Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menyampaikan langkah spesifik menangani pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dalam beberapa hari ini.

Namun kata presiden hal itu juga tengah dihadapi oleh negara-negara lain di dunia.

"Ini memang di seluruh negara pelemahan mata uang negara-negara yang lain terutama karena mulai ada penarikan kembali ke Amerika tapi dengan fundamental ekonomi kita dengan perbaikan ruang fiskal kita moga-moga untuk di Indonesia itu tidak berjalan lama," kata Jokowi di gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) usai memberi pengarahan di Rapat Kerja Pelaksana BPK, Selasa malam (16/12).

Namun Bank Indonesia (BI) kata dia sudah mulai melakukan intervensi untuk meminimalisir risiko fiskal. Meskipun dia belum bisa menyampaikan langkah-langkah penanganan cepat yang akan dilakukan.

"Nantilah kita diskusikan," kata dia ketika ditanya kemungkinan perubahan postur fiskal untuk merespon pelemahan nilai tukar Rupiah.

Presiden menambahkan mulai tahun depan diharapkan dalam jangka yang panjang, pemerintah akan mendorong industri yang berorientasi ekspor untuk memperbaiki neraca perdagangan. Lebih jauh hal itu juga akan otomatis mengurangi permintaan impor.

"Paling jalan paling baik adalah itu meskipun BI sudah melakukan intervensi," kata dia.

http://www.beritasatu.com/ekonomi/23...ya-rupiah.html

Berkali kali saya katakan (di forum Kaskus ini), tingkatkan ekspor.., mungkin selama (10 tahun terakhir) ini ekspor kita belum maksimal, ya kita tingkatkan. Peraturan (ekspor) dipermudah.., agar merangsang gerak ekspor yang lebih besar. Kita juga kurangi (impor).., mulailah mencintai produk dalam negeri.., ini spirit penting (dalam revolusi mental) kita.

Pokoknya (kita) bekerja buat bangsa (dan rakyat Indonesia)..., kita akan maksimal berikhtiar untuk rakyat (dan bukan untuk kader/simpatisan Partai KS).

Mohon doanya.