Berkaitan dengan kemakmuran, ada tiga kategori aset yang kita miliki, yaitu:
1. Wealth Reducing Assets --> aset yang justru menggerogoti kemakmuran. Misalnya uang cash yang disimpan. Nilai uang ini semakin lama semakin turun seiring dengan meningkatnya inflasi.
2. Wealth Preserving Assets --> aset yang mampu mempertahankan kemakmuran. Misalnya emas, nilai tukar akan cenderung sama sepanjang masa.
3. Wealth Producing Assets --> aset yang mampu meningkatkan kemakmuran. Misalnya modal yang terus berputar dan bertumbuh dengan pertumbuhan melebihi inflasi.

Nah, emas sebenarnya bukan instrumen investasi yang baik jika tujuan anda adalah untuk meningkatkan kemakmuran. Emas tidak membuat anda menjadi lebih kaya, tetapi emas membuat anda tetap kaya karena emas melindungi anda dari inflasi.

Berinvestasi emas dari dana hasil gadai emas seperti yang diajarkan di berkebun emas sebenarnya tidak direkomendasikan, dengan alasan:
1. Pertumbuhan harga emas seringkali kurang menarik jika dibanding dengan investasi sektor riil. Dan kadang harga emas unpredictable. Lebih baik dana gadai emas digunakan untuk modal bisnis yang selalu berputar.
2. Dengan melakukan gadai emas, kita membayar biaya administrasi, biaya penitipan, dll. Semua komponen biaya ini kadang melebihi kenaikan harga emas.
3. Harga emas tidak selamanya naik. Sampai Hari Raya Idul Fitri 1434 H kemarin, harga emas terpuruk dengan sangat signifikan. Dalam kondisi demikian, tentu saja investasi emas ala berkebun emas akan sangat merugikan.