Tiap Wilyah mempunyai budaya. Ia adalah hasil cipta, karya dan karsa manusia. Tentunya akan melahirkan budaya yang berbeda dala suatu wilayah.

Arab misalkan, mempunyai pakaian yang berbeda dengan orang Indonesia. Orang Arab senang berpakaian sorban dan jubah, sedangkan orang Indonesia senang berpakaian kopyah (hitam,dll), kemeja dan sarung.

Dari segi makanan, Orang Arab senang makan kurma, sedangkan orang Indonesia senang buang yg tumbuh di tempatnya.

Islam punya sejarah yang erat dengan budaya Arab. Wajar, karna Ia memang diturunkan di Arab. Muhammad adalah orang Arab, yang mulai dari kecil memang ditanamkan budaya-budaya Arab. Dengan demikian Islam begitu menyatu dengan budaya Arab.

Tetapi persatuan itu tentu bisa dibedakan dan urai kembali, hingga sampai pada fitrahnya, yaitu sebagai ajaran Islam yang murni.

Islam menyuarakan kepada muslim untuk menutupi aurat. Di Arab, erintah ini akan menjelma menjadi "menutupi aurat dengan pakaian jubah untuk laki-laki dan baju kurung serta hijab panjang bagi perempuan". Alasannya, karena memang seperti itu budaya mereka.

Dalam kasus di atas, ajaran Islam dan budaya menyatu tetapi dapat dibedakan. Menutup aurat adalah ajaran Islam dan menutup menggunakan jubah adalah budaya.

Dari aspek makanan, Muhammad memakan kurma sebgai pembuka di saat buka puasa. Keadaan ini yang menjadikan umat Islam berlomba- lomba untuk memakan kurma.

Kalau dikaji lebih mendalam, kurma merupakan buah terbaik dari hasil kebun masyarakat Arab. Pada waktu itu, di sana tidak ada durian dan lainnya. Waktu itu kurma merupakan buah yang mempunyai manfaat yang paling baik untuk kebugaran tubuh.

Sesungguhnya ajarannya bukan memakan kurma. Kurma hanyalah kebiasaan orang Arab yang melihat kurma sebagai buah terbaik untuk tubuh. Ajarannya ialah ketika berpuasa, disunnahkan kepada muslim untuk memakan buah terbaik di tempatnya demi kesehatan tubuh. Kalau di Madura, buah pisang. Kalau di tempat lain, bisa saja durian.

Dengan demikian perbedaan ajaran Islam dengan budaya ialah bahwa ajaran Islam bersifat substansial dan universal sedangkan budaya extensial dan terbatas.