Ide bisnis bisa datang dari mana saja. Jika Anda berencana untuk berhenti bekerja sebagai pegawai untuk menggeluti bisnis impian, jangan tergesa-gesa. Anda perlu mencari tahu dulu seperti apa dunia bisnis yang akan Anda geluti.

Menjadi solusi.

Apapun bisnis yang ingin Anda geluti, pastikan bisnis tersebut menjadi solusi bagi masalah spesifik yang hadir di masyarakat. Cari tahu apa saja masalah yang orang-orang hadapi, kemudian bangun produk dan layanan untuk mengatasinya.

Contohnya, Dropbox yang mengatasi masalah sinkronisasi file di berbagai jenis perangkat. Ada pula Whatsapp yang memudahkan pengguna mengirim pesan dengan biaya yang jauh lebih murah daripada SMS.

Jangan tunda pekerjaan.

Langkah awal membangun perusahaan adalah dengan memulainya. Jika ingin memulai bisnis, jangan banyak bicara dan segeralah memulai. Tak ada waktu yang tepat untuk memulai bisnis, bahkan akan selalu ada pikiran buruk tentang segala hal sebelum kita melangkah. Padahal belum tentu hal-hal yang ditakutkan terjadi. Oleh karena itu, janganlah menunda.

Kegagalan tak terbatas.

Jika kita berniat membangun bisnis, sadarilah bahwa kita terikat dengan peluang kegagalan. Akan ada kegagalan, tapi dari kegagalan itulah kita bisa membuat produk dan layanan yang sukses.

Ibaratnya belajar bersepeda. Seseorang tak akan pernah bisa bersepeda jika ia tak berani menaiki dan menggenjot pedalnya. Mungkin beberapa kali ia harus terjatuh, tapi semakin sering belajar, semakin baik ia menemukan keseimbangan dan pada akhirnya mahir bersepeda. Begitu pula dengan berbisnis.

Modal bisa menjadi perusak.

Bagi umumnya startup hal itu benar adanya. Semakin banyak modal yang dimiliki, semakin besar peluang startup melakukan kesalahan. Jadi, memiliki sedikit modal atau bahkan tidak ada modal ada baiknya. Dengan keterbatasan modal, startup tak perlu membayar profesional yang belum dibutuhkan atau menyewa mobil mewah untuk akomodasi kantor.

Jika ingin memulai startup, lakukanlah bootstrap atau mengumpulkan modal dari tabungan dan meminjam teman atau keluarga. Ada banyak cara untuk mengumpulkan modal usaha. Ciptakan daya tarik pada bisnis kita sebelum kita mengajukannya kepada investor.

Ketika kita sudah ‘nyemplung’ dalam bisnis yang kita geluti, maka jalan akan terasa lebih mudah daripada saat memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai bisnis.