Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan normalisasi sungai dan waduk. Untuk itu akan ada penggusuran besar-besaran terhadap warga, dan mereka mendapatkan rumah susun sebagai kompensasi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, penggusuran ini bukan untuk mengusir orang miskin dari Jakarta. Sebab kebanyakan pemilik rumah di pinggir sungai dan waduk adalah orang mampu.

"Kami justru bela orang miskin. Selama ini kalau kamu punya 10 rumah, kamu sewain, kamu miskin atau kaya? Yang miskin sekarang enggak pernah dapat rusun. Tapi dapat rumah susun dia jual. (Pemprov) ditipu mulu," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/12).

Dia menganalogikan seperti pedagang kaki lima (PKL) di Monumen Nasional (Monas). Pemprov DKI Jakarta tengah membangun 339 kios yang dilengkapi dengan kitchen set dan segala fasilitas. Jika dijual sekitar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta, dan ini akan diberikan kepada PKL yang digusur.

"Kalau seorang PKL, saya masukin kasih toko segitu, kamu pilih mana? Pilih dapat duit bos, kalau manusiawi? Terus mereka jualan lagi di pinggir jalan. Jadi kapan selesainya?" terang mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok menegaskan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan yang paling manusiawi dibandingkan daerah lain. Sebab warga yang tergusur akan mendapatkan rumah susun dengan fasilitas lengkap.

"Ini yang paling manusiawi, saya siapin rusun. Pernah gak dalam sejarah republik ini, kami siapin full furnish sampai rusun? Coba kasih tahu sama saya dunia mana yang lebih manusiawi dari Jakarta. Jangan lihat gusurnya," tutupnya.

Sumber

---

Memang benar apa kata Ahok, dulu diliput ama media, ntu daleman rusunnya udah ada komponen hidup layak ala Jakarta

Seharusnya korban penggusuran bersyukur, gak protes ini itu lagi dan bukan malah dijualin lagi