Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gentaboyAvatar border
TS
gentaboy
kartu kredit segmen pendidikan dan komunitas
Kartu kredit saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota. Produk perbankan ini begitu diminati. Buktinya, selama ini banyak nasabah yang menyimpan lebih dari satu kartu kredit dari berbagai perusahaan perbankan penerbit kartu kredit di dompetnya. Pada satu sisi penetrasi yang luar biasa ini menguntungkan bagi banyak perusahaan perbankan penerbit kartu kredit. Tetapi di sisi lain mengkhawatirkan karena akhirnya banyak ditemui pengguna kartu kredit yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, memasuki tahun 2015, Bank Indonesia (BI) menerbitkan aturan yang membatasi kepemilikan kartu kredit berdasarkan usia dan pendapatan. Kedepannya anggota masyarakat yang berpenghasilan Rp 3 juta- Rp 10 juta per bulan tidak akan diperbolehkan memiliki lebih dari dua kartu kredit dari penerbit yang berbeda. Aturan ini sangat positif karena dapat memastikan bahwa pemilik kartu kredit memang benar-benar sanggup membayar kreditnya. Selain itu, dapat membatasi masyarakat agar tidak berlebihan dalam melakukan transaksi dengan kartu kredit.

Namun, bagi perusahaan perbankan dengan adanya aturan ini kartu kredit menjadi produk yang kompetitif sekaligus sangat dibatasi.Persaingan untuk menerbitkan kartu kredit di antara perusahaan perbankan semakin ketat. Mereka dituntut kreatif untuk mengolah program-program penawaran kartu kreditnya agar selain diminati juga bermanfaat positif bagi nasabah.

Persaingan ketat di antara penerbit kartu kredit konvensional ini juga turut dirasakan oleh BNI Syariah sebagai penerbit kartu pembiayaan berprinsip syariah iB Hasanah Card. Untuk menghadapinya BNI Syariah memilih jalur yang tidak dipilih kebanyakan penerbit kartu kredit yaitu menyasar segmen pendidikan dan komunitas.

Strategi ini dilakukan untuk memfokuskan penetrasi pasar iB Hasanah Card dan juga untuk mengangkat citra syariah kartu pembiayaan ini. Dengan menyasar pasar pendidikan dan komunitas iB Hasanah Card tidak berorientasi pada transaksi dengan motif konsumerisme semata tetapi berorientasi pada kebutuhan edukasi, pengembangan bisnis dan transaksi lain yang bernilai syariah.

Program-program yang ditawarkan iB Hasanah Card bersifat fleksibel dapat disesuaikan dengan permintaan atau kebutuhan spesifik institusi pendidikan atau komunitas yang menjadi mitranya. Sebagai contoh, program pendidikan internasional yang diluncurkan iB Hasanah Card dua tahun lalu.

Program tersebut terdiri atas Paket Homestay Hasanah, berupa kursus bahasa asing berikut pengenalan budayanya langsung di negara tujuan homestay. Beberapa negara yang menjadi tujuan antara lain adalah Inggris Raya, Prancis, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan New Zealand. Pembayaran dapat dicicil tanpa bunga menggunakan kartu iB Hasanah Card.

Program ini telah berhasil mengukuhkan citra iB Hasanah Card sebagai kartu homestay, berfungsi syariah dan tidak mendorong konsumerisme. Selain itu, sekaligus menjadi filter pemegang kartu iB Hasanah Card dari kalangan menengah ke atas.

Program internasional lainnya yang kemudian menyusul diluncurkan adalah pembiayaan pameran dagang, fashion show, perjalanan misi budaya dan pertukaran budaya menggunakan iB Hasanah Card. Negara tujuannya bervariasi dan mencakup 5 Benua seperti Eropa, Timur Tengah, Amerika, Australia, dan Timur Jauh.

Strategi menyasar segmen pendidikan dan komunitas ini bukannya tanpa resiko. Reputasi BNI Syariah dipertaruhkan. Namun, jika berhasil berjalan, strategi ini malahan akan menanamkan identifikasi dan mengukuhkan diferensiasi iB Hasanah Card. Tentunya hal ini akan berbalik membuahkan reputasi postif bagi BNI Syariah sebagai pemilik produk. Kenyataannya dengan strategi ini BNI Syariah dengan iB Hasanah Card telah menjalankan lebih dari 25 program internasional di ranah edukasi, bisnis dan otomotif. Selain itu menjalankan banyak misi mulia lainnya dengan prinsip syariah. Jumlah peminatnya pun terus bertambah.

BNI Syariah dengan iB Hasanah Card memang tergolong pemain baru di industri kartu kredit. Volume nasabah pemegang kartu iB Hasanah Card masih belum terlampau besar yakni sekitar 200 ribu nasabah. Jumlah transaksinya baru mencapai Rp 1 Trilyun lebih dan jumlah pembiayaan outstanding sekitar Rp 400 Milyar.

Sumber daya yang dimiliki pun relatif terbatas. Namun, BNI Syariah yakin jumlah tersebut akan semakin bertambah seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang sadar untuk bersyariah.
Tahun 2015 iB Hasanah Card masih akan banyak meluncurkan beragam program internasional dengan banyak tambahan varian program.

sumber..detik.com (14-11-2014)
0
1.7K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.