Bulan kemarin kupingku mengalami sedikit gangguan. Rasanya seperti bindeng kalo kita berada didaratan tinggi atau seperti habis naik pesawat. Benar2 menderita deh, kuping bagian dalam terasa jadi lebih tebal, dan pendengarannya jadi terganggu.

Datenglah aku ke dokter tht di rspp jakarta. Setelah test pendengaran, alhamdulillah tidak masalah, alhamdulillah tidak budek juga. Gendang telinga juga bagus, alhamdulillah tidak pecah, dan yg paling melegakan : tidak ada kotoran yg menumpuk.

Setelah coba runut peristiwa... setelah diingat2, beberapa hari sebelumnya aku therapy ear candle. Hadu.. Sejak peristiwa itu aku gak lagi2 deh mau di therapy ear candle. Bukan salah therapystnya, bukan salah tempat reflexynya, tapi emang therapy ear candle tidak disarankan untuk dilakukan.


Aku dapet fakta bahwa www.wikimu.com: Sebuah pendataan pada tahun 1996 terhadap 144 dokter THT menemukan bahwa 14 di antaranya didatangi oleh pasien yang terluka oleh 'terapi' lilin. Termasuk -setidaknya- 13 kasus luka bakar luar, 7 kasus liang telinga yang tersumbat lelehan lilin, dan 1 kasus gendang telinga yang rusak (bolong, perforated).

saya membeli dari 2 orang berbeda dikarenakan harganya bervariasi
kebetulan barang yang saya dapat beda merk
merk I dan merek L

betapa kagetnya saya ketika melihat harganya bervariasi

ternyata didominasi merk yang sama, tetapi harganya berbeda-beda
kalau begitu apa bedanya?
1. Harga membeli satuan dan borongan berbeda jauh, sehingga harganya menjadi bervariasi.
2. Ada yang berkata bahwa harga berbeda-beda dan kualitas juga berbeda-beda, mungkin yang dimaksud merk berbeda.
poin no 1 dan 2, saya melihat bervariasinya harga, padahal merknya sama.
Hal tersebut juga bisa dikarenakan penjual yang banyak dan berbeda dalam memberi harga(mencari laba).

kemudian sayapun mencobanya
merk yg 1 cepat habis terbakar, asapnya banyak, abunya cepat hancur dan bertebaran dimana-mana
merk yg 2 lama habis terbakar, asapnya dikit, abunya tidak mudah hancur

saya mencoba masing-masing merk tersebut di kuping yang berbeda
untuk apa? untuk melihat perbedaan dalam "membersihkan" kuping
karena salah satu fungsi earcandle adalah membersihkan kuping

inti terapi ear candle adalah masuknya asap ke telinga
1. terapi terjadi dengan asap lilin memasuki kuping
2. kotoran di ear candle adalah hasil pembakaran, bukan kotoran telinga!!!

Jadi sekali lagi saya jelaskan, adalah salah paham menganggap hasil pembakaran ear candle merupakan kotoran telinga dan jamur telinga
(tidak mungkin kotoran dan jamur ditelinga sebanyak itu)

saya sendiri juga mengadakan penelitian yang mirip
1. tabung kecil pengganti kuping
2. earcandle dengan sekelilingnya dilapisi tisue supaya ear candle menyumbat tisue (saya beri celah sedikit, sebagai sirkulasi udara)
3. didasar tabung saya kasih serpihan sepihan kecil tisue, anggap sebagai kotoran telinga

Hasil pembakaran:
1. sama seperti diatas, saya mendapatkan kotoran di ear candle, kesimpulan: kotoran tersebut adalah hasil pembakaran ear candle bukan kotoran kuping
2. serpihan serpihan kecil tisue TIDAK tersedot kedalam ear candle, pertanda efek vakum yang menyedot kotoran telingan oleh earcandle tidaklah benar
3. dari dasar tabung , terdapat lapisan kotor, semacam lapisan lilin, itu adalah sisa sisa asap yang mengalir dari ear candle

Kesimpulan:
1. ear candle tidak membersihkan telinga
2. ear candle merupakan terapi, bukan untuk membersihkan telinga
3. sisa asap dikuping dapat meninggalkan bekas
4. kotoran di ear candle adalah sisa pembakaran ear candle (lilin), BUKAN KOTORAN TELINGA!!!
5. beberapa ear candle memiliki fungsi sebagai aroma terapi, didalamnya tidak tertulis sebagai "pembersih kuping"

Dilaporkan oleh The London Free Press, harian Kanada. Seorang perempuan yang mengalami penyumbatan di hidung dan sakit telinga saat melakukan scuba diving pergi ke sebuah toko 'makanan kesehatan' dan dirujuk ke seorang praktisi candling yang 'diakui'.

Selama 'perawatan', ia merasakan sensasi terbakar yang kuat di telinganya. Di ruang rawat gawat darurat, usaha untuk menyingkirkan tetesan wax yang menempel di gendang telinganya mengalami kegagalan. Operasi dilakukan, dan ditemukan sebuah lubang di gendang telinganya, yang kemungkinan besar terjadi akibat candling.

Untungnya, perempuan tersebut pulih secara penuh dan pendengarannya normal kembali. Praktisi ear candling tersebut meminta maaf, memberikan kompensasi, dan berhenti melakukan praktik ear candling.

Sebagai penutup, inilah penjelasan dari Sandra Yemm, seorang praktisi ear candling, ketika ditanyakan tentang kasus rusaknya gendang telinga yang saya sebutkan tadi: Ear candling doesn't remove the wax from one's ears. But she says that's not the point: "It doesn't matter whether it's being removed or not because you're going to get some harmony through the changing of the energies and perhaps that's all that's needed."

Original Posted By dr.henripurnomo►Terapi dengan menggunakan lilin ini memang berbahaya, beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh terapi ini antara lain :

1. Sisa lilin yang terdapat pada liang telinga dapat menumpuk dan menyebabkan gangguan pendengaran berupa tuli konduktif
   

2. Panas dari tetesan lilin dapat merusak epitel liang telinga sehingga memudahkan infeksi dari berbagai macam mikroorganisme
   

3. Terapi lilin dapat menganggu sekresi serumen dalam telinga, serumen di dalam telinga mempunyai efek proteksi
   

Jika ada masalah dengan telinga anda lebih baik diserahkan kepada ahlinya yaitu dokter spesialis THT-KL