Mungkin pada saat dulu, banyak game tidak ada atau jarang sekali ada unsur yang mengerikan seperti berdarah, hal-hal seram, ataupun unsur yang "khusus dewasa". Yang ada berunsur "kekanak-kanakkan"

Sama seperti di atas, hanya saja ditargetkanuntuk anak-anak pula.

Memang tidak banyak orang pada saat itu juga memiliki perangkat-perangkat canggih (di saat itu) yang digunakan untuk main game. Tentu membuat tidak semua orang tau tentang teknologi, terutama yang canggih pada saat itu.

Karena dari faktor atas tadi dan karena kurang paham tentang game saat ini, jadilah orang yang beranggapan bahwa "Game itu sama saja dengan mainan biasa", padahal tidak... Karena Game itu umumnya bisa membuat orang ketagihan... Ini bisa menimbulkan kesalahpahaman tentang game-game sekarang ini yang sudah banyak ada konten dewasa...

Mungkin saja. Siapa yang tidak sangka bahwa miskomunikasi bisa menyebabkan orantua salah paham tentang game? Misalkan, seorang anak lagi main game di dalam kamarnya, lalu orangtua datang (Ayah atau Ibu) dan melihat game yang dimainkan anaknya. Lalu orang tua bertanya "Kamu lagi main apa, Sayangku?". Anak itu menjawab "Saya lagi main 'Mainan', Ayah/Ibu". "Oooh" Ujar Sang Orangtua.

Pada kasus diatas, Anak itu tidak menjelaskan sepenuhnya tentang isi dari game itu. Walau orang tua itu sebenarnya mengerti apa yang anaknya mainkan, maupun tidak. Inilah yang menimbulkan kesalahpahaman Orangtua tentang Game. Komunikasi antara Anak dan Orangtua itu penting. Sekali miskomunikasi, kemungkinan besar terjadilah seorang Anak membangkang dengan Orangtuanya.