Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kuarsaAvatar border
TS
kuarsa
[Saling Lempar] Demokrat: Tim ekonomi Jokowi sangat lemah, perlu banyak belajar!
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrat Agus Hermanto berang pemerintahan Presiden Joko Widodo mengkambinghitamkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap USD. Menurut Agus, melemahnya Rupiah lantaran tim ekonomi yang disusun Presiden Joko Widodo sangatlah lemah.

"Kami melihat memang sekali lagi tim ekonomi Pak Jokowi sangat lemah. Ini perlu banyak belajar, perlu banyak juga mengetahui kelemahan-kelemahan itu," kata dia kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/12).

Adik ipar Ani Yudhoyono itu menyayangkan bila melorotnya nilai tukar Rupiah karena disebabkan pemerintahan SBY yang sebelumnya menjabat. Agus menegaskan, sewaktu SBY menjabat sebagai presiden, nilai tukar Rupiah terhadap USD stabil. Tidak separah yang sekarang ini menembus angka Rp 13.000 per USD.

"Itu jelas jauh lebih baik (SBY), jauh lebih hebat dan kebijakannya justru lebih mengena, buktinya enggak pernah sampai dolar seperti ini. Sepanjang Pak SBY kalau toh ada rebonnya juga cepat, sekarang ini betul-betul kritis," jelasnya.

Oleh karena itu, tambah Agus, sebaiknya pemerintahan Presiden Jokowi tidak perlu menyalahkan kebijakan pemerintahan sewaktu SBY menjabat sebagai presiden. Justru akan lebih elegan jika Presiden Jokowi memperkuat tim ekonomi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia ini.

"Sehingga menurut kami enggak perlulah mencari solusi-solusi lain, kebijakan Pak SBY diteruskan saja dikuatkan saja rasanya itu cukup bagus mau masalah-masalah apa itu tentunya kebijakan yang sudah kita pikirkan matang," tandasnya.

Sebelumnya, santer diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, melemahnya nilai tukar Rupiah akibat pemerintah di masa lalu. Kondisi itu yang menyebabkan nilai Rupiah tertekan di angka Rp 12.500 per USD 1.

"Ini sebenarnya residual dari kebijakan-kebijakan yang tidak dilakukan, atau akibat kebijakan masa lalu (Pemerintahan sebelumnya)," ungkap Sofyan di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (15/12)
Sumber : http://www.merdeka.com/politik/demok...k-belajar.html

Saling Lempar ni gan...nyari kambing hitam..kebakaran jenggot...jenggot kambing kali ya yang kebakar emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
0
4.2K
59
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.