TEHNOgrafi- Teknologi semakin berkembang, tidak terkecuali untuk pencahayaan seperti lampu. Dahulu kita menggunakan lampu pijar berwarna kuning dan berbentuk bulat, yang diciptakan oleh Thomas Alva Edison sekitar tahun 1879.

Bahkan lampu pijar masih digunakan hingga kini, meski kini banyak lampu neon dan yang terbaru lampu LED yang sangat kecil sekali konsumsi listriknya. Tetapi itu semua masih membutuhkan tenaga listrik, untuk menghidupkannya.

Tetapi kini peneliti berhasil menciptakan lampu yang lebih tipis lagi, bahkan bisa dicetak pada selembar kertas dan bisa diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk. Lampu tersebut dinamakan sebagai lightpaper.

Lightpaper diharapkan bisa menggantikan bentuk penerangan yang ada saat ini. Lightpaper ini merupakan perpaduan antara LED yang sangat kecil, yang bisa dicetak ke dalam selembar kertas, lalu bisa ditempelkan di dinding, dan objek-objek tertentu hanya dengan sumber listrik yang sangat kecil.

Dan yang mengagumkan lagi, semua benda yang ditempeli oleh Lightpaper akan bercahaya, layaknya lampu pijar, neon atau LED. Kemunculan teknologi ini diawali oleh teknologi cetak 3 dimensi (3D).

"Saat ini metode pembuatan lampu adalah dengan men-solder LUD ke dalam sirkuit LED, tapi dengan teknologi ini Anda cukup mencetaknya ke dalam apapun benda yang diinginkan. Dengan teknologi ini, semua benda bisa menjadi sumber cahaya di rumah," ucap Nick Smoot, CMO Rohini, perusahaan pencipta Lightpaper.

Ini adalah solusi di masa depan, di mana lampu bisa sangat fleksibel, tipis, dan lebih terang. Tidak pasti kapan teknologi ini bisa diterapkan, yang pasti ini adalah revolusi di bidang pencahayaan.

sumber

Is this the end of the bulb? The 'lightpaper' that can turn ANYTHING into a light

• Team can print sheets of 'paper' infused with tiny LEDs
  
• When current runs through the diodes, they light up
  
• Can be applied to walls, and even printed onto any shaped object
  

It could mean the end for lightbulbs - and turn any object in your home into a light. Researchers have revealed lightpaper, a way to print sheets of 'paper' infused with tiny LEDs. They say it can be applied to walls, and even printed onto other objects - turning anything into a light.

Idaho researchers have revealed lightpaper, a way to print sheets of 'paper' infused with tiny LEDs - and it can even be used to print wallpaper that doubles as a light. Lightpaper is manufactured by mixing ink and tiny LEDs together and printing them out on a conductive layer. It can even be used as wallpaper. Lightpaper is manufactured by mixing ink and tiny LEDs together and printing them out on a conductive layer. It can even be used as wallpaper



The breakthrough has been likened to the emergence of 3D printing, and the firm behind it admits even it isn't sure how it will be used. The world's thinnest light, it is printed and flexible, Rohini, the firm behind it says.

'Today's lighting methods require soldering LED to circuit boards - now you can just print light on what you want'. The firm has shown off wallpaper , car logos and even snowboards with display using the paper built in. 'With Lightpaper it's more of a platform of light that we don't even know how it's going to be used,' Rohinni CMO Nick Smoot told Fastco.

''All we know is that we're trying to unlock the ability to create light. The magical thing about this solution is it's brighter, it's thinner, it's flexible, it's addressable, and programmable. You can address the sections of the diodes, which is a whole other space when you start thinking about solutions of light that you can address sections of,'' he said.

'Anywhere there is a light, this could replace that.'

sumber