9 Dokter Tinggal Tunjuk Cewek-cewek Aduhai, Perusahaan Obat yang Bayar
TS
tankyek
9 Dokter Tinggal Tunjuk Cewek-cewek Aduhai, Perusahaan Obat yang Bayar
Spoiler for Suatu malam di bulan Januari 2014 --:
John bukan nama sebenarnya--mendadak menghentikan canda bersama istri dan anaknya. Kurang dari dua jam kemudian, John sudah berada di Hotel "A", sebuah tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Utara.
Pergi ke tempat dugem bukanlah kemauan John. Malam itu, ia melangkah ke Hotel "A" karena menjalankan perintah bosnya, yakni mengantar sembilan pria berusia sekitar 50-an tahun yang berhasrat mencicipi dunia malam Jakarta.
Di Hotel "A", kesembilan pria tersebut butuh waktu untuk beradaptasi. Maklum, mereka bukanlah pengunjung rutin tempat dugem. Bahkan, bagi sebagian dari mereka, malam itu adalah pengalaman pertamanya menjejakkan kaki di tempat hiburan malam.
Sesaat kemudian, mereka mulai mengobservasi para wanita muda berpenampilan aduhai yang rutin nongkrong di Hotel "A". Wanita-wanita muda itu berasal dari beberapa kota di Indonesia. Namun ada juga wanita asing di antaranya dari Uzbekiztan, Spanyol, Tiongkok, dan Turki.
John menjelaskan, kesembilan pria yang bersamanya pada malam itu, seluruhnya adalah dokter.
"Beberapa merupakan dokter spesialis penyakit dalam dan ada pula dokter spesialis paru-paru," katanya dalam perbincangan di Jakarta baru-baru ini.
Setelah observasi visual selesai, babak berikutnya adalah menentukan pilihan. "Mereka ada yang minta cewek Uzbek. Cuma dua dokter yang memilih perempuan lokal," katanya.
Kata John, servis seperti ini cukup lazim. Dini hari, pelesir malam berakhir. John menutup bill sebesar Rp 25 juta.
Siapakah John ini?
John merupakan seorang medical representative atau medrep di sebuah perusahaan farmasi besar di Jakarta. Namun, malam itu, John berperan sebagai juru bayar. Semua biaya pelesir para dokter relasi perusahannya mesti ditalangi.
Dalam industri farmasi, medrep atau detailer adalah garda terdepan pemasaran obat-obat ethical atau obat yang hanya bisa dibeli jika ada resep dokter. Pemasaran obat ethical memang berbeda dari obat over the counter (OTC) atau obat-obat yang dijual bebas.
Menurut John, pelesir ke tempat hiburan malam yang diikuti 9 dokter itu merupakan 'salam pembuka' dari kerja sama antara perusahaan farmasi dan para dokter secara individu. "Mereka sudah punya komitmen dengan kantor pusat," ujar John.