Dalam hidup berumah tangga suami dan istri harus saling membantu. Jika seorang suami membeli Asuransi Jiwa dan Sakit Kritis berarti suami telah membantu kondisi finansial keluarganya ketika dia sakit kritis atau meninggal dunia. Begitu pula dengan seorang istri. Jika seorang istri memiliki Asuransi Jiwa dan Sakit Kritis itu artinya istri tersebut juga telah membantu suami dan anak-anaknya.

Contoh: Suatu hari seorang suami dihubungi oleh seorang agen asuransi yang menawarkan Asuransi Jiwa untuk istrinya. Karena terbujuk oleh rayuan dari sang agen, lalu suami itu pun membelinya dengan UP sebesar 1 Miliar. Beberapa tahun kemudian, istri tercintanya di panggil oleh Sang Pencipta dan meninggalkan suami serta 2 orang anaknya. Karena sang istri memiliki Asuransi Jiwa dengan UP 1 Miliar, maka suami itu pun mendapatkan santunan dari perusahaan asuransi sebesar 1 Miliar.

Lalu apa yang akan di lakukan sang suami dari uang warisan sang istri sebesar 1 Miliar tersebut?

Pertama, jika sang suami memiliki hutang seperti cicilan rumah dan kendaraan, dia bisa menggunakan uang warisan tersebut untuk melunasi hutang-hutangnya. Atau bahkan untuk membantu biaya pendidikan anak-anaknya.

Kedua, jika ternyata sang suami tidak mau menggunakan uang warisan tersebut, maka dia pun bisa menyumbangkan warisan dari sang istri kepada panti asuhan, pondok pesantren atau untuk pembangunan mesjid. Ini berarti uang warisan istrinya tersebut bisa menjadi amal jariyah untuk sang istri.

Ketiga, jika sang suami saat itu juga membeli manfaat tambahan seperti penyakit kritis misalnya, maka ketika sang istri terdiagnosa menderita 1 dari 49 penyakit kritis, uang pertanggungan penyakit kritis pun akan segera cair. Dan artinya, sang suami terbantukan oleh uang pertanggungan dalam membiayai pengobatan istrinya.

Lalu…berapakah UP yang ideal bagi seorang Ibu Rumah Tangga?



Sumber

Salam,
JOhan
Allianz Life Indonesia
Click here to see My Blog