- Beranda
- The Lounge
Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?
...
![kaskuser1977](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kaskuser1977
Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?
Tolong momod/mimin jangan dihapus, sebagai penyeimbang faham sebelah. Ini ilmiah kok!
Ane gak berniat mendikreditkan agama mana aja. selagi kita hidup damai di bumi indonesia tercinta ane se fan-fan aja.
![Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?](https://s.kaskus.id/images/2014/12/24/5072687_20141224072353.jpg)
![Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?](https://s.kaskus.id/images/2014/12/24/5072687_20141224074145.jpg)
Ane bersedia bertukar pikiran dengan agan2 dalam konteks ilmiah. yang cuma bisa nyolot dan asala "pokoknya!" silahkan kelaut aja ya,,,
Ane gak berniat mendikreditkan agama mana aja. selagi kita hidup damai di bumi indonesia tercinta ane se fan-fan aja.
Spoiler for cerita ane:
Ane tinggal di sebuah kota yang berbagai suku dan agama hadir disini. ane sendiri bukan suku/penduduk asli. ane pendatang (jawa). di kota ane ini ada budaya yang unik yaitu saling mengunjungi/silahturahmi disaat hari besar agama. dan ini berlangsung sudah lama. paling gak yang ane tahu sejak tahun 80an semasa ane dan orang tua ane pindah kesini.
awalnya ane males dengan kebiasaan tersebut. kenapa? yang pertama capek, yang kedua modal besar kalo pas hari raya agama ane karena harus sediain kue dlsb, heheheh dan yang ketiga kita kayak punya hutang sama tetangga atau temen kita. ucapan seperti: "nanti lebaran kerumah ya." atau "nanti natalan kerumah ya" adalah kalimat wajib yang biasa kita dengar habis perkunjungan itu. arti kata itu adalah: "ente hutang kunjungan kerumah ane!"
Tapi lama2 asyik juga. bisa ketemu banyak teman baru. bisa kenalan dan dapet cewek baru![Ngakak emoticon-Ngakak](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtyfyn16.gif)
apalagi setelah ane rumah tangga sendiri, kebiasaan ini makin mencekeram. (halah bahasanya itu lebay banget!). ane punya hak dan kewajiban untuk dikunjungi dan mengunjungi.
tapi akhir2 (paling gak 10 tahun terakhir) ini ada yang aneh, temen2 ane yang muslim sebagian gak mw silahturahmi kepada temen yang kristen kalo pas natal. sebagian lagi tetap menjaga silahturahmi, tapi hanya salaman, cipika-cipki dan ngobrol ngalur ngidul sambil makan kue, tanpa bilang "selamat natal ya!", sebagian ya kayak ane, easy going aja. sedangkan teman ane yang kristen tetap datang kerumah waktu lebaran dan tetap bilang, "met lebaran ya", "met idulfitri ya", bahkan ada yang bilang "minal aidin walfaidzin ya."
hal aneh (kelakuan temen moslem ane) ini sebenarnya gak terlalu ganggu dan gak terlalu ane perhatiin sampai suatu ketika di hari natal dirumah temen ane yang kristen, ane dengan santainya berkata "selamat natal!" dan ane kena tendang kaki (kode) sama temen ane yang moslem. ane bingung? setelah itu tidak terjadia apa2 lagi. kami ngobrol seperti biasa dengan tuan rumah.
Tapi beberapa hari kemudian terjadi perdebatan yang seru antara temen2 ane yang moslem tentang boleh tidak berkunjung dan ngucapin selamat natal. dan terjadilah tiga kelompok: kelompok pertama adalah kelompok yang paling "suci" yang menolak untuk berkunjung dan mengucapkan selamat natal kepada orang kristen. yang kedua kelompok moderat yang masih mau berkunjung, tapi gak mau ngucapin selamat natal. kelompok ketiga adalah kelompok "yang gak ngerti agama-katanya" yaitu yang tetap enjoy berkunjung dan ngucapin selamat natal kepada orang kristen.
tapi ketika melihat ditv, ternyata banyak ulama yang mengajarkan/melarang untuk mengucapkan selamat natal. tapi disisi lain banyak juga ulama yang tetap mengucapkan natal, termasuk gus dur waktu itu. bahkan ketika iseng2 nonton tv kristen (lupa nama tvnya) ada ulama yang nyanyi malam kudus di gereja pakai bahasa arab, gile bener!
dari situ ane jadi bingung, maka ane coba belajar tentang dalil ini mana yang bener dan kurang bener (bukan salah lho gan), sebenernya haram gak se ngucapin natal?
awalnya ane males dengan kebiasaan tersebut. kenapa? yang pertama capek, yang kedua modal besar kalo pas hari raya agama ane karena harus sediain kue dlsb, heheheh dan yang ketiga kita kayak punya hutang sama tetangga atau temen kita. ucapan seperti: "nanti lebaran kerumah ya." atau "nanti natalan kerumah ya" adalah kalimat wajib yang biasa kita dengar habis perkunjungan itu. arti kata itu adalah: "ente hutang kunjungan kerumah ane!"
Tapi lama2 asyik juga. bisa ketemu banyak teman baru. bisa kenalan dan dapet cewek baru
![Ngakak emoticon-Ngakak](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtyfyn16.gif)
apalagi setelah ane rumah tangga sendiri, kebiasaan ini makin mencekeram. (halah bahasanya itu lebay banget!). ane punya hak dan kewajiban untuk dikunjungi dan mengunjungi.
tapi akhir2 (paling gak 10 tahun terakhir) ini ada yang aneh, temen2 ane yang muslim sebagian gak mw silahturahmi kepada temen yang kristen kalo pas natal. sebagian lagi tetap menjaga silahturahmi, tapi hanya salaman, cipika-cipki dan ngobrol ngalur ngidul sambil makan kue, tanpa bilang "selamat natal ya!", sebagian ya kayak ane, easy going aja. sedangkan teman ane yang kristen tetap datang kerumah waktu lebaran dan tetap bilang, "met lebaran ya", "met idulfitri ya", bahkan ada yang bilang "minal aidin walfaidzin ya."
hal aneh (kelakuan temen moslem ane) ini sebenarnya gak terlalu ganggu dan gak terlalu ane perhatiin sampai suatu ketika di hari natal dirumah temen ane yang kristen, ane dengan santainya berkata "selamat natal!" dan ane kena tendang kaki (kode) sama temen ane yang moslem. ane bingung? setelah itu tidak terjadia apa2 lagi. kami ngobrol seperti biasa dengan tuan rumah.
Tapi beberapa hari kemudian terjadi perdebatan yang seru antara temen2 ane yang moslem tentang boleh tidak berkunjung dan ngucapin selamat natal. dan terjadilah tiga kelompok: kelompok pertama adalah kelompok yang paling "suci" yang menolak untuk berkunjung dan mengucapkan selamat natal kepada orang kristen. yang kedua kelompok moderat yang masih mau berkunjung, tapi gak mau ngucapin selamat natal. kelompok ketiga adalah kelompok "yang gak ngerti agama-katanya" yaitu yang tetap enjoy berkunjung dan ngucapin selamat natal kepada orang kristen.
tapi ketika melihat ditv, ternyata banyak ulama yang mengajarkan/melarang untuk mengucapkan selamat natal. tapi disisi lain banyak juga ulama yang tetap mengucapkan natal, termasuk gus dur waktu itu. bahkan ketika iseng2 nonton tv kristen (lupa nama tvnya) ada ulama yang nyanyi malam kudus di gereja pakai bahasa arab, gile bener!
dari situ ane jadi bingung, maka ane coba belajar tentang dalil ini mana yang bener dan kurang bener (bukan salah lho gan), sebenernya haram gak se ngucapin natal?
Spoiler for Sejujurnya:
Sejujurnya ane males ngucapin natal sama temen ane yang kristenkarena:
1. Bukan agama ane lagi!
2. natal sebenarnya juga gak ada di bibel dan isa almasih gak pernah printahkan. (sentilan buat temen ane yang kristen supaya belajar bibel lebih baik lagi)
3. temen ane juga gak butuh ucapan ane. (buktinya walaupun kami gak bilang selamat natal mereka fan-fan aja, kecuali yang fanatik gila!, yang terakhir, kelaut aja sono lu!)
Tapi setelah ane belajar lebih lanjut ternyata dampaknya besar juga. (sebenarnya gak begitu besar se, tapi gara2 banyak onta yang fanatik sehingga setiap mau natal pada posting NATAL HARAM, gak di kaskus, gak di fb gak sosmed yang lain, yang membuat orang kristen pada gerah. kata mereka, "kalian gak mw ngucapin ya gpp, tapi gak usah teriak2 di sosmed gitu dong sampai bilang kafir segala!"). bahkan sampai pasang spanduk
![Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?](https://s.kaskus.id/images/2014/12/24/5072687_20141224072956.jpg)
dampak2 tersebut antara lain:
1. citra islam sebagai agama damai, agama yang rahmatullah, agama yang indah rusak!
2. siar islam jadi sangat sulit dinegeri yang mayoritas muslim ini. orang agama lain sudah antipati (belajar dari para wali yang gak merasa haram menggunakan wayang untuk sarana dakwah)
3. sesama moslem saling mengkafirkan. astafirulah!
4. teman yang bekerja di media jadi bingung mw bilang selamat natal gak ya.
5. merusak persatuan indonesia
makanya ane belajar, tanya ustadz, baca buku, baca quran yang penting dan ternyata dalil mengucapkan selamat natal kepada orang kristen haram dalilnya sangat lemah. dalilnya bukan dari quran atau hadis, tapi "cuma" dari qias. hukum yang menurut para ulama besar ada diurutan keempat setelah quran, hadist, Ijma', bari qias.
1. Bukan agama ane lagi!
2. natal sebenarnya juga gak ada di bibel dan isa almasih gak pernah printahkan. (sentilan buat temen ane yang kristen supaya belajar bibel lebih baik lagi)
3. temen ane juga gak butuh ucapan ane. (buktinya walaupun kami gak bilang selamat natal mereka fan-fan aja, kecuali yang fanatik gila!, yang terakhir, kelaut aja sono lu!)
Tapi setelah ane belajar lebih lanjut ternyata dampaknya besar juga. (sebenarnya gak begitu besar se, tapi gara2 banyak onta yang fanatik sehingga setiap mau natal pada posting NATAL HARAM, gak di kaskus, gak di fb gak sosmed yang lain, yang membuat orang kristen pada gerah. kata mereka, "kalian gak mw ngucapin ya gpp, tapi gak usah teriak2 di sosmed gitu dong sampai bilang kafir segala!"). bahkan sampai pasang spanduk
![Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?](https://s.kaskus.id/images/2014/12/24/5072687_20141224072956.jpg)
dampak2 tersebut antara lain:
1. citra islam sebagai agama damai, agama yang rahmatullah, agama yang indah rusak!
2. siar islam jadi sangat sulit dinegeri yang mayoritas muslim ini. orang agama lain sudah antipati (belajar dari para wali yang gak merasa haram menggunakan wayang untuk sarana dakwah)
3. sesama moslem saling mengkafirkan. astafirulah!
4. teman yang bekerja di media jadi bingung mw bilang selamat natal gak ya.
5. merusak persatuan indonesia
makanya ane belajar, tanya ustadz, baca buku, baca quran yang penting dan ternyata dalil mengucapkan selamat natal kepada orang kristen haram dalilnya sangat lemah. dalilnya bukan dari quran atau hadis, tapi "cuma" dari qias. hukum yang menurut para ulama besar ada diurutan keempat setelah quran, hadist, Ijma', bari qias.
Spoiler for ini yang ane dapat gan:
ini yang ane pelajari dari berbagai sumber gan, ane copy dari pertukaran pikiran ane dengan seorang kaskuser disini:
ane gak mau membandingkan kedua ulama tersebut, mereka manusia bukan Allah atau Rasulullah, yang belum pasti benar. tapi keislaman yang murni adalah yang mendasarkan hukum islam dan aqidah kepada quran dan hadist, bukan kepada qiyas, karena qiyas adalah dasar hukum keempat setelah quran, hadis, Ijma', baru qiyas dan qiyas bersifat darurat.
Agan2 disini silahkan menilai mana islam yang murni dan mana yang mendasarkan pada penafsiran ulama. sama seperti para domba yang mendasarkan natal kepada hukum paus daripada bibel.
ane kutipkan pendapat beberapa ahli tafsir:
1) Firman Allah Swt.:
“لا ينهاكم الله عن الذين لم يقاتلوكم فى الدين و لم يخرجوكم من دياركم أن تبروهم و تقسطوا إليهم إن الله يحب المقسطين”
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (al-Mumtahanah: 8).
2) Sikap Islam terhadap Ahlul Kitab lebih lunak daripada kepada kaum musyrikin; para penyembah berhala. Bahkan al-Quran menghalalkan makanan serta perempuan (untuk dinikahi) dari Ahli Kitab (al-Maidah: 5). Dan salah satu konsekuensi pernikahan adalah menjaga perasaan pasangan, berikut keluarganya. (Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh Aqalliyyât al-Muslimah, Dar el-Syuruq, cet II, 2005, hal 147-148). Apalagi hanya dengan bertukar ucapan “Selamat”.
3) Firman Allah Subhanahu Wata’ala:
“و إذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها”
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (al-Nisa: 86).
4) Pada satu riwayat, seorang Majusi mengucapkan salam kepada Ibnu Abbas “assalamualaikum”, maka Ibnu Abbas menjawab “waalaikumussalam wa rahmatullah”. Kemudian sebagian sahabatnya bertanya “dan rahmat Allah?”, beliau menjawab: Apakah dengan mereka hidup bukan bukti rahmat Allah.[ Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh Aqalliyyât al-Muslimah, Dar el-Syuruq, cet II, 2005, hal 147-148]
5) Pada masa kini, perayaan natal tak ubahnya adat-istiadat, perayaan masyarakat atau kenegaraan.[ Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh Aqalliyyât al-Muslimah, Dar el-Syuruq, cet II, 2005, hal 147-148]
6) Hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi wassallam pernah berdiri menghormati jenazah Yahudi. Penghormatan dengan berdiri ini tidak ada kaitannya dengan pengakuan atas kebenaran agama yang dianut jenazah tersebut.
=====
Dr. Abdussattar Fathullah Said adalah profesor bidang Tafsir dan Ulumul Quran di Universitas Al-Azhar, Mesir. Dalam masalah tahniah (ucapan selamat) ini beliau agak berhati-hati dan memilahnya menjadi dua. Ada tahniah (ucapan selamat) yang halal dan ada yang haram:
Tahniah (ucapan selamat) yang halal adalah tahniah (ucapan selamat) kepada orang kafir tanpa kandungan hal-hal yang bertentangan dengan syariah. Hukumnya halal menurut beliau. Bahkan termasuk ke dalam bab husnul akhlaq yang diperintahkan kepada umat Islam.
Sedangkan tahniah (ucapan selamat) yang haram adalah tahni’ah kepada orang kafir yang mengandung unsur bertentangan dengan masalah diniyah, hukumnya haram. Misalnya ucapan tahniah (ucapan selamat) itu berbunyi, “Semoga Tuhan memberkati diri anda sekeluarga.” Sedangkan ucapan yang halal seperti, “Semoga tuhan memberi petunjuk dan hidayah-Nya kepada Anda.”
Bahkan beliau membolehkan memberi hadiah kepada non Muslim, asalkan hadiah yang halal, bukan khamar (minuman keras), gambar maksiat atau apapun yang diharamkan Allah.
ane gak mau membandingkan kedua ulama tersebut, mereka manusia bukan Allah atau Rasulullah, yang belum pasti benar. tapi keislaman yang murni adalah yang mendasarkan hukum islam dan aqidah kepada quran dan hadist, bukan kepada qiyas, karena qiyas adalah dasar hukum keempat setelah quran, hadis, Ijma', baru qiyas dan qiyas bersifat darurat.
Agan2 disini silahkan menilai mana islam yang murni dan mana yang mendasarkan pada penafsiran ulama. sama seperti para domba yang mendasarkan natal kepada hukum paus daripada bibel.
ane kutipkan pendapat beberapa ahli tafsir:
1) Firman Allah Swt.:
“لا ينهاكم الله عن الذين لم يقاتلوكم فى الدين و لم يخرجوكم من دياركم أن تبروهم و تقسطوا إليهم إن الله يحب المقسطين”
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (al-Mumtahanah: 8).
2) Sikap Islam terhadap Ahlul Kitab lebih lunak daripada kepada kaum musyrikin; para penyembah berhala. Bahkan al-Quran menghalalkan makanan serta perempuan (untuk dinikahi) dari Ahli Kitab (al-Maidah: 5). Dan salah satu konsekuensi pernikahan adalah menjaga perasaan pasangan, berikut keluarganya. (Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh Aqalliyyât al-Muslimah, Dar el-Syuruq, cet II, 2005, hal 147-148). Apalagi hanya dengan bertukar ucapan “Selamat”.
3) Firman Allah Subhanahu Wata’ala:
“و إذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها”
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (al-Nisa: 86).
4) Pada satu riwayat, seorang Majusi mengucapkan salam kepada Ibnu Abbas “assalamualaikum”, maka Ibnu Abbas menjawab “waalaikumussalam wa rahmatullah”. Kemudian sebagian sahabatnya bertanya “dan rahmat Allah?”, beliau menjawab: Apakah dengan mereka hidup bukan bukti rahmat Allah.[ Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh Aqalliyyât al-Muslimah, Dar el-Syuruq, cet II, 2005, hal 147-148]
5) Pada masa kini, perayaan natal tak ubahnya adat-istiadat, perayaan masyarakat atau kenegaraan.[ Dr. Yusuf Qardhawi, Fiqh Aqalliyyât al-Muslimah, Dar el-Syuruq, cet II, 2005, hal 147-148]
6) Hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi wassallam pernah berdiri menghormati jenazah Yahudi. Penghormatan dengan berdiri ini tidak ada kaitannya dengan pengakuan atas kebenaran agama yang dianut jenazah tersebut.
=====
Dr. Abdussattar Fathullah Said adalah profesor bidang Tafsir dan Ulumul Quran di Universitas Al-Azhar, Mesir. Dalam masalah tahniah (ucapan selamat) ini beliau agak berhati-hati dan memilahnya menjadi dua. Ada tahniah (ucapan selamat) yang halal dan ada yang haram:
Tahniah (ucapan selamat) yang halal adalah tahniah (ucapan selamat) kepada orang kafir tanpa kandungan hal-hal yang bertentangan dengan syariah. Hukumnya halal menurut beliau. Bahkan termasuk ke dalam bab husnul akhlaq yang diperintahkan kepada umat Islam.
Sedangkan tahniah (ucapan selamat) yang haram adalah tahni’ah kepada orang kafir yang mengandung unsur bertentangan dengan masalah diniyah, hukumnya haram. Misalnya ucapan tahniah (ucapan selamat) itu berbunyi, “Semoga Tuhan memberkati diri anda sekeluarga.” Sedangkan ucapan yang halal seperti, “Semoga tuhan memberi petunjuk dan hidayah-Nya kepada Anda.”
Bahkan beliau membolehkan memberi hadiah kepada non Muslim, asalkan hadiah yang halal, bukan khamar (minuman keras), gambar maksiat atau apapun yang diharamkan Allah.
![Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?](https://s.kaskus.id/images/2014/12/24/5072687_20141224072353.jpg)
Spoiler for ini salah satu artikelnya gan:
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/12/23/istri-gus-dur-pertanyakan-dalil-yang-menyebutkan-ucapan-selamat-natal-haram
Spoiler for fatwa MUI:
MUI: Ucapakan Selamat Natal Hukumnya Boleh
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Cholil Nafis, Ph.D mengatakan, setiap akhir tahun MUIselalu mengupdate fatwa yang mengharamkan ucapan selamat Hari Natal.
"MUI mengeluarkan fatwa haram tentang Perayaan Natal Bersama, bukan ucapan selamat Natal pada 7 Maret tahun 1981," ujar Cholil seperti dikutip dari akun Facebook Cholil Nafis.
Menurut Cholil, sejak dulu, MUI tidak pernah memfatwakan haram umat Islam yang mengucapkan selamat natal.
Yang diharamkan MUI adalah, bahwa:
1. Perayaan Natal adalah kegiatan keagamaan Umat Kristiani.
2. Mengikuti upacara Natal Bersama bagi umat Islam hukumnya haram dan,
3. Agar umat Islam tidak terjerumus pada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan Natal.
Menurut kesimpulan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PB NU itu, MUI secara eksplisit tidak mengharamkan ucapan selamat Hari Natal, yang diharamkan adalah merayakan bersama Hari Natal.
MUI hanya menganjurkan untuk tidak ikut kegiatan Natal (bukan mengharamkan) untuk melindungi dan menjaga iman.
Cholil menjelaskan, ada tiga macam alasan orang mengucapkan selamat hari Natal:
1. Orang yg menghormati temannya atau agama lain lalu mengucapkan Selamat Hari Natal hukumnya Jaiz(boleh) asalkan tidak meyakini Tuhan Nasrani dan mensekutukan Allah SWT.
2. Hukumnya murtad secara akidah bukan hanya sekedar haram mengucapkan Selamat Hari Natal jika menyakini Isa Al Masih adalah Tuhan dan Natal adalah perayaan keagamaannya.
3. bagi yang menganggap bagian dari ibadah Islam dalam Mengucapkan Selamat Natal maka hukumnya Haram...
"Saya melihat dalam konteks umat Islam Indonesia mengucapkan Selamat Hari Natal pada acara Natalan adalah sebagai persaudaraan se-bangsa dan tanah air serta sebagai toleransi antar umat beragama, maka hukumnya boleh atauJaiz," ujarnya.
sumber
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Cholil Nafis, Ph.D mengatakan, setiap akhir tahun MUIselalu mengupdate fatwa yang mengharamkan ucapan selamat Hari Natal.
"MUI mengeluarkan fatwa haram tentang Perayaan Natal Bersama, bukan ucapan selamat Natal pada 7 Maret tahun 1981," ujar Cholil seperti dikutip dari akun Facebook Cholil Nafis.
Menurut Cholil, sejak dulu, MUI tidak pernah memfatwakan haram umat Islam yang mengucapkan selamat natal.
Yang diharamkan MUI adalah, bahwa:
1. Perayaan Natal adalah kegiatan keagamaan Umat Kristiani.
2. Mengikuti upacara Natal Bersama bagi umat Islam hukumnya haram dan,
3. Agar umat Islam tidak terjerumus pada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan Natal.
Menurut kesimpulan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PB NU itu, MUI secara eksplisit tidak mengharamkan ucapan selamat Hari Natal, yang diharamkan adalah merayakan bersama Hari Natal.
MUI hanya menganjurkan untuk tidak ikut kegiatan Natal (bukan mengharamkan) untuk melindungi dan menjaga iman.
Cholil menjelaskan, ada tiga macam alasan orang mengucapkan selamat hari Natal:
1. Orang yg menghormati temannya atau agama lain lalu mengucapkan Selamat Hari Natal hukumnya Jaiz(boleh) asalkan tidak meyakini Tuhan Nasrani dan mensekutukan Allah SWT.
2. Hukumnya murtad secara akidah bukan hanya sekedar haram mengucapkan Selamat Hari Natal jika menyakini Isa Al Masih adalah Tuhan dan Natal adalah perayaan keagamaannya.
3. bagi yang menganggap bagian dari ibadah Islam dalam Mengucapkan Selamat Natal maka hukumnya Haram...
"Saya melihat dalam konteks umat Islam Indonesia mengucapkan Selamat Hari Natal pada acara Natalan adalah sebagai persaudaraan se-bangsa dan tanah air serta sebagai toleransi antar umat beragama, maka hukumnya boleh atauJaiz," ujarnya.
sumber
![Ini Cerita Ane gan, mana ceritamu?](https://s.kaskus.id/images/2014/12/24/5072687_20141224074145.jpg)
Ane bersedia bertukar pikiran dengan agan2 dalam konteks ilmiah. yang cuma bisa nyolot dan asala "pokoknya!" silahkan kelaut aja ya,,,
Diubah oleh kaskuser1977 24-12-2014 12:46
0
2.2K
Kutip
11
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.3KThread•84KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru