Ada yang baru dengan seremoni gelaran Hari Juang Kartika ke-69 di Makodam II Sriwijaya, Senin (15/12/2014).

Di hadapan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar M Sahil, Kasdam II Brigjen TNI Toto S Moerasyad, Wagub Ir H Ishak Mekki MM, Kapolda Irjen Pol Prof Iza Fahri, Wakil Ketua DPRD Sumsel M Yansuri SIP dan undangan serta para prajurit, ada pesawat seperti aeromodeling tanpa awak yang berputar-putar mengabadikan acara.

Kapendam II Sriwijaya Letkol Arh Syaeful Mukti Ginanjar melalui stafnya Serka Erfan S anggota Pendam II Sriwijaya yang bertugas mengoperasikan pesawat tanpa awak Unmannad Airreal Venical (UAV) Panthom 2 pesawat tanpa awak buatan Cina ini mengaku baru pertama kalinya mengoperasikan setelah mendapat bantuan dari Dispenad.

"Ini bisa digunakan untuk pesawat intai, dokumentasi, dan juga untuk pemetaan. Tapi kita hanya untuk dokumentasi," ungkap Erfan.

Dijelaskannya, pesawat ini memiliki kemampuan terbang dalam kondisi baterai penuh 20 menit dengan empat baterai.

"Tergantung kecepatan angin dan ketinggian. Harga pesawat Rp 32 juta. Kameranya Gopro Hero 3 plus Rp 5 juta. Maksimal ketinggian 400 meter. Tapi kalau tanpa kaki kamera, bisa lebih. Jangkau ke depan 800 meter hingga 3 km," terangnya.

Menurutnya, UAV bukan seperti pesawat mainan biasa. Tapi menggunakan GPS dan kompas. Menggunakan monitor. Lebih dari 2 km, dia akan kembali sendiri tempat awal kalibrasi diatur GPS.

" Di sini baru Pendam II Sriwijaya yang memiliki ini. Kelebihan pakai GPS kalau kena angin kencang maksimal 29 knot bisa menyesuaikan kondisi seperti tripot. Hasil gambarnya cukup bagus. Kita baru inilah yang pertama menggunakannya setelah pulang dari Dispenad. Semua Pendam, Pen Kopassus, Pen Kostrad diberikan dari Dispenad," jelasnya.

http://palembang.tribunnews.com/2014...m-ii-sriwijaya

======================

ooo... buat dispenad tho