salam,
saya ingin menanyakan tentang perjanjian sewa yang saya lakukan, kronologisnya:
saya menyewa stand kantin di sebuah universitas. setelah deal, saya bayar sesuai kesepakatan (25 juta / thn). pihak pengelola (perorangan - tradisional) berjanji untuk menyerahkan surat perjanjian sewa menyewa secepatnya. setelah 1 bulan masa sewa, saya menemukan banyak ketidak cocokan dengan apa yang dulu dijanjikan:
1. dulu katanya kantin pasti rame, banyak yang makan, kenyataannya hanya cangkrukan, jarang yang beli makanan
2. mahasiswanya banyak, sekitar 2rb orang, kenyataannya tidak sampai seribu orang
3. banyak hal2 lain yang saya dapat dari penyewa stand lain yang juga mengecewakan - mereka juga tidak puas dengan perilaku pengelola yang seenak sendiri (bikin peraturan sepihak tanpa ada sosialisasi dulu, seperti tidak boleh pindah tangan, kalau ada harus bayar 2jt ke dia, DP hangus padahal tidak ada perjanjian sebelumnya, dll)

pertanyaan saya:
1. apakah saya boleh membatalkan perjanjian sewa saya karena saya tidak puas (dengan catatan sampe sekarang saya tidak pernah menerima surat perjanjian tersebut). bisakah perjanjian yang saya buat batal demi hukum karena tidak adanya surat perjanjian?
2. bisakah pengelola memberlakukan peraturan sepihak tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu (karena yang saya tahu, sebuah peraturan adalah sah setelah ada proses sosialisasi terlebih dahulu - bukan mendadak dan sepihak)
3. kalau keinginan saya memang disahkan oleh hukum (pembatalan perjanjian) dimanakah dasar hukumnya?

sekian dan terima kasih atas bantuannya,
Tuhan memberkati