Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bukbossAvatar border
TS
bukboss
Putih abu-abu

11 Juli 2008

Hari ini adalah hari pertama masa orientasi siswa di SMK N 2 Pangkalpinang, hari dimana seluruh siswa baru melebur menjadi satu untuk melewati masa orientasi siswa (MOS) yang akan diadakan selama 3 hari. Seluruh siswa-siswi baru sudah lengkap dengan atribut nya masing-masing dan sudah berbaris rapih dilapangan berumput hijau itu. Tepat pukul 06.50 apel pembukaan kegiatan MOS dimulai. Dari ujung gerbang aku memandang barisan manusia yang sudah hampir memenuhi lapangan hijau itu. Di gerbang aku bertemu dengan seorang senior yang langsung menyuruhku segera masuk barisan. Setiap barisan sudah langsung dibagikan kakak pembimbing. Kak Felish dan Kak Mada menjadi kakak pembimbing kelompok ku. Oh iya, nama ku Ai, Aisyah Indurasmi Maheswari Daegal. Pada saat aku hendak masuk barisan tadi, mataku tertuju pada bocah itu, aku memandanginya, tapi dia tak memandangiku karena sedang fokus mendengarkan perintah ketua kelompoknya.

Aku mengenalnya, bocah itu satu alumni denganku, dulu kami pernah satu kelas saat kelas 1 smp, karena di sekolahku dulu menganut sistem pembagian kelas acak, maka setiap tahun siswa di rolling ke kelas lain.

Mungkin ia masih mengingat namaku, mungkin saja sudah lupa, karena dulu kami hanya sebatas teman satu kelas saja, tak ada yang special. Setelah naik ke kelas 2, aku tak sekelas lagi dengannya, tapi aku sering dengan sengaja datang ke lab. ICT untuk menemuinya ah maksudku untuk sekedar melihat senyumnya. Selalu saja aku menyempatkan diri pada saat jam istirahat untuk sekedar melihatnya disana. Terkadang rela waktu makanpun kuhabiskan untuk memandanginya. Aku belum mengerti tentang cinta waktu itu, aku hanya merasa bocah itu berbeda dengan teman-teman laki-lakiku yang lain. Entahlah aku tak punya alasan pasti kenapa aku menemuinya tiap hari kala itu. Aku hanya suka senyumnya dan yah aku ingin melihatnya setiap hari, sudah itu saja. Tapi menurut pendangan ku, bocah laki-laki yang periang itu mempunyai sesuatu yang istimewa tak dimiliki orang lain.

Oh iya, namanya Aya, Abhipraya Barata Wicaksono. Kata temanku, aku lebih tinggi beberapa centimeter darinya. Wajar saja aku tidak pernah berdiri dekatnya jadi itu hanya pednapat temanku saja. Selain dia tidak cukup tinggi, wajahnya yang oriental melekat permanen dalam rotasi otak ku, membuatku dengan mudah bisa mengingatnya. Selalu mengeluarkan senyum yang khas, yang tak pernah bisa disamakan oleh siapapun, terkesan cuek dan nyeleneh, itu sebabnya aku sering memandanginya. Mungkin, mungkin saja ia masih mengingatku.

Saat Kak Mada sedang menjelaskan apa saja kegiatan kami hari ini, sesekali aku melempar pandangan ke arahnya, aku melihat tanda pengenalnya berwarna kuning, itu artinya kami mengambil jurusan yang sama disekolah ini. Senyumku mengembang. Entah mengapa, semakin lama aku semakin senang memperhatikannya. Dari caranya tertawa dan senyumnya yang khas membuatku semakin tak menemukan alasan untuk berhenti menatapnya. Aku sungguh-sungguh tak mengetahui bahwa bocah yang sering kupandangi itu, ternyata masuk sekolah yang sama denganku.

“Semoga saja aku bisa satu kelas dengannya” batinku merapal doa.

Masa orientasi siswa akhirnya berakhir juga, selama tiga hari ini pun, tak henti-hantinya aku mencuri kesempatan untuk memandanginya. Terdorong rasa ingin menyapanya terlebih dulu, tapi gengsi menguasai alam pikiranku. Gengsiku sebagai wanita memenuhi otak ku dan aku hanya akan menunggu di sapa terlebih dahulu olehnya. Ini adalah hari pertama bagiku memakai seragam kebanggaan-ku, seragam putih abu-abu-ku. Butuh perjuangan yang cukup panjang untuk mengenakan seragam ini, mulai dari ritual ujian nasional, ujian sekolah, ujian praktek dan sebagainya. Hari ini saatnya pembagian kelas, semua siswa baru sudah berdiri dilapangan upacara. Aku sudah masuk kedalam barisan, dia juga sudah berkumpul bersama teman-temannya dan menunggu giliran nama kami dipanggil.

Jurusan Elektronika 1
Agusyah Firman
Alea Michela
Chacha Handika
Fiko Kurniawan
Henny Purnama
Suhendar Karitman
……..

Jurusan Multimedia 1
Abhipraya Barata Wicaksono
Alfredo Gunawan
Alfa Egi Saputra
Agisma Syahputri

Pak Iwan, sedang membacakan daftar nama-nama siswa, sedangkan aku yang sedang dilanda kejenuhan menunggu giliran namaku tak sengaja menangkap bayangan Nara, dia tampak lebih dewasa dengan seragam putih abu-abunya. Masih dengan senyumnya yang khas itu, yang membuat aktifitas dunia ku terhenti sepersekian detik. Sampai pada akhirnya namaku disebut.

Aisyah Indurasmi Maheswari Daegal
Betty Ning Setio
Ihsan Firmansyah
Narandra Manggala
Reza Angkasa
Uri Parhan Anggelica
………………….

“Terimakasih Tuhan, aku sekelas dengannya”batinku. Ingin rasanya berjingkrak saat itu juga.


Hari demi hari ku lewati dengan cukup bahagia. Cukup bahagia untuk ukuran seorang pengagum gelap amatiran sepertiku. Setiap hari aku sengaja datang lebih awal ke sekolah agar dapat memandang Nara sepuas hatiku. Satu tahun dikelas satu pun terlewati dengan predikatku sebagai pengagum gelap amatiran menjadi pengagum gelap professional. Sampai pada titik dimana aku tak bisa mengontrol perasaanku yang tumbuh subur ini, seakan hilang akal sehat, aku mulai mendekatinya.

Yah, aku mengesampingkan egoku sebagai wanita dan mulai mendekati lebih intens dari biasanya. Yang awalnya aku tak pernah terlibat percakapan dengannya, di tahun kedua aku mulai berani menyapanya jika bertemu di lorong kelas atau tak sengaja bertemu di parkir. Kebetulan aku hobi menulis jadi aku bergabung di ekstrakulikuler Mading di sekolah dan entah apa yang merasuki pikirannya, dia juga masuk ekstrakulikuler yang sama denganku. Betapa bahagianya aku mengetahui ada namanya ketika aku mengecek daftar anggota klub mading hari itu.

Aku semakin dekat dengannya, walaupun hanya sebatas teman curhat, rasanya aku sangat sangat bahagia waktu itu. Dia selalu bercerita tentang apa saja padaku, tentang sekolah, tentang keluarganya, tentang hobinya dan tentang pacar-pacarnya. Haha, baiklah untuk urusan yang terakhir aku harus melapangkan hatiku lebih luas dari samudra hindia, agar tetap bisa mengontrol emosiku. Terkadang dia tampak menyebalkan, dengan candaannya yang kelewatan. Tapi aku selalu merindukannya bagaimanapun sikapnya padaku.

Hari ini kami semua disibukkan dengan tugas kejuruan membuat sebuah website pribadi. Tahun ini tahun terakhir bagiku menempuh pendidikan disini. Itu juga berarti aku sudah 3 tahun memendam perasaanku pada Nara. Hubungan kami masih biasa saja, masih berteman baik, masih dengan cerita tentang sekolah, keluarga, dan pacar-pacarnya. Oh iya, pacar-pacarku? Jangan tanya itu. Aku belum pernah berpacaran menjelang umurku 17 tahun. Bukannya tak ada yang mendekatiku, cuma aku tak bisa jatuh cinta lagi pada laki-laki selain pada Aya dengan segala kelebihan dan kekurangannya itu. Sekilas, aku menatap yang duduk dihadapanku. Raut wajahnya datar dan serius dengan layar didepannya. Entah mengapa aku selalu merasa beruntung karena disaat jam sekolah usai, Nara menjelma menjadi sosok yang berbeda 180 derajat. Disekolah kamu jarang mengobrol, tapi dia sering mendatangi rumahku hanya untuk sekedar bercerita tentang putusnya dia dengan pacarnya ataupun hanya untuk bertemu denganku dengan alasan belajar bersama.

Aya memang salah satu murid jenius di sekolah. Dia selalu menjuarai Lomba Ketrampilan Siswa tingkat kota bahkan provinsi selama 3 tahun selama sekolah disini. Persahabatanku dengan Aya berjalan baik baik saja, kami sering terlibat perkelahian kecil dan teman-teman dikelas sudah memaklumi hal itu.

Nama kami memang hampir mirip, Ai dan Aya. Entah ini yang di sebut jodoh atau hanya kebetulan semata. Aku seorang gadis kuper yang selalu berharap hujan turun setiap hari agar bisa melihat pelangi setiap hari bersama Aya. Bocah laki-laki yang di ciptakan Tuhan dengan otak yang cerdas itu kini, memenuhi ruang kosong di hatiku.
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.