اَلْكَلَمُ هُوَ اللّفْظُ الْمُرَكبُ الْمُفِدُ بِا الْوَضْعِ
Kalam ialah lafazh yang tersusun dan bermakna lengkap.
Maksudnya, kalam menurut istilah ahli nahwu, ialah harus memenuhi empat syarat:
1. Lafazh, yaitu:
اَلصوْتُ اْلمُشْتَمِلُ عَلَى بَعْضِ اْلحُرُوْفِ اْلهِجَا ئِيةِ
Ucapan yang mengandung sebagian huruf hijaiyah.

Contoh: كِتَابٌ (kitab), مَجْلِسٌ (majelis atau tempat pertemuan), قَلَمٌ (pena), مَسْجِدٌ (masjid), dan sebagainya. Jadi suara ayam, bedug, kaleng, mesin, dan sebagainya tidak termasuk lafazh.
2. Murakkab (tersusun), yaitu:
مَا تَرَكبَ مِنْ كَلِمَتَيْنِ فَاَكْثَرَ
Ucapan yang tersusun atas dua kalimah atau lebih.

Contoh: زَيْدٌ قَائِمٌ (Zaid berdiri), اَاللَهُ اَكْبَرْ (Allah Maha besar), سُبْحَانَ اللَهِ (Maha suci Allah). Jadi, kalau satu kalimah saja, bukan termasuk murakkab. Yang dimaksud dengan “kalimah” disini ialah sepatah kata.
3. Mufid (bermakna), yaitu:
مَا اَفَادَ فَائِدَةً يَحْسَنُ السكُوْتُ مِنَ اْلمُتَكَلمِ وَالسا مِعِ عَلَيْهَا
Ungkapan berfaedah yang dapat memberikan pemahaman sehingga pendengarnya merasa puas.
Contoh: زَيْدٌ قَائِمٌ (Zaid berdiri) atau قَائِمٌ (berdiri) saja, sebagai jawaban dari pertanyaan: كَيْفَ حَالُ زَيْدٍ؟ (bagaimanakah dengan keadaan Zaid?), مَرِيْضٌ (sakit), sebagai jawaban dari pertanyaan: كَيْفَ زَيْدٌ (bagaimana Zaid).

Angin Timur dan Angin Barat - Angin barat dan angin timur bukanlah suatu lawan, melainkan suatu pasangan dan keseimbangan. Tetaplah berpegang pada garis keseimbangan dan tetap jaga. Read More http://muhsawaluddin.blogspot.com/20...gin-barat.html

http://muhsawaluddin.blogspot.com/20...gin-barat.html