan luasnya Pemakanan Sentosa saat melewati jalan itu.

Setiap tahun, di pemakaman yang didirikan pada tahun 1935 M ini diadakan tradisi Sembahyang kubur atau Ceng Beng atau Qing Ming. Seluruh keluarga yang ada di perantauan biasanya kembali ke Pulau Bangka untuk menunaikan ibadah sembahyang ini sekaligus memberikan penghormatan terhadap leluhur mereka yang sudah terlebih dahulu berpulang.

Jadi jangan heran bila pada minggu-minggu menjelang sembahyang ini, harga tiket pesawat tujuan Pulau Bangka sangat mahal harganya. Puncak pelaksanaan Ceng Beng dilaksanakan tiap tanggal 5 April.

Makam yang ada di Pemakaman Sentosa sangat banyak sekali. Dalam buku "Pangkalpinang Kota Pangkal Kemenangan" dengan editor Akhmad Elvian, ditulis perihal makam tertua, yakni makam keluarga Boen Piet Liem.

Namun, tidak jelas siapa nama orang yang dimakamkan. Makam ini dipugar pada tahun keempat setelah pemerintahan Sun Yat Sen (memerintah tahun 1911), sekitar tahun 1915. Sampai saat ini, komplek pemakaman ini masih berfungsi dengan baik.

Luasnya mencapai 199.452 m2 dengan jumlah makam sebanyak 11.478 makam. Ada satu hal yang menarik dari pemakaman ini. Dari sekian banyak makam, ada satu makam orang yang beragama Islam, yakni makam Ny Tjuriaty Binti Kusumawidjaya, berangka tahun 1994.

Berdasarkan tugu pendiri yang dibangun tahun 1935, lahan dimana Pemakaman Sentosa sekarang terhampar dengan luasnya merupakan sumbangan dari Marga Boen. Makam ini didirikan oleh empat orang, yakni Yap So Sun (1972), Chin A Heuw (1950), Yap Ten Thiam (1944), dan Lim Sui Cian.

Sepeti yang saya sampaikan sebelumnya, dalam komplek pemakaman ini dibangun jalan beraspal mulus sehingga memudahkan siapa saja yang hendak ke sana. Ingin wisata religi di Pulau Bangka? Coba ke Pemakaman Sentosa!


http://travel.detik.com/read/2015/01...lpinang-berani

berani gan?