Palu - Harga cabai di pasaran Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus melonjak mencapai Rp 120.000 per kilogram akibat pasokan dari petani berkurang.


"Harga cabai tidak terkendali karena pasokan kurang, sementara permintaan masyarakat terus meningkat," kata Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Sulteng, Rudi Zulkarnain, Senin (15/12).


Berdasarkan hasil pantauan di pasar-pasar tradisional Kota Palu, cabai rawit dijual para pedagang mencapai Rp 120.000 per kilogram. Padahal, harga cabai dalam kondisi normal biasanya dijual paling tinggi Rp 20.000 per kilogram.


Beberapa kabupaten di Sulteng yang selama ini merupakan pusat pengembangan cabai, seperti Kabupaten Sigi dan Poso tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Produksi di tingkat petani menurun, kemungkinan besar dampak dari kondisi cuaca yang tidak mendukung selama dua bulan terakhir.


Mina (40), seorang pedagang cabai di Pasar Manonda Palu mengaku harga cabai dijualnya dengan harga tinggi karena harga di tingkat petani juga tinggi."Tidak mungkin kami jual harga tinggi kalau yang kami peroleh dari petani harganya rendah,"ujarnya.


Selain harga cabai yang terus melonjak, harga kebutuhan pokok lainnya di pasaran Kota Palu juga perlahan merangkak naik.

Di Pasar Tradisional Masomba dan Pasar Inpres Manonda, harga bawang merah sebelumnya dijual Rp17.500, kini naik menjadi 25.000 per kilogram.


Sedangkan, bawang putih naik menjadi Rp20.000 dari harga sebelumnya Rp 15.000 per kilogram. Sementara itu, beras kualitas premium juga mengalami kenaikan dari Rp 9.000 per kilogram menjadi Rp 10.000 hingga Rp 10.500 per kilogram.



sumber


Kenapa bukan Bawang merah yg mahal itu...120rb/kg??

secara ane lg nanam bawang merah udah 38hari umurnya , .