Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bakatubeAvatar border
TS
bakatube
Jokowi Di Bawah Ketiak George Soros
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan George Soros, spekulan mata uang bereputasi mengerikan yang juga adalah donatur kegiatan separatis serta kerusuhan sosial di berbagai negara demi menyebar radikalisme via Open Society Institute adalah tidak mengherankan bila kita mengingat kembali siapa saja yang menjadi pendukung utama Jokowi saat pilpres terdiri atas tokoh dan lembaga nasional yang sudah lama dipelihara oleh George Soros untuk mempromosikan kepentingannya di Indonesia seperti JIL, AJI, Suciwati Munir, Syafii Maarif, Hendardi, KontraS, Setara Institute, Zuhairi Miswari, Goenawan Mohamad, Todung Mulya Lubis, Daniel Dhakidae dll. Tiga nama terakhir adalah penyalur uang George Soros melalui Yayasan Tifa.

Kendati tidak mengherankan,  tapi pertemuan George Soros yang pernah menghancurkan ratusan juta hidup rakyat Indonesia ketika dia dan Quantum Fund miliknya menghajar mata uang di Asia demi memaksa reformasi politik di negara-negara Asia, yang antara lain menyebabkan krisis moneter di Indonesi saat dolar melonjak dari Rp. 2.000,00 menjadi Rp. 14.000,00 dalam waktu enam bulan, tetap saja menganggu rasa keadilan saya dan seharusnya ratusan juta rakyat Indonesia yang lain. Tapi bukannya dinyatakan sebagai persona-non-grata atau orang yang tidak disukai, kita malah memberi karpet merah kepada George Soros yang sudah dilakukan sejak era wapres Boediono, wapres pilihan peliharaan George Soros di Indonesia.

Katanya topik pembicaraan antara George Soros dan Jokowi adalah ekonomi dan lingkungan. Apa perlunya kita berdiskusi masalah ekonomi dengan Soros yang juga pernah menghancurkan mata uang Inggris, pound sterling yang merugikan negara itu sebesar £ 27miliar demi memperoleh keuntungan £ 1miliar sehingga menghancurkan jutaan hidup rakyat Inggris ketika pound babak belur. Sudah dapat dipastikan George Soros tidak memiliki itikad baik sedikitpun kepada bangsa Indonesia, lalu kenapa kita harus menyambutnya di Istana Negara seolah dia adalah tamu istimewa yang pantas dihormati? Selain itu, kita patut menduga bahwa George Soros sedikit mengalami gangguan jiwa, sebab dia melihat dirinya sebagai Tuhan dan juru selamat manusia, seperti yang pernah dia ucapkan sendiri:

"i admit that always harbores an exaggerated view of my self-importance-to put it bluntly, fancied myself as some kind of god...I carried some rather potent messianic fantasies with me from childhood..."

Selain itu, George Soros juga pendukung legalisasi berbagai obat terlarang, narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Salah satu hasil lobi Soros sejauh ini adalah Amerika akhirnya melakukan legalisasi terhadap marijuana/ganja melalui lobi lembaga yang dia biayai: Drug Policy Alliance. Maukah kita melihat Indonesia menjadi surga narkotika dan psikotropika? Sebab hal itu pasti terjadi bila kita terus berselingkuh dengan manusia keji bernama George Soros dan penerusnya, Alexander Soros. Sungguh terlalu orang yang membawa barbar seperti George Soros ke Indonesia!!!

Dengan presiden berkarakter boneka seperti Jokowi yang rela melakukan apa saja demi memenuhi ambisinya memang kita sulit lepas dari pengaruh George Soros, sebab salah satu pengendali Jokowi adalah orang dan badan yang sudah cukup lama dipelihara oleh sang miliuner tapi bukan berarti kita boleh pasrah begitu saja. Semua rakyat Indonesia wajib mengawasi pemerintah sebab dapat dipastikan beberapa kebijakan yang sudah atau akan dikeluarkan pemerintahan Jokowi adalah pesanan George Soros. Kebijakan menghapus subsidi listrik, transportasi, subsidi tetap BBM, melepas harga sembako kepada harga pasar misalnya, adalah sesuai dengan kebijakan neo liberalisme ekstrim yang dianut oleh IMF dan Bank Dunia yang disokong oleh George Soros dan keluarga Rothschild, keluarga yang konon adalah penyokong kebangkitan George Soros dan membiayai komunisme, zionisme dan liberalisme serta sukses meletuskan Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2. Kemudian, karpet emas bagi Soros juga membuktikan bahwa sesungguhnya pemilik Indonesia adalah bukan rakyatnya, melainkan George Soros dan Quantum Funda.

http://m.kompasiana.com/post/read/713799/1/jokowi-di-bawah-bayangan-george-soros.html
0
5.7K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.