Tahun 2014 sebentar lagi akan berakhir dan diganti dengan tahun yang baru yaitu 2015. Sayangnya masyarakat Indonesia termasuk DKI Jakarta tidak sekalipun menikmati harga daging sapi murah selama setahun penuh.

Harga rata-rata daging sapi di Indonesia selama tahun 2014 memang cukup tinggi yaitu lebih dari Rp 95.000/kg. Bahkan puncaknya harga tertinggi daging sapi terjadi pada hari raya Idul Fitri yaitu di bulan Juli di mana saat itu harga daging sapi tembus Rp 110.000/kg. Tingginya harga daging sapi didorong karena mahalnya harga karkas atau daging plus tulang yang biasa terjadi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Melihat ke belakang menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dikutip detikFinance, Selasa (30/12/2014), harga daging sapi nasional pada bulan Januari 2014 rata-rata sudah mencapai Rp 98.317/kg. Sementara di bulan selanjutnya tetap dan turun naik dengan angka yang tidak terlalu tajam.

Di bulan Februari 2014, rata-rata harga daging sapi Rp 98.975/kg, Maret 2014 Rp 98.477/kg, Mei 2014 Rp 97.928/kg, Mei 2014 Rp 97.945/kg, dan Juni 2014 Rp 98.447/kg.

Sedangkan di bulan Juli 2014 rata-rata harga daging sapi nasional mencapai Rp 100.879/kg, Agustus 2014 Rp 100.835/kg, September Rp 99.896/kg, Oktober Rp 100.148/kg, dan November 2014 Rp 99.797/kg.

Kemudian harga daging sapi mulai tidak terkontrol di bulan Desember 2014. Minggu pertama bulan Desember, harga daging sapi sudah mencapai Rp 100.146/kg, minggu kedua Rp 100.151/kg, minggu ketiga Rp 100.145/kg, minggu keempat Rp 101.411/kg dan minggu kelima Rp 101.164/kg (28-29 Desember 2014).

Tingginya harga daging sapi selama tahun 2014 tidak sebanding dengan kebijakan pemerintah yang telah dilakukan yaitu dengan membebaskan kuota impor baik daging sapi beku (frozen meat), sapi bakalan dan sapi siap potong sejak Agustus 2013.

http://m.detik.com/read/2014/12/30/071039/2789648/4/begini-pergerakan-harga-daging-sapi-selama-tahun-2014

Gpp ga bisa makan daging sapi, yg penting rakyat bisa makan gethuk dan ubi rebus